Kotomono.co – Perjalanan menuju kehidupan orangtua yang baru adalah petualangan yang menakjubkan, penuh kebahagiaan, dan tantangan. Namun, terkadang muncul kegelisahan seorang ibu, yang mana orang menyebutnya “Baby Blues”. Lalu, sebenarnya apa sih yang jadi penyebab baby blues?
Fenomena ini memang seringkali muncul dalam beberapa hari setelah kelahiran seorang bayi. Nah, buat kamu yang baru saja menjadi orangtua, mesti mengetahui apa itu baby blues, gejala atau ciri-cirinya, penyebab, dan tentu saja bagaimana caranya untuk mengobati atau mengatasi baby blues.
Apa Itu Baby Blues?

Sindrom baby blues merujuk pada perasaan sedih yang umumnya dialami oleh banyak wanita pada awal masa setelah melahirkan. Biasanya, gejala ini muncul pada hari kedua atau ketiga setelah persalinan.
Umumnya, perasaan baby blues akan berlangsung selama beberapa hari, dengan durasi maksimal sekitar 2 minggu. Sekitar 80 persen dari orang tua baru mengalami sindrom ini, atau sekitar 4 dari 5 orang. Ini bisa terjadi pada orang tua baru dari berbagai latar belakang, termasuk usia, pendapatan, budaya, dan tingkat pendidikan yang berbeda.
Sindrom baby blues cenderung menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus, intervensi, atau pengobatan. Namun, jika gejala tidak membaik dalam beberapa minggu atau bahkan semakin parah, ini bisa menunjukkan bahwa ibu mengalami depresi pasca melahirkan.
Faktanya, sekitar 10% wanita mengalami depresi pasca melahirkan. Berbeda dengan baby blues, depresi pasca melahirkan adalah kondisi yang lebih serius dan tidak boleh diabaikan.
Ciri-Ciri Baby Blues Syndrome

Tanda-tanda utama dari sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati yang cepat, dari perasaan senang menjadi sedih. Sebagai contoh, mungkin kamu merasa senang dan bangga dengan peran sebagai ibu baru pada suatu saat.
Namun, kemudian kamu bisa tiba-tiba menangis karena merasa kewalahan dan tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas sebagai ibu baru. Selain hal tersebut ada pula gejala-gejala lainnya dari baby blues syndrome ini, yaitu:
Mudah Tersinggung
Tanda utama dan paling mencolok dari sindrom baby blues adalah kemudahan merasa marah dan tersinggung. Orang yang mengalami baby blues seringkali merasa tersinggung oleh perkataan orang lain, meskipun sebenarnya niat mereka baik. Kondisi ini juga dapat menyebabkan ibu merasa frustrasi dan marah terhadap bayinya saat bayi menjadi rewel.
Menangis Tanpa Alasan
Selain mudah tersinggung, tanda yang paling umum dirasakan oleh mereka yang mengalami sindrom baby blues adalah sering menangis tanpa alasan yang jelas. Umumnya, ibu akan tiba-tiba menangis dan merasa sangat cemas terhadap hal-hal tertentu.
Mood Swing dan Tidak Sabaran
Banyak dari mereka yang mengalami sindrom baby blues juga akan mengalami fluktuasi suasana hati. Gejala ini biasanya muncul dalam minggu pertama setelah melahirkan, meskipun dapat terjadi juga beberapa minggu kemudian.
Selain itu, salah satu ciri khas dari sindrom “baby blues” adalah perasaan ketidak-sabaran pada ibu. Mereka merasakan bahwa tindakan orang lain berjalan lambat dan tidak sejalan dengan harapan.
Mudah Merasakan Lelah
Tanda berikutnya dari baby blues adalah mudah merasa kelelahan dan kurang energi. Ini mungkin disebabkan oleh pengeluaran energi yang besar selama proses melahirkan, ditambah dengan pola tidur yang tidak teratur.
Nafsu Makan yang Menurun
Umumnya, ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki nafsu makan yang meningkat, terutama saat memberikan ASI eksklusif. Di sisi lain, orang yang mengalami sindrom baby blues seringkali merasa kurang bersemangat dan kehilangan nafsu makan.
Penyebab Baby Blues

Penyebab mengapa banyak ibu yang baru melahirkan mengalami sindrom baby blues hampir tidak diketahui dengan pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang dipercaya menjadi pemicu terjadinya depresi ringan pasca melahirkan, seperti:
Stres Ketika Merawat Bayi yang Baru Lahir
Penyebab baby blues yang pertama adalah stres, terutama dalam menyesuaikan diri merawat bayi. Tingginya stres dalam beradaptasi dengan peran sebagai ibu dan merawat bayi yang baru lahir juga menjelaskan mengapa wanita mungkin mengalami perasaan sedih atau cemas selama periode ini.
Kehadiran seorang bayi membawa perubahan besar dalam kehidupan dan bisa memicu berbagai emosi seperti kekhawatiran, rasa takut, dan keraguan akan kemampuan untuk memenuhi tuntutan peran baru ini.
Reaksi tersebut adalah hal yang alami, dan penting untuk mengingatkan wanita setelah melahirkan bahwa perasaan ini normal dan bahwa mereka perlu mendapatkan dukungan selama masa transisi ini.
Perubahan Hormon
Tahu nggak sih? Penyebab baby blues ini juga bisa jadi karena perubahan hormon, lho. Tubuh perempuan yang baru saja melahirkan, baik melalui proses persalinan normal maupun caesar, akan mengalami sejumlah penyesuaian. Perubahan hormon selama masa kehamilan dan periode pasca melahirkan adalah salah satu faktor yang menjelaskan mengapa beberapa perempuan mengalami sindrom baby blues.
Kurang Tidur
Kekurangan tidur selama periode pasca melahirkan juga dipercaya merupakan penyebab beberapa perempuan mengalami sindrom baby blues.
Penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan yang baru melahirkan dan mengalami kurang tidur cenderung lebih mungkin merasa tertekan. Kekurangan tidur selama trimester ketiga kehamilan juga terkait dengan kemungkinan lebih tinggi mengalami baby blues setelah persalinan.
Karena itu, mendapatkan istirahat yang cukup selama kehamilan dan pasca melahirkan menjadi hal yang penting dalam mencegah dan mengatasi sindrom baby blues.
Cara Mengatasi Baby Blues

Umumnya, sindrom baby blues akan mereda dalam jangka waktu sekitar dua minggu. Namun demikian, penting untuk mengelola kondisi ini agar tidak berlanjut. Beberapa langkah penanganan sindrom baby blues meliputi:
Bercerita dengan Orang Terdekat
Berbicara dengan orang terdekat adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk meredakan sindrom baby blues. Ibu dapat berbagi kekhawatiran dengan keluarga atau teman-teman untuk mengurangi perasaan cemas.
Istirahat yang Cukup
Kekurangan istirahat dapat menjadi salah satu pemicu sindrom baby blues. Ibu dapat menggunakan saat tidur bayi untuk beristirahat juga. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari suami dan anggota keluarga untuk saling bergantian merawat bayi, sehingga Anda bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Berolaharaga yang Rutin
Langkah lain yang dapat diambil untuk mengatasi sindrom baby blues adalah dengan melakukan olahraga secara teratur. Melalui olahraga, ibu dapat mengalihkan kecemasan serta meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.
Konsultasi ke Dokter
Terakhir, disarankan untuk mengonsultasikan diri dengan dokter atau psikolog guna mengatasi gejala sindrom “baby blues” yang sedang dialami, terutama jika gejala tersebut tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu.
Komentarnya gan