• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Workshop Menulis Cerpen

Menulis Cerpen itu Tidaklah Semudah yang Dibayangkan

Workshop Menulis Cerpen di Museum Batik Pekalongan

Redaksi by Redaksi
November 6, 2021
in RELEASE
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Terlihat sepele, namun sesungguhnya menulis cerpen itu tidak semudah apa yang kita bayangkan. Perlu pemahaman tentang ciri-ciri cerpen yang baik dan penyelesaian yang mantap agar hasil cerpen tersebut mampu memikat pembacanya.

Menulis juga rupanya perihal mental. Menulis memuat unsur teknis dan non-teknis. Nah, porsi mental ini tersemat dalam urusan non-teknis. Hal-hal yang tak bisa diajarkan, namun bisa dilatih secara terus menerus.

Hal itu mengemuka, saat pelatihan Menulis Cerpen di Museum Batik dalam rangka memperingati Hari Museum Sedunia, Jum’at Malam (5/11). Materi cerpen ini disampaikan oleh Ribut Achwandi, pengasuh Sokola Sogan yang merupakan sekolah alternatif yang ada di Kota Pekalongan. 

Cerpen yang merupakan kependekan dari cerita pendek. Tidaklah semudah yang dibayangkan, diperlukan mengetahui ciri-ciri cerpen yang baik. Seperti ide yang tidak klise, pengisahan mengalir dan logis, karakter atau tokoh yang kuat, ada konflik (menegangkan, bikin penasaran, unik), alur ceritanya jernih dan padu, penyelesaian mantap (tak tergesa, terkadang mengejutkan), hingga ada pesan yang ingin disampaikan.

Ribut menandai beberapa cerita dan tokoh menarik patut menjadi rujukan dalam membaca, seperti dalam Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari, Ca-Bau-Kan karya Remy Sylado atau Dilan karya Pidi Baiq yang masih akrab dengan kawula muda masa kini. Saat ditanya bila idenya mentok atau sudah tak tahu cerita mau dibawa kemana layaknya hubunganmu dengannya. Ahai! Tak perlu terlalu tegang memikirkan, orang dia aja nggak memikirkanmu.

“Gini aja, tinggalin tulisan itu. Tutup dan pergilah jalan-jalan,” ujar Ribut. Itu bisa dilakukan hanya jika menulis sebagai hobi. Namun, apabila menulis sudah menjadi tuntutan profesi atau dikejar deadline. Maka, mau tidak mau yang kita musti hadapi tulisan tersebut sampai benar-benar selesai.

“Kita perhatikan saja layar kosong di laptop atau kertas kosong bila di buku. Setidaknya selama setengah hingga satu jam untuk membangun mood,” kelucuan demikian terkadang dialami pula oleh Ribut.

Dikatakan tulisan itu berhasil adalah tulisan itu telah selesai. Selanjutnya urusan mengubah tulisan atau sering disebut dengan mengedit naskah, mesti dilakukan di waktu yang berbeda dan berulangkali. Bahkan, penulis kenamaan asal Inggris Edgar Allan Poe, seperti disebutkan Ribut, mengedit naskah hingga 100x untuk mencapai kepuasan yang diinginkannya.

Dalam materi bertajuk penulisan cerpen batik ini, peserta juga diajak praktek dengan model berpasangan dan menggambar diri satu sama lain mulai dari alis, mata hingga bibirnya. Disamping itu, masing-masing bisa saling berkenalan dan bertanya untuk mengakrabkan diri. Tidak sedikit pula beberapa peserta nampak malu-malu kucing saat penugasan dalam workshop kali ini, terutama yang mendapat pasangan lawan jenis. Terlihat jelas rasa canggung dan kikuk ketika harus saling menggambar satu sama lain.

Penugasan ini dilakukan bukan tanpa alasan, bukan pula bagian dari guyonan agar suasana cair, namun hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari latihan untuk memahami mengenai sudut pandang dalam menulis.

Setelah selesai menggambar, Ribut bertanya sambil meminta peserta mengangkat tangan, “Siapa saja yang menggambar dari suduh pandang depan, kemudian samping, belakang, dan bawah?” Rupanya teman-teman peserta cenderung menggambar menggunakan sudut pandang dari depan.

Praktek menggambar disini yang dimaksud Ribut juga bukan mengenai gambar siapa yang paling baik goresannya. Namun, untuk menunjukkan mindset seorang penulis sebaiknya tidak hanya dari sudut pandang biasa. Dalam fotografi misalnya, jika seseorang mengambil potret dari depan akan tampak flat. Bandingkan jika fotografer berani mengambil gambar dari belakang atau samping, bahkan bisa membentuk distorsi bila dari bawah atau atas.

Ini serupa dengan cerita yang seringkali dimulai dengan, ‘pagi yang cerah’ atau ‘sore yang suram’. Paragraf pembuka cerita semacam itu bagi Ribut sangat membosankan dan ilfeel bagi penulis yang terbiasa membaca berbagai ragam tulisan, baik puisi, cerpen dan novel. Lebih lanjut, Ribut mengajak peserta menuliskan sebanyak lima kalimat dalam satu paragraf dari hasil obrolan yang sudah dilakukan dengan pasangan menggambarnya. Untukmu yang ingin berlatih menulis pula bisa mencobanya lho.

Sebelum sesi akhir acara, Kang Ribut, sapaan akrabnya, mengajak para peserta untuk menindaklanjuti acara ini dengan ikut serta dalam Sokola Sogan yang diadakan pada hari Sabtu mulai jam 4 sore di Jl. Karya Bhakti Gg. Sunan Muria, Medono, Pekalongan.

Dan pula sebagai pemateri yang mewakili Sokola Sogan, Kang Ribut sangat gembira dan berterima kasih kepada pihak Museum Batik Pekalongan yang telah membikin acara yang tentu sangat bermanfaat untuk menciptakan para sastrawan ataupun penulis-penulis handal asal Pekalongan dikemudian hari.

Workshop Menulis Cerpen di Museum Batik Pekalongan
Kang RIbut bersama para peserta Workshop Menulis Cerpen

=====================
Reporter : atra habibie
Editor : –

Tags: Ahmad TohariEdgar Allan PoeMuseum Batik PekalonganPekalongan BeritaPekalongan InfoPidi BaiqPress ReleaseRemy Syladosokola soganWorkshop Menulis

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Redaksi

Redaksi

Kotomono media santuy untuk mewadahi kreasi anak bangsa

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
869
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
169
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
190
Blackcanyon Petungkriyono

Obyek Wisata Black Canyon Petungkriyono

Maret 27, 2022
7.6k
Kopi Tahlil PPIP Pekalongan

Kopi Tahlil Minuman Kopi Khas Pekalongan

Maret 24, 2022
1.5k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
311
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In