• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Kopi Tjanting Kopi Pekalongan

Mengenal 4 Kopi Asli Dari Pekalongan

Suryati Ningsih by Suryati Ningsih
Maret 21, 2020
in NGULINER
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – 4 jenis kopi ini yang merupakan kopi Asli Pekalongan, mulai dari Kopi Tahlil Hingga Kopi Petungkriyono yang semuanya memiliki ciri khas dan taste rasa yang unik.

Pekalongan terkenal kuliner yang lezat salah satunya kuliner minuman  kopi khas Pekalongan. Kopi asli Pekalongan begitu familiar dikalangan masyarakat Pekalongan. Beragam jenis kopi pekalongan mulai dari kopi arabika hingga jenis kopi robusta yang terkenal citarasa yang khas dan menggoda selera. Kopi khas Pekalongan memiliki citarasa yang kaya rempah-rempah diolah secara tradisional. Menariknya nama-nama jenis kopi asli dari Pekalongan ini ada yang diambil dari lokasi desa tempat tanaman kopi tersebut dibudidayakan.

Nama kopi Pungangan salah satunya. Nama Kopi Pungangan diambil dari  nama desa Pungangan hingga terkenal dengan nama merk  kopi Pungangan atau Kopung. Berikut ini  4 jenis kopi khas Pekalongan yang bisa dinikmati ketika berkunjung ke Pekalongan sekaligus sebagai oleh-oleh Khas Pekalongan :

1. Kopi Tahlil

Jual Kopi Tahlil Pekalongan

Kopi Tahlil salah satu kopi asli dari Pekalongan. Nama kopi Tahlil diambil dari kebiasaan masyarakat setempat yang menyajikan kopi hanya disajikan saat acara tahlilan saja hingga dikenal dengan nama kopi Tahlil. Adalah Usman orang yang pertama kali yang memperkenalkan Kopi Tahlil tahun 2002. Ketika itu Usman membuat racikan kopi yang dicampur aneka rempah saat ada acara tahlilan. Seiring bergulirnya waktu banyak peminat yang ingin mencoba kuliner kopi buatan Usman. Tingginya minat terhadap kopi buatannya mendorong Usman menjual kopi racikannya di Kedai Lesehan Sego Megono Pekalongan.

Sepintas kopi Tahlil tidak jauh berbeda, namun rasa yang khas dan kaya rempah-rempah membuatnya kopi ini berbeda. Rasa yang khas dan cara pembuatan kopi khas Pekalongan yang unik menjadi daya tarik kopi Tahlil. Cara membuat kopi Tahlil berbeda dengan jenis kopi lainnya. Aneka rempah seperti : jahe,kayu manis, kapulaga,serai ,daun pandan, pala dan kopi bubuk direbus dengan 3 liter air hingga dua jam. Terakhir masukan gula merah masak sampai gula larut. Setelah matang angkat selanjutnya masukan kopi bubuk aduk rata jadilah kopi Tahlilan yang khas. Kuliner kopi Tahlil kini bisa dijumpai di setiap sudut kota Pekalongan seperti depan PPIP atau Kospin Jasa dan Kampung Arab di lesehan Pak Usman. (Klik untuk Beli Kopi Tahlil Pekalongan)

2. Kopi Kopung

Kopi Kopung Pungangan Doro

Kopi Pungangan atau dikenal dengan nama Kopi Kopung salah satu kopi  asli dari daerah Pekalongan. Di namakan kopi Pungangan, karena kopi jenis ini dibudidayakan oleh masyarakat Desa Pungangan hingga dikenal kopi Pungangan. Kopi menjadi salah satu penghasilan utama  masyarakat Desa Pungangan. Cita rasa yang khas pada racikan bubuk kopi Pungangan terletak pada cara pengolahannya  dari masa  panen sampai menjadi bubuk siap saji dilakukan dengan cara tradisional. Saat memetik hasil panen kopi pun dilakukan dengan cara berbeda yaitu  dipetik dari biji kopi yang masih merah. Biji merah dipetik agar kualitas tetap terjaga.Setelah dipetik biji kopi dijemur dibawah sinar matahari sekitar 3-5 hari sampai kering, Setelah biji kopi kering selanjutnya biji kopi digiling. Proses penggilingan kopi Pungangan secara manual dengan alat yang disebut  lumpang batu dan penumpuk alu .

Biji kopi ditumbuk untuk menghilangkan kulit luar atau cangkangnya .Setelah ditumbuk kulit luarnya hilang biji kopi kemudian disangrai menggunakan kayu bakar. Kopi disangrai dengan wajan khusus hingga satu jam sampai matang. Biji kopi  yang telah disangrai kemudian ditumbuk dengan alat dengan cara ditumbuk dengan alu dan lumpang batu hingga halus.

