• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
omah sinau wonokerto bandar

Menggagas Media Alternatif di Tingkat Desa sebagai Ruang Aspirasi dan Apresiasi Warga

Catatan kecil obrolan di Harlah ke 5, Komunitas Omah Sinau

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Februari 28, 2021
in ESAI, KOMUNITAS
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Langit tak bermendung, pagi itu. Artinya, perjalanan yang akan saya tempuh bersama murid saya, Nadyo Utomo, kemungkinan tak perlu mengenakan jas hujan. Hanya untuk jaga-jaga, jas hujan tetap saya bawa. Siapa tahu cuaca mendadak berubah.

Di atas laju sepeda motor, kami menempuh perjalanan ke arah selatan kota. Kami menikmati betul perjalanan pagi itu. Pemandangannya sangat berbeda dengan apa yang setiap hari saya saksikan di kota. Di sepanjang perjalanan kami menemui area persawahan, kebun, juga hutan. Jalan berkelok menanjak membuat perjalanan kami terasa seru.

Satu jam setelah kami tempuh perjalanan, kami tiba di sebuah gedung madrasah berhalaman lumayan luas yang letaknya bersebelahan dengan masjid kampung. Sejumlah anak muda berseragam merah menyambut kedatangan kami. Saya baca emblem baju yang dikenakan salah seorang dari mereka terbaca tulisan IMADIBA. Di bawah tulisan itu ada logo yang mirip dengan logo Universitas Diponegoro, Semarang.

Saya penasaran. Saya pun menanyakan apa itu IMADIBA. Dijawab oleh salah seorang dari mereka, “Itu semacam organisasi mahasiswa asal Batang yang kuliah di Undip, Kang.” O…. Wah, keren-keren.

Dan sekarang, IMADIBA sedang menyelenggarakan kegiatan bersama Komunitas Omah Sinau di desa Wonokerto, sebuah desa yang berada di kawasan Kecamatan Bandar, Batang. Kegiatan itu mereka namai IMADIBA Mengajar. Wah, tambah salut lagi saya kepada mereka.

BACA JUGA: Cerita Dua Penelepon tentang Dampak Banjir di Pekalongan

Kegiatan itu dilakukan sebagai salah satu metode mereka sinau bareng dengan warga desa. Mulai dari menginventarisir permasalahan dan potensi yang ada di desa sampai kemudian melakukan aksi sebagai upaya menemukan solusi bagi warga desa. Wuih, ini baru mahasiswa keren. Mereka tidak gengsi untuk mengakui jati dirinya sebagai wong ndesa. Bahkan, mau belajar dari desanya sendiri.

Di dalam ruangan yang cukup luas, saya disambut oleh sejumlah anak muda dan tokoh desa. Ada Ketua BPD Wonokerto, Pak Slamet Supriyanto, ada mas Slamet Nur Khamid pengasuh Omah Sinau, dan sesepuh lainnya. Pak Kades datang belakangan, karena ada urusan yang memang tidak bisa ditinggalkan.

Jeda sejenak. Kami gunakan waktu untuk ngobrol ngalor-ngidul. Terutama menyoal pembangunan desa. Dan saya kagum kepada Pak Slamet Supriyanto, ketua BPD Wonokerto. Ternyata, beliau adalah seorang aktivis. Bahkan, beliau ceritakan kalau beliau itu kerap ke Jogja saban tanggal 17. Mengikuti acara rutinan di kediaman Cak Nun (Mbah Nun). Tentu, beliau tak sendiri. Ada beberapa teman lain yang sama-sama warga desa Wonokerto ikut hadir di acara itu.

Merasa sama-sama pengagum Cak Nun, obrolan kami menjadi lebih santai lagi. Blak-blakan. Tanpa ada yang ditutup-tutupi. Kami menyoalkan perkembangan pembangunan desa. Bagaimana keadaan warga, bagaimana pembangunan dijalankan, dan sebagainya. Dan dalam catatan saya, sementara, urusan pembangunan di desa Wonokerto masih tergolong aman. Artinya, potensi-potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan masih bisa dikendalikan. Apalagi Kepala Desanya juga orang yang mlatar (egalitarian).

Teman-teman dari IMADIBA pun diajak gabung. Ikut ngobrol hal-hal yang menurut saya perlu diketahui oleh mereka. Mas Slamet Omah Sinau yang mengajak mereka. Dan benar, mereka pun aktif dan antusias. Apalagi ketika pembicaraan mengarah pada upaya untuk membangun jejaring media informasi yang dapat dijadikan semacam wadah aspirasi warga.

