• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
Maret 18, 2023
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Terdakwa Kanjuruhan, mantan Samapta Polres Malang, AKP Bambang Sidik Achmadi divonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ia yang sejatinya bertanggung jawab atas penembakan gas air mata oleh anggota Samapta Polres Malang ke tengah lapangan divonis bebas lantaran gas air mata tersebut tertiup oleh angin.

Dilansir CNN Indonesia, asap yang dihasilkan gas air mata mengarah ke pinggir lapangan dan sampai ke tribun karena tertiup angin hingga ke atas. Dengan alasan itulah, hakim memutuskan terdakwa bebas, karena angin lah yang menyebabkan asap semakin menggumpal dan kejadian di Kanjuruhan tidak bisa dielakkan.

Tentu saja karena itu angin pun memenuhi trending topik di media sosial. Saat saya menulis ini kata kunci “Angin” masih menduduki deretan trending topik. Sebuah prestasi yang luar biasa. Itu artinya, angin kini menjadi pembicaraan hangat di seluruh Indonesia.

Lantaran angin menjadi penyebab vonis bebas terdakwa kasus Kanjuruhan. Alih-alih menahan terdakwa, angin menjadi pelaku lain setelah sebelumnya pintu dan tangga sudah lebih dulu menjadi pelaku. Saya nggak tahu, angin yang alamatnya mana yang meniup gas air mata itu.

Namun, melalui Kotomono, media yang tidak menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalisme, saya coba menghubungi organisasi angin se-Indonesia yang tergabung dalam FEDAI (Federasi Angin Indonesia). Saya melakukan wawancara via telepon dengan Sekjen FEDAI yang baru saja terpilih melalui kongres.

Saya sebenarnya ingin menghubungi ketua umumnya. Namun, beliau tampaknya sedang sibuk dengan urusan lain. Maklum saja, FEDAI sedang ada proyek nasional bernilai triliunan rupiah. Saya menghubungi Sekjen FEDAI, namanya Apem Gurih. Berikut isi wawancara saya dengan Apem Gurih yang kualitas anginnya konon lebih bagus dari kipas angin Maspion.

Saya: “Halo. Selamat siang, Pak Apem Gurih.”

Apem Gurih: “Siang, Mas. Anda mau mewawancara saya soal kelakuan anggota organisasi kami yang menyebabkan asap gas air mata naik, ya?”

Saya: “Benar, Pak.”

Apem Gurih: “Langsung saja ya, Mas. Gini. Kemarin itu, waktu Tragedi Kanjuruhan, saya sudah meminta anggota supaya tenang. Nggak grusa-grusu, Mas.”

BACA JUGA: Pralaya ing Kanjuruhan lan Patuladhan Saka Sang Kumbakarna

Saya: “Lha, terus kenapa masih meniup gas air mata ke tribun? Apa nggak bisa niup lilin saja?”

Apem Gurih: “Waktu itu, dari anggota yang melapor, di sana katanya kondisinya keos, Mas. Kacau banget lah pokoknya. Memang betul anggota kami ada yang meniup lilin, tapi waktu itu tembakan gas air mata membuat kami buta arah.”

Apem Gurih: “Jadi, kami akhirnya meniup gas air mata, Mas. Gas air mata itu tepat di arahkan ke tribun, lalu bola-bola itu mengeluarkan asap. Ini kesaksian anggota kami yang di lokasi saja lho, Mas. Mungkin berbeda dari keterangan polisi dan fakta di persidangan.”

Saya: “Iya, nggak apa-apa. Kan, saya cuma mau mewawancarai bapak sebagai Sekjen FEDAI. Ini supaya informasinya imbang saja. Lanjutkan, Pak!”

BACA JUGA: Tragedi Stadion Accra Sport yang Terulang Kembali di Kanjuruhan

Apem Gurih: “Saya itu sebenarnya kesel banget, lho, Mas. Anggota kami yang di lokasi nggak ada satu pun yang diwawancarai untuk penyelidikan.”

Saya: “Oya, ya. Malah yang diwawancarai justru pedagang dawet bukan, sih?”

Apem Gurih: “Nah, itu dia, Mas. Waktu persidangan pun, perwakilan dari kami terpaksa masuk ke ruang sidang tanpa permisi.”

Saya: “Oh, makanya nggak diberi waktu buat jadi saksi.”
Apem Gurih: “Itu benar, Mas. Anggota kami yang di persidangan nggak ada satu pun yang dimintai keterangan.”

Saya: “Apa nggak ada tindakan dari pengurus FEDAI sendiri?”

Apem Gurih: “Saya sempat datang, Mas ke persidangan. Saya bahkan mendekat ke kuping hakim. Tapi sepertinya hakim hanya terima kesejukan saya saja. Maklum, Mas. Saya kan yang terbaik di antara anggota angin lainnya.”

Artikel Terkait

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Ratu Tisha Tak Masalah Jadi Waketum Dua, tapi Masalah Bagi Sepak bola Indonesia

Saya: “Yo nggak, tho. Sampeyan masih kalah sama Pak Ketum.”

BACA JUGA: Menagih Janji “Keadilan” Untuk Korban Kanjuruhan

Apem Gurih: “Hehe. Kalau itu saya no comment, Mas.”

Saya: “Lalu, langkah berikutnya dari FEDAI yang menaungi angin apa, Pak?”

Apem Gurih: “Nanti kami rapatkan dulu sama Pak Ketum. Ini mendadak banget keputusan hakim. Kami juga nggak menyangka.”

Saya hanya manthuk-manthuk saja mendengar perkataan Sekjen Federasi Angin Indonesia tersebut.

Apem Gurih: “Nanti kalau sudah dirapatkan sama Pak Ketum, nanti beliau yang memutuskan. Apakah akan memanggil angin yang menjadi pelaku ke komite disiplin dan etik atau tidak.”

Saya: “Apakah ada potensi dicopot keanggotaannya dari federasi, Pak?”

Apem Gurih: “Potensi itu mungkin ada. Tapi gini, Mas. Dari kami hanya bisa merekomendasikan. Misalnya, merekomendasikan agar angin yang menjadi pelaku mundur dari keanggotaannya.”

Saya: “Kalau gitu, si pelaku bisa menolak mundur dong, Pak?”

Apem Gurih: “Mundur atau tidak, saya kurang tahu, Mas. Tapi harusnya kalau sudah menyebabkan ratusan nyawa melayang, ia malu dan mundur sih.”

Saya: “Pertanyaan terakhir, Pak.”

Apem Gurih: “Ya, silakan, Mas.”

Saya: “Ini kan, angin yang pada akhirnya disalahkan ya. Itu nanti dari federasi akan naik meja banding nggak pak? Atau ini kan sebenarnya yang menembak gas air mata polisi, tapi angin yang jadi kambing hitam. Nah, apakah dari FEDAI sendiri akan melaporkan balik dengan kasus pencemaran nama baik?”

Apem Gurih: “Oh kalau itu, saya jawab nanti.”

Telepon pun ditutup.

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Muhammad Arsyad lainnya.

Tags: Berita ViralNyas-NyisPolres MalangTragedi Kanjuruhan
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

REDAKTUR
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Refleksi 2 tahun kepemimpinan Walikota Pekalongan Aaf-Salahudin

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Februari 28, 2023
235
Perkembangan Kasus Mario Dandy

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Februari 27, 2023
178
Ratu Tisha PSSI dan Masalah Sepakbola Indonesia

Ratu Tisha Tak Masalah Jadi Waketum Dua, tapi Masalah Bagi Sepak bola Indonesia

Februari 24, 2023
150
Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu

Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu!

Februari 23, 2023
165
Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Februari 18, 2023
225
Childfree Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Menggugat Prinsip Orang Lain

Childfree Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Menggugat Prinsip Orang Lain

Februari 14, 2023
179
Load More
Next Post
Cerpen Horor Burung Kakaut

Cerpen: Burung Kakaut

Wisata Banda Neira - Pantai Banda Neira

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.8k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
555
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
15.7k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Resensi Novel Janji karya Tere Liye

Janji Bukan Sekedar Janji dari Novel Terbaru Tere Liye

September 15, 2022
1.6k
Wisata Hits Bandung - The Great Asia Africa

Ceritanya 10 Tempat Wisata Hits di Bandung 2023 yang Kekinian

Oktober 11, 2022
1.4k
Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
159
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In