• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Penyajian Nasi Megono

Mengenal Cara Penyajian Nasi Megono di Pekalongan

Biar Pengalaman Makan Nasi Megono mu Makin Otentik

Luthfi Imama by Luthfi Imama
September 23, 2020
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Pekalongan – Megono dikenal sebagai menu boga khas Pekalongan. Tapi, nggak cuma di Pekalongan, megono juga ditemukan di Wonosobo, Kebumen, Purworejo, dan Kulon Progo. Terus, apa sih yang bikin megono Pekalongan khas, sampai-sampai banyak orang memosting menu boga yang satu ini di medsos?

Salah satunya karena nasi megono di Pekalongan itu gampang ditemukan. Bahkan, hampir bisa dipastikan, setiap warung makan akan menyajikan menu yang satu ini. Nggak cuma itu, nasi megono di Pekalongan bisa kamu temukan 24 jam! Sebab, sekalipun nggak ada aturan khusus tentang jam buka-tutup warung, rupanya warung-warung makan di Pekalongan itu punya shift jam buka. Ada yang buka pagi-siang, ada juga yang siang-sore, ada yang sore-malam, dan ada yang buka malam-pagi.

Menariknya lagi, setiap warung punya cara penyajian yang variatif. Khusus untuk megono, di warung-warung, sepertinya menjadi menu spesial yang kudu ada. Sedang menu boga lainnya, seolah-olah jadi pelengkap doang! Nah, daripada penasaran, mending kita baca cara penyajian nasi megono ala Pekalongan ini. Oke?

1. Nasi Megono Rames

Nasi Megono RamesPenyajian nasi megono rames boleh dibilang sangat umum di Pekalongan. Warung-warung makan di Pekalongan biasanya akan menawarkan sajian ini. Nasi megono disajikan di atas piring, dilengkapi dengan berbagai macam sayur dan lauk pauk seperti lodeh, bihun, ayam goreng, acar, tempe kering (petis tempe), atau lauk apa saja yang ada di warung tersebut. Makanya, sajian ini disebut juga nasi megono rames atau nasi megono campur. Karena menurut bahasa, kata rames (bahasa Jawa Kuno) berarti campur. Biasanya digunakan dalam urusan menu makanan.

Baca juga : 11 Daftar Tempat Wisata Kuliner Di Pekalongan

Tapi ada juga istilah lain. Umumnya, wong Kalongan akan mengartikan kata rames sebagai akronim dari ora mesthi (nggak pasti). Soalnya, pembeli bisa memilih lauk pauk dan sayur sebagai pelengkap nasi megono ini sesuka hari mereka. Meski begitu, sebenarnya ada juga sih model default-nya, yaitu nasi megono dicampur dengan lodeh cecek (lodeh gori), sambal goreng, acar, oseng-oseng, dan tempe kering.

2. Nasi Megono Tum-tuman

Penyajian Nasi MegonoSebelum menjelaskan sajian yang satu ini, saya kayaknya perlu nih menerangkan “What is tum-tuman?”. Kata tum atau tum-tuman, dalam bahasa Jawa Kuno artinya masakan yang dibungkus dalam daun. Dulu sih ada dua jenis daun yang digunakan sebagai pembungkus makanan, terutama nasi; daun jati dan daun pisang. Sekarang, karena lahan hutan dan populasi pohon Jati semakin berkurang, maka daun jati sudah sangat jarang digunakan.

Boleh dibilang, penggunaan daun jati ataupun daun pisang ini merupakan teknologi canggih warisan nenek moyang. Terutama dalam urusan mempertahankan cita rasa masakan, juga daya tahan masakan. Selain itu, teknologi sederhana ini juga dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan alam.

Nah, ngomongin cara penyajian megono tum-tuman, cara ini banyak ditemukan di warung-warung nasi megono di Pekalongan. Boleh dikata, cara saji yang satu ini paling khas, tapi ya lumayan ribet. Nasi megono ditum (dibungkus) dengan daun pisang yang dikunci dengan sematan biting (dalam Bahasa Jawa Kuno disebut biti, diartikan sebagai lidi tusuk pembungkus daun pisang, biasanya berbahan bambu atau lidi). Tentu, karena dibungkus daun, rasanya pun suedap nian!

Cuman memang nih gaes, seiring perkembangan zaman, rupanya pembungkus nasi megono ini nggak cuma daun pisang. Ada juga yang berbahan kertas minyak (kertas pembungkus nasi berwarna kecokelatan). Kali aja lebih praktis dan mudah didapat. Hanya kalau pakai kertas, cita rasa masakannya jadi agak-agak gimana gitu. Dan nasi megono yang dibungkus cenderung lembab, karena uap airnya nggak terserap dengan baik. Aroma plastik yang menjadi pelapis kertas pembungkus pun kadang ikut berbaur dalam masakan. Sayang kan?

