KOTOMONO.CO – Rabu (31 Maret 2021) kemarin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, via akun instagramnya memposting sejumlah foto saat menghadiri pembukaan EV Smart Mobility di Peninsula Island Nusa Dua, Bali. Dalam unggahan itu, ia mencantumkan caption yang berisi apresiasinya kepada perusahaan otomotif yang memproduksi mobil listrik. Ia juga menyatakan, kendaraan elektrik yang ramah lingkungan ini cocok bagi pengembangan dunia wisata yang lebih berkualitas. Ia juga percaya, ke depan, kehadiran mobil elektrik akan memberi dukungan bagi ekowisata di Bali dan Indonesia.
Sementara, di hari yang sama, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan keterangan tertulisnya. Ia sampaikan, pemerintah sampai saat ini terus menyeriusi produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Ditargetkan, tahun 2030 produksi itu sudah mencapai 600.000 unit roda empat atau lebih dan 2,45 juta unit untuk sepeda motor. Diharapkan, jumlah produksi itu akan dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih, serta 1,1 juta ton untuk roda dua.
Sampai saat ini, kata Pak Menteri, Indonesia baru punya tiga perusahaan yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih dengan kapasitas sebesar 1.480 unit per tahun. Makanya, untuk mendorong akselerasi produksi kendaraan listrik itu pemerintah memberikan berbagai kemudahan. Seperti tax holiday, mini tax holiday, tax allowance, pembebasan bea masuk, bea masuk ditanggung pemerintah, dan super tax deduction untuk kegiatan RD&D.
Dua berita itu tentu menjadi harapan besar bagi warga bangsa ini. Siapa pun tentunya ingin menikmati udara negeri ini yang ramah. Udara yang ramah, tentunya akan memberikan kesempatan bagi manusia untuk memiliki hidup yang berkualitas. Seperti yang ditulis Mitchell House dan David Wright dari University of Ottawa, Kanada, penggunaan kendaraan berbasis listrik dapat mengurangi kejadian penyakit kardiopulmoner (penyakit pernapasan) akibat polusi udara. Meski begitu, mereka mewanti-wanti agar penyediaan listriknya juga diperhatikan. Jika bahan pembangkit listriknya masih menggunakan bahan-bahan yang berdampak buruk bagi lingkungan ya sama saja bohong.
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (2014) menyebutkan, ketika kendaraan listrik diisi dengan listrik bertenaga batu bara, sebenarnya dampak terhadap lingkungannya juga tak kalah buruknya dengan mobil berbahan bakar bensin konvensional. Itulah mengapa, sejumlah ahli di dunia bersepakat agar pertumbuhan penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik yang sudah mencapai angka 75% ini juga diimbangi dengan penyediaan pasokan listrik yang berbahan aman bagi lingkungan.
Well, sepertinya ini masih menjadi PR bagi negeri ini. Tapi, apa pun itu, langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan produksi dan penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik patut didukung.
Salah satu bentuk dukungan itu datang dari Santika Hotels & Resorts yang menggandeng Hyundai Motors. Terutama dalam menyediakan spot charger kendaraan listrik. Prita Gero, Assistant Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts menyatakan, kerja sama ini dilakukan demi suksesnya program penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Sampai saat ini, Santika Indonesia Hotels & Resorts sudah memasang charger mobil listrik ini di 13 unit Santika Indonesia Hotels & Resorts. Di antaranya Hotel Santika Premiere Slipi (Jakarta), Hotel Santika Premiere Bintaro, Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah (Bekasi), Hotel Santika Pasir Koja (Bandung), Hotel Santika Cirebon, Hotel Santika Sukabumi, Hotel Santika Tasikmalaya, Hotel Santika Pekalongan, Hotel Santika Premiere Semarang, Hotel Santika Premiere Jogja, Hotel Santika Premiere Gubeng (Surabaya), Hotel Santika Premiere Malang, dan Hotel Santika Banyuwangi. Diharapkan, dengan pemasangan charger mobil listrik yang tersebar di 13 unit hotel tersebut dapat menjawab kebutuhan masyarakat pengguna mobil listrik, khususnya bagi para tamu hotel.
Prita menjelaskan, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian penuh per satu unit mobil antara 6 sampai 8 jam. Sehingga, di saat tamu hotel tengah beristirahat, mereka dapat memanfaatkan waktu pula untuk mengisi daya untuk mobil mereka.
Prita menambahkan, “Kami tidak mengeluarkan biaya tambahan bagi tamu yang mengisi daya mobilnya di property kami. Charger mobil ini murni merupakan fasilitas tambahan yang bisa tamu nikmati di unit hotel kami.”
Penyediaan Charger Hyundai Motors di 13 unit hotel ini tidak hanya untuk mobil listrik keluaran Hyundai. Akan tetapi, juga bisa digunakan untuk mobil-mobil produk Eropa, Amerika, Jepang, dan China. Sebab, Charger Hyundai Motors ini juga dilengkapi dengan 4 tipe charger.
Sementara, penyediaan fasilitas ini hanya ditempatkan di Pulau Jawa. Mengingat, mobilitas kendaraan darat di Pulau ini cukup tinggi. “Kami yakin, ini akan sangat memudahkan bagi mereka yang bepergian menggunakan jalan darat melintasi Pulau Jawa. Dan, di masa mendatang, kami juga akan sediakan bagi unit kami di luar Pulau Jawa. Dengan harapan, fasilitas ini dapat dinikmati di lebih banyak unit hotel milik Santika Indonesia Hotels & Resorts,” jelas Prita.
Santika Indonesia Hotels and Resorts saat ini mengelola 111 unit hotel dengan 7 brand utama: The Anvaya Beach Resorts sebagai hotel berbintang 5, Hotel Santika Premiere sebagai hotel berbintang 4, Hotel Santika sebagai hotel berbintang 3, Kampi Hotel sebagai instagenic hotel berbintang 3, Amaris Hotel sebagai smart hotel dan The Royal Collection (The Samaya dan The Kayana) sebagai Boutique Villas.
For further information regarding to this release, please contact:
Prita Gero (Asst. Corp. Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts)
081280700538 / (021) 2700027 ext 154
pritagero@santika.com
========
Penulis : Ribut Achwandi
Komentarnya gan