• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
Ilustrasi cerpen horor Pengabdi Iblis

Pengabdi Iblis

Cerpen Karya Agus Sanjaya

Agus Sanjaya by Agus Sanjaya
Februari 12, 2023
in NYASTRA
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

“Tolong!” teriak gadis itu dengan napas mulai terengah, ia berusaha bersembunyi di balik pohon untuk menghindari kejaran sesuatu.

Malam mulai larut, suara jangkrik terdengar semakin nyaring. Gadis bernama Syaqila itu masih tak bergerak dari persembunyiannya, tubuhnya mulai nampak letih dan ia pun tertidur pulas. Hingga seseorang mengagetkannya.

  “Ila.”

  “Rani, kamu mengagetkanku saja, kalau aku jantungan bagaimana? Dasar.”

  “Ayo pulang Ila, kamu belum makan malam.” ajak Rani yang mulai menarik lengan Syaqila untuk pulang.

  “Mereka masih mengejarku tadi, aku takut Ran.”

  “Ada aku, kamu nggak perlu khawatir, ayo pulang bareng!”

  “Ya deh, ayo!”

                           ***

Jam mulai menunjukkan pukul 12 malam, denting jarumnya menandakan bahwa saat itu semua orang masih terlelap tidur. Namun tidak bagi Rani, ia tak dapat tidur, pikirannya gelisah.

  “Buka pintunya! Aku mau masuk.” suara seseorang terdengar mengetuk pintu, suaranya parau dan menyeramkan.

  “Siapa ya?” Rani mulai turun ke lantai bawah untuk memeriksa tamu yang datang malam-malam itu, namun jantungnya kembali berdetak cepat.

  “Hantuuuu.” Rani berteriak dan kembali menutup pintu rapat-rapat, setelah melihat hantu berpakaian putih yang menenteng kepala di tangannya.

***

  “Ada apa neng, sepertinya mengantuk sekali?” tanya Bi Minah, pembantu di rumah Syaqila dan Rani.

  “Dari kemarin nggak tidur, kami diteror setan Bi.” jawab Rani.

  “Mungkin kita perlu memanggil dukun?” tanya Bi Minah memberi saran.

  “Ya kayaknya Bi, kalau Bibi ada kenalan bisa panggil saja nanti kita bayar!” kata Rani menanggapi.

  “Aku sih nggak percaya begituan.” kata Syaqila ikut menyela.

Artikel Terkait

Cerpen: Burung Kakaut

Cerpen: Seseorang Yang Takut Mati

Rahasia Sang Petaka

  “Jadi neng belum pernah diganggu?”

  “Seb…” Rani ingin mengatakan sesuatu, namun Syaqila langsung membungkam mulutnya.

  “Bibi boleh lanjut kerja lagi deh!” kata Syaqila.

  “Iya neng, Bibi permisi.”

***

Dukun itu mulai dipanggil, bau dupa tersebar dimana-mana, tak hanya itu berbagai macam bunga juga ada, seperti: mawar, kenanga dan melati. Beliau mulai membaca mantra-mantra, lalu terlihat berkomunikasi dengan makhluk halus tersebut.

  “Siapkan ayam cemani, juga bunga tujuh rupa!” kata dukun meminta Syaqila, Rani dan Bi Minah menyiapkan syarat untuk mengusir hantu tersebut.

  “Baik, akan kami siapkan.”

***

  Malam itu begitu dingin, tercium semerbak bunga melati, Syaqila bangun untuk minum air putih. Namun ia terkejut melihat seseorang sedang berdiri di dapur.

  “Mbak, ngapain ya di sini?”

  “Kuntilanak…” Syaqila berteriak dan kembali masuk ke kamarnya, ia terkejut melihat kuntilanak dengan wajah rusak dan berdarah itu.

  “Ada apa Ila?” tanya Rani.

  “Kuntilanak serem banget.” jawab Syaqila masih panik.

  “Sudah, tidurlah lagi!”

***

  “Bi, ayamnya sudah…? Bibi sedang apa malam-malam seperti ini?” tanya Rani pada Bi Minah yang mulai panik.

  “Bibi naruh sesajen.”

  “Untuk apa? Kayaknya ada yang bibi sembunyikan.”

  “Tidak Neng.”

  “Lalu ini apa? Kayaknya dukun ini juga berhubungan dengan ini.” kata Rani sambil menunjuk beberapa helai rambut yang dibawa Bi Minah.

  “Sepertinya benar yang dikatakan Syaqila, Bibi berniat menumbalkan kami untuk para iblis itu.”

  “Itu memang benar, sebentar lagi mereka akan datang.” kata Bi Minah menunjuk ke arah pepohonan di samping rumah. Lalu muncullah sesuatu berwarna putih yang mendekat, ternyata mereka itu mayat hidup.

  “Hantu.” Rani berlari ke dalam rumah untuk mencari Syaqila.

  “Kita harus lari secepatnya!” Rani kembali berlari dan menarik lengan Syaqila untuk mengajaknya pergi secepat mungkin, terdengar pukulan keras terus menerus di pintu dan jendela.