Baca juga : Penjelasan Sejarah Megono Aseli Pekalongan

Kamu juga kudu ati-ati kalau makan nasi megono yang berbungkus kertas. Apalagi kalau penyematnya pakai staples. Jangan sampai deh staplesnya ikut kemakan. Soalnya, saya pernah hampir menelan isi staples. Untung kena gigi dulu. Jadi bisa aku ambil isi staplesnya. Ih ngeri deh!

Kalau kamu pengin ketemu dengan nasi megono tum-tuman, caranya gampang kok. Tinggal cari warung nasi megono. Di setiap waktu ada tuh. 24 jam! Di pagi hari, biasanya megono tum-tuman ini dijual di lapak-lapak kecil sebagai menu sarapan.

Di malam hari, nasi megono–tum banyak dijual  di warung-warung kaki lima. Biasanya warung-warung lesehan. Nasi megono tum-tuman akan ditaruh di atas nampan dan disusun memanjang bersama lauk pauk. Oh ya, cara paling sederhana namun paling maut untuk menikmati nasi megono tum adalah dengan lauk tempe goreng tepung dan sambal, jangan lupa segelas teh untuk membasuh kerongkongan sehabis menikmati nas megono tum-tuman.

3. Nasi Megono Lamongan

Nasi Megono LamonganNasi megono Lamongan sebetulnya adalah istilah yang saya ciptakan sendiri untuk menggambarkan cara penyajian nasi megono di warung-warung tenda yang bertebaran di sekitar alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan. Cara penyajian ini adalah gabungan dari cara penyajian nasi megono dan warung pecel lele atau yang sering disebut warga Pekalongan sebagai warung Lamongan. Nasi megono di warung-warung ini disajikan dalam piring biasa, tidak di tum. Sebagai pendampingnya kita dapat memesan berbagai macam menu goreng-gorengan mulai dari tempe goreng, ikan lele goreng, ayam goreng, bebek goreng, dan jeroan goreng.

Menikmati nasi megono berlauk unggas maupun ikan goreng bersama dengan sambal dan lalapan jelas sebuah kenikmatan tersendiri. Apalagi ditambah buaian angin sepoi-sepoi di alun-alun kajen. Jangan lupakan secangkir teh poci dengan gula batu dan potongan jeruk nipis sebagai pamungkas. Ketiga elemen diatas adalah cara paling tepat untuk memaksimalkan kenikmatan nyego megono di alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Baca juga : 5 Fakta Menarik Sego Megono Pekalongan

Itulah tadi tiga cara penyajian nasi megono yang saya dapatkan dari pengamatan saya terhadap warung-warung nasi megono di Pekalongan. Semoga setelah membaca ini pengetahuan kita tentang kuliner khas Pekalongan ini akan semakin kaffah, sehingga tidak lagi timbul pertanyaan “Loh, kok nasi megononya dicampur lodeh” ketika makan di warung nasi megono rames atau makah bertanya “Bu, ini megononya dikasih kuah lodeh bisa nggak” ketika makan di warung yang menyajikan megono dalam model tum-tuman.

Tags: EsaiLesehan Nasi MegonoMegonoMegono PekalonganOpiniPekalonganPekalongan InfoSego Megono

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Luthfi Imama

Luthfi Imama

Cah Pekalongan, lahir neng Poncol, gedhe neng Nopringgo, saiki urip neng Mbojong. Urung kelar kuliah neng UNY. Nek jik akeh pikiran nulis. Nongkronge neng ig : @kakisenja        

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tiga tujuan pendidikan yang dirumuskan Ibnu Khaldun

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Juni 24, 2022
147
Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
175
Kisah Pemuda Miskin yang Memeluk Raja

Kisah Pemuda Miskin yang Memeluk Raja

Juni 17, 2022
181
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
877
Mie Ayam Jogja Istimewa Pak Jono

Mie Ayam Jogja Istimewa “Pak Jono” Udah Ngeksis di Pekalongan Sejak 2009

Juni 14, 2022
230
Memulai Bisnis Fotografi unutk Pemula

Mau Bikin Usaha Fotografi? Begini Caranya!

Juni 12, 2022
148
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Perjalanan aespa menemukan Black Mamba di Kwangya

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
3.1k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
849
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
877
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.2k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.6k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In