KOTOMONO.CO – Salah satu kebutuhan vital dalam hidup kita—selain makan, minum, dan uang—adalah kepastian bahwa kita hidup nggak kesepian. Makanya, siapapun kita pasti butuh yang namanya teman hidup atawa pasangan hidup. Ya nggak sih?
Dengan pasangan hidup, kita bisa melakukan banyak hal. Bertukar cerita, bersenang-senang, bahkan mencurahkan segala keluh kesah. Yang jelas, pasangan hidup itu bisa jadi partner kita dalam menjalani kehidupan.
Makanya, dulu—di Jawa—dikenal konsep memilih pasangan hidup. Konsep ini biasa disebut dengan 3B; Bibit, Bebet, dan Bobot. Seseorang dalam menentukan pasangan hidup pilihannya mesti mempertimbangkan garis keturunan, karakter pasangan, dan kualitas diri pasangan. Ketiga kriteria itu saling kait-mengkait. Tidak bisa dipisah satu sama lain.
Tetapi, agaknya konsep itu mulai ditinggalkan belakangan ini. Ada yang beranggapan, konsep semacam itu justru menyulitkannya untuk menemukan pasangan hidup yang tepat. Terlalu njelimet, katanya. Malah, dianggap bisa memperpanjang masa penjombloannya.
Kini, untuk menentukan pasangan hidup yang dipilih, orang cenderung menggunakan konsep yang lebih sederhana. Yaitu, