KOTOMONO.CO – Ada yang tau tentang dan asal-usul Kesenian Sintren ? Kalian sudah pernah melihat kesenian Sintren secara langsung ? Apakah sobat takut ? Konon kesenian ini sangat mistis lho, mirip seperti kesenian Jatilan atau Kuda Lumping yang legendaris dengan hal berbau gaib.
Sintren, adalah Kesenian yang tidak asing bagi masyarakat sepanjang pesisir pantura barat Jawa tengah bahkan sampai ke wilayah Jawa Barat, termasuk di Pekalongan ini lho guys. Saat ini keberadaan kesenian rakyat tersebut sulit sekali dicari, keberadaanya kini semakin terpinggirkan dan seperti hilang ditelan zaman.
Apa itu Kesenian Sintren ?

Berikut penjelasan mengenai Kesenian Sintren yang legendaris
Kesenian ini dimainkan oleh Penari perempuan dan diiringi alat musik gamelan. Denagn kurungan kain yang akan menjadi anti klimaks dari ritual kesenian ini. Sang penari yang biasanya berdandan cantik (bisa dibilang yang muda lebih menarik) karena laksana tayub, lewat kelincahan gerak dan gemulainya tubuh sang penari inilah yang akan menarik minat para lelaki untuk memberikan saweran dengan cara menari bersama mengikuti ritme alunan gamelan bertempo rancak.

Konon katanya, bila sang penari (yang belum berdandan) masuk kedalam kurungan kain, maka ia akan kerasukan roh seorang bidadari. Tubuh sang penari pun akan bersolek sendiri tanpa sang penarinya menyadarinya. Aktifitas mistis selama sang penari dalam kurungan kain ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu para penonton, rasa penasaran para penonton akan terjawab saat sang penari keluar dari kurungan dalam keadaan sudah bersolek cantik bak puteri raja dan penaripun siap beraksi dengan tarian yang konon mampu menarik minat penonton laki-laki baik tua maupun muda untuk ikut menari bersamanya.


Hanya saja ada aturan tersendiri yang sudah menjadi bagian dari kearifan lokal, penonton yang ikut menari bersama dilarang menyentuh tubuh sang penari. Penonton diperbolehkan menari bebas sekalipun itu dengan gaya sedikit erotis namun larangan tersebut jangan sampai dilanggar.
Kalaupun ada yang coba-coba melanggar maka sang penari akan jatuh pingsan pertanda bidadari yang merasuki tubuh sang penari telah pergi. Yang unik, penari sintren tadinya pingsan bisa kembali sadar dan terasuki kembali roh bidadari bila sang pawang telah mengasapi muka sang penari dengan asap dupa dalam wadah sang pawang.

Begitulah penjelasan tentang Kesenian Tari Sintren yang Legendaris di bumi Pantura. Biasanya ada kelompok pemain Sintren yang biasa tampil “ngamen” dari desa ke desa di wilayah Silirejo hingga Bojong Kab. Pekalongan. Sedangkan di Kota Pekalongan hampir tidak ada sama sekali.
Nah, Bagaimana Asal-Usul Kesenian Sintren yang Mistis itu ? simak penjelasannya pada artikel Kisah Asal-usul Kesenian Sintren Pekalongan.
Salam Cinta Pekalongan ^^
Berikan komentarmu