KOTOMONO.CO – Togel itu permainan menebak angka yang sudah ada sejak zaman dahulu. Togel yang merupakan singkatan dari toto gelap yang merupakan judi yang digemari di Indonesia. Alasan judi digemari di Indonesia dikarenakan oleh beberapa faktor.
Faktor ekonomi yang paling kentara. Biasanya terjadi pada masyarakat kelas menengah ke bawah yang ingin mendapatkan uang secara instan untuk meningkatkan taraf hidup. Faktor lainnya dikarenakan banyaknya masyarakat yang menganggur, jumlah penduduk yang semakin bertambah tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada periode Agustus 2022 tercatat 5,86% atau sebanyak 8,41 juta orang. Keadaan tersebut membuat masyarakat memilih judi sebagai solusinya, salah satunya ialah judi togel. Dalam permainan togel ada aturan umumnya yaitu satu kupon togel seharga seribu rupiah, setiap kupon hanya bisa diisi dengan satu bilangan, jika tebakan benar maka si pemain angka mendapat hadiah sesuai dengan ketentuan atau tebakan yang dipasang.
BACA JUGA: Fase Quarter Life Crisis Adalah Bentuk Proses Pendewasaan
Hadiahnya bisa bervariasai mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Hadiah yang menggiur memang sangat menggoda, berawal dari iseng yang hanya membeli kupon togel dengan harga seribu rupiah bisa saja untung menjadi jutaan rupiah. Tapi siapa tahu kalau kalah dan sudah kecanduan bisa rugi besar, peluang menang dan kalah sudah menjadi hal yang wajar dalam dunia pertogelan.
Togel di Indonesia biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, hal ini dikarenakan togel termasuk judi dan perjudian dilarang Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang No 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian yang merubah ancaman pidana dalam Pasal 303 KUHP dengan ancaman pidana berat yaitu sepuluh tahun penjara dan denda sebesar 25 juta rupiah.
Perjudian juga dilarang di agama islam seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-maidah ayat 90 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
BACA JUGA: Remaja, Media Sosial, dan Budaya Oversharing
Hal ini bertolak belakang dengan masyarakat Indonesia yang notabene nya sebagian besar memeluk agama islam. Memang, praktik togel biasanya dimainkan oleh orang yang memiliki agama di KTP. Seperti yang dilakukan Mas A di lingkungan saya yang kesehariannya dikelilingi angka-angka togel sedangkan KTP nya beragama Islam. Setiap hari ada saja yang dilakukannya, seperti berkeliling melihat peristiwa sekitar, dan terkadang mencoret-coret kertas menggunakan rumus tertentu untuk menentukan angka yang akan keluar. Hal ini merupakan metode dari pemain angka.
Para pemain angka ini asik sekali kalau sudah berbicara mengenai angka-angka yang akan keluar. Mereka melakukan beberapa metode yang unik untuk menebak angka agar akurat, salah satunya yaitu dengan kode alam.
Di lingkungan para pemain angka, kode alam sudah tidak asing lagi bagi mereka. Kode alam ini adalah suatu kejadian atau peristiwa alam bisa kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain. Anehnya peristiwa alam ini justru dijadikan patokan bagi pemain angka. Misalnya ketika ada kecelakaan di lalu lintas, tidak seperti pada orang umumnya akan melihat siapa, mengapa dan bagaimana kecelakaan itu terjadi.
BACA JUGA: Agar Gen-Z Nggak Terkena Toxic Productivity yang Merugikan Diri
Pemain angka hanya melihat plat kendaraan korban, dan meyakini hal ini adalah kode dari alam bahwa angka plat tersebut akan keluar dan menang undian togel. Peristiwa selain kecelakaan lalu lintas adalah kebakaran, jika kebakaran rumah maka kode alamnya adalah nomor rumah tersebut. Selain metode kode alam, ada metode lain yang tidak masuk akal pula yaitu bertanya pada orang gila.
Dalam metode ini bisa dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja, artinya bisa saja dengan sengaja mendatangi orang gila atau tidak sengaja bertemu di jalan atau di tempat lain. Memang kalau dipikir tidak masuk akal, orang gila dikira bisa ngeramal.
Ada metode lagi, yang menurut penulis masih terbilang masuk akal yaitu menggunakan rumus teori peluang. Teori probabilitas/peluang yang merupakan bagian dari Matematika adalah suatu teori yang terinspirasi oleh masalah perjudian.
Tokoh utamanya adalah Girolamo Cardano (1501-1576) ilmuwan berkebangsaan Italia sekaligus penjudi sejati. Meskipun judi tidak berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun judi juga memacunya untuk mempelajari peluang dan berhasil menyusun sebuah buku yang berjudul Book on Dice Games pada tahun 1565, buku inilah yang menjadi titik awal berkembangnya teori peluang.
BACA JUGA: Menelisik Evolusi Jati Diri Antar Generasi
Dalam teori peluang terdapat istilah nilai harapan atau ekspektasi yang dapat digunakan untuk mengukur nilai harapan besar hadiah yang akan diterima dan varian untuk diukur resiko bermain togel. Siapa sangka pemain angka pandai matematika.
Menurut penulis dari beberapa metode pemain angka bukanlah suatu masalah, toh mereka yang mengambil nomor dari plat kendaraan yang kecelakaan atau lain sebagainya tidak membicarakan secara terang-terangan atau menyinggung kepada korban kecelakaan. Atau metode bertanya pada orang gila juga tidak merugikan orang gila tersebut. Dari segi metode, pemain angka hanya menebak. Jadi, mau dengan metode apapun sebenarnya tidak bisa dijadikan patokan. Bisa benar bisa salah, salah wajar, benar kebetulan.
Komentarnya gan