KOTOMONO.CO – Sudah sering kita mendengar istilah Ateis dan Ateisme. Bahkan di dunia yang semakin modern ini, paham Ateisme kembali mencuat menjadi perbincangan hangat. Terlebih ketika sekawanan LGBTQ membuat propaganda besar-besaran agar diterima masyarakat. Mereka cenderung memilih untuk menjadi Ateis karena tak satu agama pun yang mendukung gerakannya. Khususnya agama-agama samawi seperti Islam, Kristen, dan Yahudi.
Lantas, apa itu paham Ateisme dan apa saja jenis-jenis ateisme di dunia?
Ateisme adalah hasil dari pemikiran filsafat yang berkembang sejak lama. Bahkan jauh-jauh hari sebelum negara-negara berpaham komunis lahir. Paham ini bertumpu pada kepercayaan bahwa tuhan itu tidak ada. Mereka menyangkal semua agama dan ketergantungannya kepada Tuhan.
Orang-orang berpaham atheis ini, biasanya mendewakan kebebasan dalam pemenuhan keinginan. Mereka melihat dunia sebagai tempat hidup pertama dan terakhirnya. Kebahagiaan hidup harus dipenuhi hari itu juga.
Setelah kehidupan di dunia, menurut mereka, adalah ketiadaan. Sebab yang ada harus dapat diindera. Dikarenakan alam setelah kematian tak dapat diindera, maka kematian adalah akhir dari segalanya.
Itu baru pemahaman dasar tentang Ateisme secara umum. Nah, sekarang kita akan mengenal beberapa jenis Ateisme yang berkembang di dunia.
Ateisme Materialisme
Ini adalah paham atheis yang paling lama lahir dari pemikiran manusia. Teori ini mengatakan bahwa keberadaan segala sesuatu harus berdasarkan pada materi. Inti segala sesuatu adalah materi.
Misalnya saja laptop, ada karena materinya ada, bisa disentuh, dilihat, diindera. Atau meja, pun sama dapat diindera karena memiliki materi. Sekalipun udara dan suara tak dapat dilihat, keduanya dapat didengar atau dirasakan. Sedangkan Tuhan bukan materi. Tidak bisa diindera oleh manusia. Maka, menurut teori ini Tuhan tidaklah ada. Tokoh dari aliran ini adalah Karl Vogt, Huxely, dan Lamettra.
BACA JUGA: Antara Cak Nur, Islam, dan Modernitas
Sebenarnya mudah untuk membantah aliran ini. Mereka akan kewalahan ketika ditanya, tentang alam pikiran dan ide. Ide dan alam pikiran tak dapat diindera. Jikapun dapat ditulis dan dibaca, atau dibicarakan lalu didengar, maka yang dibaca dan didengar adalah tulisan dan suara, bukan ide.
Ateisme Psikologi
Pada aliran ini, kita akan mengenal Sigmund Freud sebagai tokoh utama pencetus teorinya. Dia berkata bahwa Tuhan hanyalah sifat kekanak-kanakan manusia yang terbawa hingga dewasa. Seperti ketika anak-anak kita tidak bisa memanjat pohon untuk mengambil buahnya. Lalu kita akan meminta bantuan kepada ayah.
Nah, Tuhan inilah yang setelah dewasa nanti akan kita mintai pertolongan untuk hal-hal yang tak bisa kita selesaikan. Inilah bentuk sifat kanak-kanak menurut Freud yang terbawa hingga dewasa.
Jadi, dengan kata lain menurut teori ini Tuhan hanyalah ilusi yang kita ciptakan sebagai bukti kelemahan diri manusia. Ketika sesuatu sulit digapai, maka kita butuh pertolongan. Dan, pada usia dewasa kita tak bisa meminta pertolongan kepada yang lebih matang karena diri sendiri pun sudah menginjak usia matang. Maka diciptakanlah Tuhan sebagai tempat untuk meminta pertolongan.
BACA JUGA: Islam Itu Tidak Harus Arab, Tapi juga Tidak Mengabaikan Arab
Freud beranggapan bahwa ilmu pengetahuan manusia sudah cukup untuk menganggap Tuhan tidak ada. Namun lagi-lagi teori ini dapat dibantah dengan mudah. Freud keliru sekali dalam memberikan analogi. Sosok ayah yang digantikan Tuhan hanya berlaku untuk anak yang pernah memiliki ayah. Lantas bagaimana dengan seorang anak yang terlantar? Yang biasa hidup sulit mengandalkan dirinya sendiri di jalanan.
Ateisme Marxisme
Ateisme Marxisme adalah paham atheis paling populer di antara paham-paham lainnya. Sebab, dari paham Marxis inilah sebuah negara dapat berdiri. Paham ini berkembang sebagai ideologi beberapa negara komunis. Pencetusnya tak lain ialah Karl Marx. Dia mengatakan bahwa agama adalah candu masyarakat. Agama hanyalah khayalan manusia yang dibuat-buat dari keinginan mereka.
BACA JUGA: Menentang Isu Miring Masyarakat Banjar Terhadap Salib
Secara terang-terangan, penganut Ateisme marxisme ini akan menentang agama. Maka tak heran jika Rusia, sebagai negara komunis terbesar pernah punya sejarah buruk tentang pendirian ideologinya ini. Sebab, orang-orang beragama waktu itu diberantas agar mau ikut paham Ateis dan komunisme.
Jika Marx mengatakan bahwa agama adalah keinginan-keinginan manusia, maka bagaimana bisa setiap Nabi yang diutus selalu ditentang oleh kaumnya? Ini mengindikasikan bahwa apa yang dibawa oleh agama bukanlah keinginan manusia, melainkan kewajiban yang harus dilaksanakan.
Itulah tiga contoh paham Ateisme yang harus kita ketahui. Selain dari tiga contoh paham Ateisme di atas, masih ada beberapa lagi yang dapat kita pelajari bersama. Sebab di bidang apa pun, para pendebat Tuhan selalu membuat sebuah isu untuk meragukan keberadaan-Nya. Meskipun pada akhirnya teori-teori yang dibuat mereka dipatahkan sendiri oleh bidang yang digelutinya.
Komentarnya gan