BACA JUGA: Angkat Topi untuk Para Dermawan dan Relawan

Kepada mereka, saya katakan, “Perlu dibikin media alternatif yang tidak hanya menjadi sarana promosi potensi desa. Akan tetapi, juga memuat ide-ide atau gagasan yang tercetus dari warga. Caranya bagaimana? Ya, nggak harus warga sendiri yang menulis. Bisa saja kalian yang menuliskannya. Misalnya, saat mendengar obrolan di warung, ada hal menarik yang dilontarkan warga, itu bisa dijadikan bahan untuk ditulis. Syukur-syukur bisa diangkat sebagai topik rembug warga.”

Dengan kata lain, media alternatif yang dibangun itu akan benar-benar dapat digunakan sebagai media untuk memberi masukan kepada Pemerintahan Desa di dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dapat juga menjadi ajang untuk bertukar pikir dan mengurangi dampak buruk pemanfaatan media sosial yang kurang tertata. Sebab, pertengkaran-pertengkaran di media sosial itu banyak merugikannya ketimbang menguntungkan warga. Apalagi pada masa-masa agenda politik tengah dilangsungkan.

Tampak wajah mereka berbinar. Mereka merasa menemukan gagasan segar. Tetapi, sekali lagi, hal yang memang patut dicermati adalah bagaimana mengeksekusi dan merawatnya supaya gagasan itu tetap menjadi segar. Jika perlu, semakin menemukan kesegaran baru.

Tentu, sekarang ini, warga sangat menaruh harapan kepada mereka yang masih menyandang gelar mahasiswa ini. Terutama, agar kehadiran dan keberadaan mereka dapat memberi manfaat lebih. Mereka, di kemudian hari, akan ditagih oleh masyarakat desanya atas kontribusinya yang nyata di tengah kehidupan mereka sehari-hari.

BACA JUGA: Keluh Kesah Seorang Warga Terdampak Banjir tentang Foto-foto di Medsos

Tetapi, saya yakin, selama mereka mau bergaul dengan warga, selama mereka mau berkolaborasi dengan komunitas-komunitas yang ada di desa Wonokerto, seperti Komunitas Omah Sinau, mereka akan banyak mendapatkan pengalaman yang mengesankan. Apalagi Komunitas Omah Sinau binaan mas Slamet Nur Khamid ini sudah menjalankan program yang luar biasa. Mendirikan lembaga pendidikan alternatif bagi warga desa, mendirikan perpustakaan desa, dan juga menjalankan fungsi sosialnya di desa dengan ikut terlibat di dalam banyak kegiatan di desa, organisasi remaja mesjid, dan sebagainya.

Saya sangat kagum dengan sepak terjang mas Slamet Nur Khamid, karena mampu mengorganisir pemuda desanya dengan sangat baik. Ia benar-benar kerahkan semua daya yang ia punya. Rumahnya dijadikan markas Omah Sinau, juga rumah pegiat-pegiat lain dijadikan perpustakaan dan tempat penyelenggaraan pendidikan alternatif non formal yang berfokus pada penguatan potensi diri anak didik. Bahkan, dalam kegiatan pagi itu, ia undang semua komunitas yang ada di Batang. Beberapa tampak hadir dalam kegiatan pagi itu.

Pembicaraan kami kemudian terhenti. Dua perempuan muda segera memandu acara. Kami yang ada di dalam ruangan pun mengikuti dengan saksama. Acara demi acara dalam memperingati Harlah Komunitas Omah Sinau yang memasuki usia lima tahun.

 

Baca Tulisan-tulisan Menarik Ribut Achwandi Lainnya

Tags: Esaikomunitas

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Drama Ojol - Driver Selalu Berwajah Lusuh

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Mei 23, 2022
165
Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Mei 19, 2022
141
mata uang kripto

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mei 16, 2022
142
Mengulik Asal Muasal Sejarah Wingko Babat

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

Mei 13, 2022
162
Kampung Naga Tasikmalaya

Sekelumit Tentang Kampung Naga, Kampung Unik Tanpa Modernisasi di Tasikmalaya

Mei 12, 2022
152
Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming

Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming

Mei 10, 2022
467
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
311
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In