• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA

Menjawab Simpang-siur Berita Mbah Rokhayah

Redaksi by Redaksi
Januari 10, 2021
0
32
SHARES
248
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Seusai polemik Mbah Rokhayah mencuat di kanal daring akibat berita yang dianggap mengandung misinformasi, Jumat (8 Januari 2021) akhirnya kru cintapekalongan.com menyambangi rumahnya yang berada di Dukuh Kaso Gunung Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan.

Sekitar jam delapan pagi, kami sudah bersiap. Perjalanan ke lokasi bakal memakan waktu sekitar 40 menit. Sampai di sana, kami disambut hangat oleh Watik (keponakan Rokhayah) dan suaminya yang tengah menggendong seorang bayi laki-laki. Tidak lama berbincang, kami kemudian diajak bertandang ke kediaman Rokhayah yang jaraknya kurang lebih hanya 100 meter.

Sebelum itu, Warmi, sepupu yang kerap merawat Rokhayah juga ikut bersama. Kami tiba di rumah Uripah dan mendapati Rokhayah sedang dalam posisi berbaring (karena memang tidak bisa duduk) di atas kasur bertuliskan Dinsos. Uripah sendiri merupakan salah satu sepupu yang sehari-harinya bersama Warmi merawat Rokhayah. Dari mulai memberi makan, membersihkan kotoran, sampai dengan memandikan.

“Sebenarnya berita yang sempat viral itu tidak benar. Soalnya ini juga masih ada keluarga, karena dikatakan tidak ada keluarga, ditelantarkan, tidak diurusi. Wong makan saja masih normal, masih lahap, masih disuapin, masih dimandiin,” ujar Watik ketika kami tanyai persoal berita kemarin. Perempuan itu menolak pernyataan yang seolah-olah menyudutkan pihak keluarga.

Kami mengamati lekat-lekat Rokhayah, yang memang secara fisik mengalami disabilitas sejak lahir, namun bicaranya masih lancar, ikut merespon ketika ditanya, dan badannya terlihat bersih, tidak seperti orang yang terlantar dan tidak diurus.

Uripah juga ikut menjelaskan, “Saya sama mbak saya (Warmi) kasih makan, mandi ya tak mandiin, kadang-kadang malah nggak mau kalau keseringan, soalnya dingin, kaku semua badannya. Jadi mandi nggak setiap hari. Kotoran, kencing, semua dibersihin.”

Menurut penuturan Uripah, sewaktu pak polisi datang, ia sedang pergi, jadi tidak sempat untuk memberi makan. Namun ketika pulang sudah disiapkan, dan si anak yang ia suruh untuk memberi makanan itu ke Rokhayah.

Hal ini kemudian dijelaskan kembali oleh Watik, ia mengatakan bahwa kadang memang telat (memberi makan) karena yang ngurus masih menyiapkannya atau ada kesibukan lain. Jadi itu tidak bisa dijadikan alasan menelantarkan.

“Bener kan, Mbah?” tanya Watik kepada  Rokhayah yang memang biasa ia panggil simbah.

“Iya.” Rokhayah menjawabnya dengan suara yang khas.

Keluarga merasa malu atas pemberitaan yang menyebutkan bahwa mereka menelantarkan Rokhayah. Bahkan disebutkan Rokhayah tidur bersama ayam-ayam peliharaan.

Selain itu, ada redaksi ‘makan bak seekor kambing lantaran hanya bisa menggerak-gerakkan kepalanya tanpa ada seseorang peduli untuk menyuapi’. Padahal sudah sangat jelas,  Warmi dan Uripah adalah sepupu yang setiap hari merawat serta menyuapi  Rokhayah.

BACA JUGA: Misinformasi Berita Perempuan Asal Doro Pekalongan yang Hidup Sebatang Kara

“Saya sering disuapi Mbak Ibeng (Uripah) sama Mbak Warmi. Tapi sekarang nggak mau disuapin, mau makan sendiri, soalnya malu,” terang Rokhayah yang lancar sekali menggunakan Bahasa Indonesia. Ia bahkan berkata, suka malu kalau dimandiin, inginnya mandi sendiri.

