• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Fakta Sejarah Sego Megono Makanan Khas Pekalongan

Wujud Sego Megono Pekalongan

Penjelasan Sejarah Megono Aseli Pekalongan

Angga Panji W by Angga Panji W
September 6, 2015
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO -Bermula dari budaya Kraton Jogjakarta(Mataram Kuno) Jaman Hindu dahulu kala. Adat disana kerap mengadakan Sesaji untuk upacara bekakak. Apa itu Upacara Bekakak ? Simak penjelasnnya dibawah ini.

Sesaji Bekakak dibagi menjadi 3 kelompok,2 kelompok untuk dua jali yang masing-masing diletakkan bersama-sama dengan pengantin bekakak. 1 kelompok lagi diletakkan di dalam jodhang sebagai rangkaian pelengkap sesaji upacara.

Macam-macam sesajen yang diletakkan bersama-sama pengantin bekakak antara lain nasi gurih (wuduk) ditempatkan dalam pengaron kecil: nasi liwet ditempatkan dalam kendhil kecil beserta rangkaiannya daun dhadhap, daun turi, daun kara yang direbus, telur mentah dan sambal gepeng: tumpeng urubing dhamar, kelak kencana, pecel pitik, jangan menir, urip-uripan lele, rindang antep, ayam panggang, ayam lembaran, wedang kopi pahit, wedang kopi manis, jenewer, rokok/cerutu, rujak degan, rujak dheplok, arang-arang kemanis, padi, tebu, pedupaan, candu (impling), nangka sabrang, gecok mentah, ulam mripat, ulam jerohan, gereh mentah.

BACA JUGA: Legenda Dewi Lanjar Ratu Pantai Utara

Sesaji itu ditempatkan dalam sudhi, gelas, kemudian ditaruh di atas jodhang antara lain sekul wajar (nasi ambeng) dengan lauk pauk: sambel goreng waluh, tumis buncis, rempeyek, tempe garing, bergedel, entho-entho, dan sebagainya, sekul galang lutut, sekul galang biasa, tempe rombyong yang ditaruh dalam cething bambu, tumpeng megana, sanggan (pisang raja setangkep), sirih sepelengkap, jenang-jenangan, rasulan (nasi gurih), ingkung ayam, kolak, apem, randha kemul, roti kaleng, jadah bakar, emping, klepon (golong enten-enten), tukon pasar, sekar konyoh, kemenyan, jlupak baru, ayam hidup, kelapa, sajen-sajen tadi ditempatkan dalam sudhi lalu semuanya diletakkan dalam lima ancak, dua ancak diikutsertakan dalam jali dibagikan kepada mereka yang membuat kembang mayang, bekakak dan yang menjadikan tepung (ngglepung) sementara itu disiapkan pula burung merpati dalam sangkar.

Diatas adalah awal megono dengan bentuknya nasi tumpeng, pinggirnya diberi gudangan / urapan cecek / gori(Nangka Muda) . Dan bila caranya orang Pekalongan,saat itu cecek(Nangka Muda) dipotong-potong kecil dengan ditambahi dengan bumbu parutan kelapa dan bumbu rempah lainnya yang di dhang atau kukus,jadi tidak tercampur seperti yang sekarang ini.

Fakta Sejarah Sego Megono Makanan Khas Pekalongan
Wujud Sego Megono Pekalongan

Jaman dahulu cara bersaji ini dibawa ke daerah bawahan Mataram Kuno, termasuk Pekalongan jaman dulu, karena Pekalongan konon termasuk 3 kota tertua di Pulau Jawa.

Di daerah Pantura khususnya Pekalongan, juga dipakai untuk sedekah pada Dewi Sri , sebagai penguasa Padi. Hal ini agar hasil Padi bisa melimpah dan makmur. Jadi saat itu Nasi tumpeng Megono itu diadakan untuk Sesajian kepada Dewa dewi , itu jaman Hindu dahulu.

BACA JUGA: Fort Peccalongan, Benteng Tua Milik Kota Pekalongan

Masuknya islam jaman Mataram , mengubah tampilan Megana , karena biasanya Megana diadakan untuk acara Tahlil, Tahmid di masjid-masjid. Setelah itu bukan sebagai sesajian tapi dibagikan untuk dimakan bersama-sama.Isinya pun masih sama seperti dijelaskan diatas. Malah ada “Sekul Wajar” itu adalah sego ambeng dengan lauk pauk dan sego liwet yang nasinya di kukus dengan santan ,ada ayam dan telor yang di gudeg.