Setelah selesai biji kopi ditumbuk selanjutnya dipacking dengan kemasan plastik untuk dijual dipasaran Kopi Pungangan diproses dengan cara tradisional ini menghasilkan kopi yang nikmat dan lezat. Citarasa Kopi Pungangan memiliki citarasa yang khas ini  banyak diburu oleh para penggemar kopi.

3. Kopi Owa Petungkriyono

Kopi Owa Petungkriyono

Kopi Owa Jawa sebutan bagi kopi hutan yang tumbuh subur di kawasan hutan Sokokembang .Kopi hutan liar yang ada di kawasan hutan Sokokembang tumbuh diantara tanaman anggrek hutan sehingga sulit dikenali saat itu. Adalah Tasuri warga Dusun Sokokembang , seorang aktivis dan pengelola hutan lindung di Petungkriyono tergerak hatinya untuk mengelola kopi hutan. Tasuri mengelola kopi hutan  tujuannya untuk melindungi hutan Sokokembang. Tingginya minat  terhadap produk kopi Petungkriyono membuat warga setempat banyak membuka lahan perkebunan rakyat .Sejak Itulah Tasuri berminat mengelola kopi hutan untuk menyelamatkan hutan dan satwa Sokokembang lewat kopi .

Dari hasil kreatifitas Tasuri inilah hingga muncul kopi Owa Jawa.Nama Kopi Owa Jawa diambil dari nama kera Owa Jawa yang  sampai sekarang masih  hidup di kawasan hutan lindung Sokokembang. Keberadaan kera Owa Jawa yang terancam punah membuat inspirasi Tasuri untuk menyelamatkan satwa  Owa Jawa  dan hutan dalam bentuk melalui  kopi demi kelestarian Owa Jawa. Nama kopi Owa Jawa tidak hubungannya  langsung  dengan kera Owa Jawa .Disebut kopi Owa Jawa ,karena terinspirasi oleh keberadaan Owa Jawa di hutan lindung Sokokembang dan sebagai bentuk dukungan pelestarian primata Owa Jawa di Jawa Tengah.

Kopi Owa Jawa tumbuh liar yang diolah secara tradisional  tanpa pupuk maupun pestida. Citarasa  kopi Owa Jawa  yang khas terletak pada pengolahannya secara alami. Saat tanaman kopi Owa Jawa tumbuh di tengah hutan petani datang menyiangi tumbuhan liar yang ada di sekitar tanaman kopi. Tanaman kopi yang tumbuh di tengah hutan Sokokembang dibersihkan dari tanaman liar agar tanaman kopi terpapar matahari  dan sisanya dibiarkan secara alami  .Cara budidaya tanaman kopi yang seperti inilah menjadi kunci rahasia kelezatan kopi Owa Jawa.

Awalnya proses produksi kopi tidak diproduksi dalam bentuk bubuk siap saji,tetapi dijual dalam bentuk biji kopi per kilo  ke pasar Doro. Kini kopi Sokokembang tetap masih  dijual dalam bentuk biji kopi merah. Walau demikian kopi hutan Sokokembang menjadi komoditas kopi premium yang dijual tidak secara massal .Area distribusi kopi hutan Sokokembang hanya sekitar Petungkriyono untuk menjamin kualitas dan  menjadi magnet pariwisata khas daerah.

Kopi Owa Jawa  kini diproduksi secara terbatas dengan membatasi pembukaan  lahan perkebunan kopi  baru  bagi masyarakat setempat dan swasta  .Hal ini dilakukan agar tanaman kopi yang tumbuh di hutan lindung Sokokembang tetap terjaga kualitas dan  kelestariannya.

Kopi Owa Jawa kini mulai berkembang dan dikelola oleh kelompok konservasi SwaraOwa. Kopi Owa Jawa  kini terus dilestarikan oleh masyarakat setempat  ,bahkan tanaman kopi Owa Jawa tumbuh tersebar dibeberapa  Dusun seperti Tlogohendro,Tlogopakis ,Yosorejo dan Kasimpar. (Klik untuk Beli Kopi Aseli Petungkriyono)

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kopi Owa PetungkriyonoKopi PekalonganKopi PetungkriyonoKopi TjantingOleh-oleh PekalonganpekalonganPekalongan Info

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Suryati Ningsih

Suryati Ningsih

Blogger tinggal di Magelang

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
869
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
169
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
190
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
417
Blackcanyon Petungkriyono

Obyek Wisata Black Canyon Petungkriyono

Maret 27, 2022
7.6k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In