  “Aku takut.”

  “Kita pasti bisa.”

Mereka menerjang gelapnya malam, angin malam dingin tak mengerutkan niat mereka untuk pergi dari tempat itu. Mayat hidup itu terus mengejar mereka, Rani dan Syaqila terlihat lelah dan terengah-engah.

  “Aku sudah nggak kuat Ran.” kata Syaqila terduduk di tanah, mayat itu mulai mendekat membuat Syaqila menangis.

  “Aku gendong.”

  “Baik.”

Mereka terus menyusuri jalan setapak, malam menambah kesan menakutkan desa tersebut. Sampailah mereka di sebuah masjid, terlihat banyak jamaah telah selesai melaksanakan kegiatan tadarus.

  “Tolong kami Pak!”

  “Ada apa ini?” tanya dua orang bapak berpakaian batik dan bersarung.

  “Kami dikejar mayat hidup.” kata Syaqila berwajah panik.

  “Kami akan coba membantu.”

  “Astaghfirullah, mereka banyak sekali.” bapak-bapak mulai melantunkan ayat suci Al-Quran, mayat-mayat hidup itu mulai mendekat dan menyerang. Namun mereka akhirnya kalah dan menghilang.

  “Alhamdulillah, mereka sudah pergi Neng.”

  “Terimakasih bapak-bapak sudah mau membantu kami, kami sekarang pamit dulu.”

  “Ya Neng sama-sama, hati-hati ya pulangnya.”

  ***

  Syaqila adalah sepupu yang paling Rani sayangi, meski dengan keterbatasan mental yang dimiliki. Tak pernah mengurangi sedikitpun rasa cinta Rani padanya, walau dengan semua imajinasi yang ia ucapkan, tak pernah sedikitpun Rani memarahinya. Mulai khayalan tentang rumah berhantu yang mereka tempati, Bi Minah pembantu di rumah mereka yang menyembah iblis, hingga dukun yang mengusir hantu di rumah. Semuanya tak pernah ada buktinya, Rani menganggapnya sebagai cerita fantasi yang menghibur, apalagi mereka hanya tinggal berdua. Hingga setelah kematian Bi Minah, kejadian-kejadian gaib sungguh terjadi.

Tags: agussanjayacerita pendekcerpenCerpen HororhororiblisKarya Sastra
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

Agus Sanjaya

Agus Sanjaya

Agus Sanjaya lahir di Jombang, 27 Agustus 2000. Buku pertamanya berjudul Akar Kuning Nenek, keduanya berjudul Lima Sekawan terbit di Guepedia tahun 2020. Untuk buku ketiga adalah antologi puisi Sebelum Air Itu Berubah Wangi (Kertasentuh, 2022). Karyanya banyak dimuat di media online, beberapa antologi bersama, serta yang terbaru puisinya dimuat di Radar Kediri.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Cerpen Horor Burung Kakaut

Cerpen: Burung Kakaut

Maret 19, 2023
162
Cerita pendek seseorang yang takut mati

Cerpen: Seseorang Yang Takut Mati

Februari 19, 2023
206
Cerita Pendek Horor - Rahasaia Sang Petaka

Rahasia Sang Petaka

Februari 5, 2023
231
cerpen Perempuan di Kereta

Cerpen: Perempuan di Kereta

Desember 19, 2022
209
Puisi untuk Nenek

Ompung

Desember 11, 2022
188
Puisi tentang kerusakan alam

Tanah Neraka

November 13, 2022
162
Load More
Next Post
Jahe obat asam lambung tinggi

11 Tanaman Herbal untuk Obat Asam Lambung Alami, Manjur!

Jimin BTS, umumkan rilis debut solo resminya

Jimin BTS Umumkan Debut Album Solo di Bulan Maret, Army Bersiaplah!

Mengenal Siwak - Kandungan dan Manfaat

Mengenal Siwak: Kandungan, Manfaat dan Tips Memilihnya

Komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Salah Guru Ya Kalau Kualitas Pendidikan Kalah Saing?

Garuda Wisnu Kencana Bali: Lokasi, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

5 Hadiah dari Pemimpin Dunia Untuk Soekarno

Review Poco F5: Tampil Menggoda Dengan Snapdragon 7+ Gen 2

Call Center 112 Kota Pekalongan Kerap Digeruduk Ghost Call dan Prank Call

Jalan Panjang Perjuangan Mewujudkan Gagasan Bung Hatta

Apple Vision Pro: Kacamata AR Berharga Rp 52 Juta dengan Kemampuan Luar Biasa!

LAGI RAME HARI INI

Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
1.3k
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
564
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
7.6k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.9k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
3.8k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
6.8k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
16.9k
Pasar Sentiling Banjarsari Pekalongan

Potret Foto Pekalongan Tempo Doeloe

Juni 16, 2020
3.6k
wowpacalan paninggaran

Yang Baru di Pekalongan Nih, Obyek Wisata Wow Pacalan Paninggaran

Desember 27, 2022
2k
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
501
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In