Kalau sebelumnya semua dijadikan sebagai sesaji bahkan di larung ke laut,ketika Jaman islam Sego ambeng ini biasanya dibawa pulang dan Tumpeng megononya di bagi untuk makan bersama di masjid saat peringatan islam dilaksanakan. Budaya ini sampai sekarang masih ada , dimasjid-masjid kalau ada peringatan acara islam, ada makan2 di masjid dan ada yg dibawa pulang,serta acara tahlilan atau walimah sego ambengnya di tempatkan dalam wadah yang bisa dibawa pulang.

Inti bahannya masih sama seperti dulu, yakni cecek / Gori (Nangka Muda), tetapi bukan irisan besar lagi melainkan sudah di cacah kecil-kecil ditambah penyedap ala Pekalongan , sebagai masakan pesisir laut utara, ada irisan daun jeruk, ada combrang, tapi tetap dengan parutan kelapa dan bumbu yang di kukus.

BACA JUGA: Mengenal Cara Penyajian Nasi Megono di Pekalongan

Zaman sekarang ini,Megono tidak lagi dibuat untuk tumpeng di acara agama saja,melainkan sudah menjadi industri makanan yang menggiurkan. Karena Megono Pekalongan ini mudah dibuat dan rasanya yang khas,maka bentuknya tidak lagi Tumpeng,tetapi berubah menjadi bungkusan kecil dari daun pisang atau daun jati dengan Gereh (Ikan asin) serta tempe mendoan. Seperti di jalan Urip Sumoharjo,Pekalongan Barat. Sepanjang jalan itu banyak sekali ditemui para penjual Nasi Megono yang khas sekarang ini.

Sementara Di Jogja , Tumpeng megono ini berevolusi menjadi masakan Gudeg, tetap dengan Cecek (Nangka) dan ada krecek dan santan manisnya ,masakan ini sudah tidak memakai bumbu kukus lagi. Namun di daerah Bantul masih terdapat Tumpeng Nasi Megono yang dugunakan untuk acara sedekah Bumi.
Dan di Jakarta ada nasi Begana,nama ini mungkin diambil dari Jaman Pasukan Mataram yang menyerbu Batavia, tapi isinya sudah lain bukan nangka lagi.

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Sego Megono Pekalongan

Secara tradisi orang Pekalongan masih banyak mempertahankan hal-hal dari Jaman Kerajaan islam Demak sampai Mataram Jogjakarta. Jika makananya Megono,tauto ,Sate Kebo,pindang tetel,Garang asem,sampai dendeng empal itu semua masakan peninggalan jaman dulu.
Dan untuk Minumannya yang masih bertahan dari jaman Majapahit adalah Dawet, Bajigur , Bubur abang putih , Legen , klepon dan serta masakan santan seperti lodeh , bongkrek , putren dan lainnya.

Maka dari itu kita sebagai warga Pekalongan, Jangan malu jika harus sarapan dengan Nasi Megono dan Sayur Lodeh karena itu masakan dari zaman dahulu yang masih eksis sampai saat ini.

Begitulah kira-kira cerita asal-usul Sego Megono yang biasa dimakan oleh orang Pekalongan, Batang, dan Pemalang setiap harinya. Mungkin fakta diatas mengagetkan kawan-awan warga Pekalongan yang ternyata makanan ini bukan dari Pekalongan sendiri. Tetapi jika kawan punya cerita sejarah Sego Megono bisa dishare disini,kita berdiskusi bersama di komentar :)

 

Sumber dari : Unung Trusto Widodo .

Tags: kuliner khas pekalonganKuliner Pekalonganmakanan khas pekalonganMegonoMegono PekalonganpekalonganPekalongan Infosego megono pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

ACT-MRI Pekalongan distribusikan bantuan banjir rob pekalongan

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Mei 26, 2022
143
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
870
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
170
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
196
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
420
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

5 Cafe Hits Kebumen Bergaya Vintage-Estetik Untuk Nongkrong Asik

Sebuah Tips Menjadi Pemain Catur Online Profesional Biar Nggak Kayak Dewa Kipas

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Honda Astrea, Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

LAGI RAME

Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3.1k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
459
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.2k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.5k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
358
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.7k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.6k
Balon Udara di Pekalongan Zaman Dahulu

Sejarah Tradisi Balon Udara Di Pekalongan

Juli 25, 2016
1.4k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In