• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
Home NYAS-NYIS

Perempuan itu Nggak Lemah, ini Buktinya!

Seri Tulisan Tema Perempuan

Azizah N by Azizah N
Maret 31, 2021
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Terlalu banyak orang menganggap kalau perempuan itu lemah? Ya nggak sih? Kamu gimana? Nganggap perempuan lemah atau nggak?

Terus, apa sih yang jadi anggapan itu seolah-olah bener? Aha! Ternyata, anggapan itu karena kebanyakan orang melihat perempuan itu suka menangis. Apalagi di adegan-adegan yang dipampang di sinetron-sinetron kita. Ya kan?

Umum sih orang beranggapan kalau tangisan itu tanda lemahnya seseorang. Bahkan, kalau menangis itu “dipraktikkan” sama seorang laki-laki, biasanya orang itu akan dianggap cengeng, lemah, dan disamakan dengan perempuan. So, menangis bagi laki-laki itu dianggap tabu.

Tak heran jika kaum Adam memilih untuk membendung air mata agar tak tumpah sampai daratan. Takut kalau gara-gara air matanya itu ruang publik bisa kena banjir. Seketika, pesona maskulinitasnya pun merapuh dan roboh. Dunia pun seakan ikut roboh bersama derasnya air mata lelaki. Oh!

Iya sih, air mata bagi laki-laki semacam teror berbuah trauma tak berkesudahan. Efeknya bisa berkepanjangan. Sementara bagi perempuan, air mata kadung menjadi stigma. Seolah-olah tak ada tempat bagi perempuan yang mampu menguasai air matanya. Mereka, perempuan yang sanggup membendung air matanya, dianggap tidak lumrah.

Dengan kata lain, anggapan itu membuat posisi perempuan serba salah. Perempuan dinilai tidak pernah memiliki kemampuan dan kekuatan seperti laki-laki. Anggapan itu “dikultuskan” sebagai kodrat dari Tuhan.

Ah, rasanya membicarakan perempuan sebagai objek derita sudah menjadi akrab di telinga. Sampai-sampai sempat pula saya mengaminkan pandangan itu. Terutama, saat sebelum menyentuh kursi di ruang kelas kampus.

Pikiranku tak jauh dari pandangan masyarakat pada umumnya. Begitu pula teman-teman saya yang merasa sebagai laki-laki sejati. Bahkan, oleh pikirannya itu, seorang teman sempat tak membolehkan istrinya bekerja. Ia khawatir kalau-kalau kondisi kesehatannya terganggu gara-gara kecapaian. Ia tak mau membuat istrinya terbebani dengan banyak pekerjaan karena secara naluriah, seorang istri tentu akan sibuk pula mengurusi pekerjaan rumah tangga yang tak ada habisnya.

Mula-mula saya pandang pikiran teman saya masih wajar dan baik. Melindungi istri dari situasi-situasi yang mengancam. Namun, seiring waktu berjalan, saya merasa ada sesuatu yang kurang pas. Argumen yang disampaikan teman saya itu sebenarnya tak cukup menjadi sebuah alasan. Sekalipun tampaknya masuk akal, alasan teman saya itu sejatinya bukan argumentasi. Lebih tepatnya, itu adalah bentuk pengucilan perempuan. Menganggap perempuan itu lemah.

Tidak. Perempuan tidak selemah itu. Justru perempuan itu kuat. Sebab, sebagai perempuan, saya sendiri tidak merasa lemah menjalani berbagai aktivitas yang tidak sepele.

Butuh energi besar untuk mengerjakan tugas dari dosen, memproduksi dagangan yang dijajakan di kampus, mengurus urusan domestik, hingga aktif di organisasi. Belum lagi saya harus bolak balik Pekalongan-Pemalang yang jaraknya tidak dekat agar aktivitas tersebut bisa berjalan lancar.

Kemampuan perempuan untuk melahirkan bayi nyatanya tidak diperhitungkan oleh masyarakat luas sebagai kekuatannya. Padahal untuk mengeluarkan bayi dari dalam perut yang keluar melalui lubang kecil adalah bukan satu hal yang harus diremehkan. Rasa sakitnya luar biasa. Tidak pula pada saat melahirkan, melainkan pula pasca melahirkan. Tetapi, perempuan kuat menghadapi itu. Bahkan, Ibu saya sampai harus menghadapi empat kali rasa sakit dari persalinannya agar kami bisa dilahirkan.

Saya juga menolak keras anggapan bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang sederhana dan mudah dikerjakan. Tidak. Menjadi ibu rumah tangga tentu bukanlah sebagai bentuk bahwa perempuan adalah makhluk lemah. Anggapan dari teman laki-laki saya tersebut jelas suatu anggapan yang keliru.

BACA JUGA: Perempuan Maskulin dan Laki-laki Feminin Itu Tidak Salah

Memasak, menyapu, mengepel lantai, membersihkan jendela, hingga mendampingi anak belajar di rumah di tengah pandemi bukanlah pekerjaan yang sepele. Sekali lagi, bukan pekerjaan sepele. Butuh energi yang besar untuk menuntaskannya hingga beres. Rasa capek jangan dikira tidak bakal menghinggap di badannya.