“Saya malu kalau dipakpungi. Dalam hati malu. Saya dulu (waktu masih sehat) kalau pagi sudah mandi, sudah dandan,” ujarnya yang mengundang decak senyum dari kami dan keluarga.

Rokhayah bahkan menceritakan dirinya sewaktu kecil dulu, ia pernah tinggal di asrama anak cacat Kedungwuni.

Kemudian soal tidur bersama ayam,  Rokhayah sendiri yang menjelaskan dengan logat Jawanya yang masih kental, “Ayame teko dewe, aku ora biso nggusah, la terus pak polisi teko. Ayame kan eek e ten sandinge bubuke kulo, Mbak,” jelasnya. Ketika kami tanyai kembali, Rokhayah spontan menjawab sanes kandang ayam.

Rokhayah ini ternyata memang tipe orang yang setiap bertemu dengan orang baru memiliki reaksi unik, seperti tiba-tiba menangis atau mengeluh linu. Terlebih kalau disambangi orang banyak.

Sewaktu kami kesana, awal-awal reaksi Rokhayah memang begitu, namun selanjutnya kami berinteraksi seperti biasa. Menyimak cerita-cerita  Rokhayah yang sejujurnya menginginkan kehidupan normal selayak orang lain. Dia tidak ingin terus merepotkan keluarganya.

Sebelum menghuni gubuk yang dikatakan mirip kadang ayam, Rokhayah ini tinggal bersama Warmi, kemudian tinggal di rumah Uripah. Namun karena merasa risih,  Rokhayah minta dibikinkan rumah sendiri. Oleh sebab keadaan ekonomi, pihak keluarga hanya mampu membuatkan rumah yang seperti itu.

“Saya takut sendiri, kalau mau pipis takut, minta ditemenin. Tapi kalau di rumah malu, ngrepoti terus, tapi pengin sendiri, tapi sendiri juga takut. Kalau waras saya di rumah, kalau sakit saya minta dibikin rumah sendiri. Saya malu. Sudah dimandiin, dikasih makan, tidak pernah dimarahin, masih hidup,” ujar Rokhayah panjang lebar. Kami seketika terenyuh mendengar pernyataan dari perempuan kelahiran tahun 1969 ini.

Obrolan kami berlangsung sekitar setengah jam lebih, setelah mendapatkan informasi yang dirasa cukup, kami memutuskan untuk pamit. Di ambang pintu, kami melihat bapak-bapak tengah membangunkan rumah Rokhayah.

Ia adalah Alimin, anggota ormas Pemuda Pancasila asal Doro. Ia bersama teman-teman yang lain ikut membantu Bu Rokhayah mendirikan rumah. Selain itu, kami juga bertemu dengan Maksum, kadus setempat. Ia menjelaskan bahwa selama ini keluarga masih ada dan merawatnya setiap hari.

“Tidak benar jika keluarga menelantarkan. Selama ini keluarga masih ada, keluarga masih peduli,” ungkapnya saat kami wawancarai persis di depan calon rumah Bu Rokhayah yang tengah dibangun bersama itu.

Saat ditanya perihal harapan, Mbak Watik mengatakan semoga ada bantuan dan pendamping kesehatan dari puskesmas untuk Rokhayah.

Sekitar pukul 10.15 menit, kami akhirnya meninggalkan rumah Rokhayah. Sebelum kami bertandang kemari, melalui akun Facebook, Watik sempat menuliskan bahwa jika ingin membuat masyarakat turut bersimpati atau membantu, seharusnya dengan cerita yang menyentuh namun masih baik dibaca, terutama oleh keluarganya. Jangan dengan cerita yang terkesan jahat, kasian keluarga yang mengurusnya.

Tags: Berita HoaxHoax PekalonganLiputanOh JebulePekalongan BeritaPekalongan Info

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya



Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In