Perempuan adalah makhluk yang kuat sering saya saksikan melalui dunia olahraga. Saya pernah membaca Instagram Story-nya Debby Susanto, atlet badminton Indonesia, yang pernah mengatakan bahwa ketika darah menstruasi keluar melalui vaginanya, yang biasanya diikuti sakit perut, letih, dan lesu, atlet perempuan asal PB Djarum mampu melewatinya. Gelar All England 2016 yang diraihnya bersama Praveen Jordan adalah salah satu bukti bahwa perempuan tidak selemah itu dan mampu melewati berbagai rintangan.

Selain itu, banyak atlet badminton perempuan yang mampu meraih prestasi di dua nomor sekaligus pada satu ajang turnamen. Misalnya Zhao Yunlei, atlet asal Tiongkok, yang kerap bermain di dua sektor, yaitu di nomor ganda campuran dan di nomor ganda putri pada satu kejuaraan. Kejuaraan Dunia tahun 2015 yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta adalah menjadi saksi bahwa Zhao Yunlei, sebagai atlet perempuan, mampu meraih prestasi yang sama-sama bisa diraih oleh atlet laki-laki.

Zhao Yunlei berhasil menggondol dua medali emas di dua sektor tersebut setelah mengalahkan lawan-lawannya dari babak 32 besar hingga babak final yang berlangsung selama satu minggu. Biasanya, untuk bermain di dua sektor, atlet tersebut harus bermain dua kali dalam sehari. Tak hanya di ajang tersebut, Zhao Yunlei juga kerap meraih prestasi di dua sektor di kejuaraan-kejuaraan lainnya.

Dari banyak contoh di atas dapat menepis anggapan bahwa perempuan nggak lemah apalagi dinilai tidak dapat berdaya. Stigma tersebut yang seharusnya mulai dicabut dari otak masyarakat luas. Pasalnya, jika masih saja terus tertanam di otak mereka, maka ruang untuk perempuan berekspresi akan semakin sempit. Mimpi yang mereka canangkan dari kecil terancam tak tercapai hingga bisa mengakibatkan tekanan mental bagi banyak perempuan.

Jika contoh tersebut belum cukup untuk menutup mulut orang-orang yang menilai perempuan itu lemah, kita, sebagai perempuan bisa wujudkan bersama mimpi-mimpi kita agar tak lagi dikatakan makhluk yang lemah.

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Azizah N lainnya.

Artikel Terkait

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

Juru Parkir Liar Merugikan Pengendara?

Tampang Santri Belum Tentu Suci

Tags: Dunia PerempuanKajian WanitaKekuatanKolomLelakiperempuanwanita
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

Azizah N

Azizah N

Suka menabung.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom Roman Abramovich

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

September 19, 2023
146
Juru Parkir Liar Merugikan Pengendara

Juru Parkir Liar Merugikan Pengendara?

September 11, 2023
155
Tampang Santri Belum Tentu Suci

Tampang Santri Belum Tentu Suci

September 11, 2023
162
Serba Serbi Rangka eSAF Honda

Rangka eSAF: Awal Kehancuran Honda?

September 9, 2023
221
Ilusrasi hukuman mati

3 Alasan Ini Harusnya Buat Terpidana Mati Itu Bersyukur!

September 5, 2023
151
Ketika Keberpihakan PKS Terhadap Seni Budaya Dipertanyakan Pelaku Seni

Jagongan Budaya: Ketika Keberpihakan PKS Terhadap Seni Budaya Dipertanyakan Pelaku Seni

Agustus 31, 2023
231
Load More
Next Post
Di Pontianak Berjumpa Petualang-petualang Tangguh

Di Pontianak Berjumpa Petualang-petualang Tangguh

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini

Ketiadaan Anggaran, Bantuan Sosial Tunai Tidak Diperpanjang

Charger Hyundai Motors

Ngecharge Mobil Listrik Bisa ke Hotel Santika

Komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Mengenal Arti Kata ‘Red Flag’, Bahasa Gaul Ala Gen Z di Medsos

5 Rekomendasi Kuliner Khas Tegal yang legendaris

4 Sosok Idol K-Pop yang Sukses Jadi Aktor Dalam Drama Korea

3 Rekomendasi Terbaik Anime Mirip Naruto, Plek Ketiplek!

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

11 Tempat Promosi Album Solo Layover V BTS, Yeontan Debut on Stage!

The Weekend Away (2022): Liburan yang Berujung Pilu

LAGI RAME HARI INI

Homestay Cahaya Sikunir

14 Homestay dan Villa di Dieng, Cocok Buat Rombongan juga Keluarga

Juli 11, 2023
1.7k
Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan - iPhone XR

7 Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan, Cocok Buat Kamu

Agustus 12, 2023
615
Batik Motif Jlamprang Pekalongan

Sejarah Batik Jlamprang Motif Khas Kota Pekalongan

Agustus 25, 2017
12.5k
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
1.7k
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
3.9k
Filosofi Sapu Lidi

Sapu Lidi: Dari Falsafah, Penolak Bala, Penolak Hujan, Hingga Cerita Rakyatnya

Maret 31, 2022
2.2k
Museum Batik Pekalongan

Sejarah Gedung Museum Batik Pekalongan

November 2, 2019
3.9k
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
1.9k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
3.3k
Kisah asal usul Dukuh Loboyo

Cerita Asal Usul Dukuh Loboyo Losari Pemalang

Oktober 29, 2020
1.6k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In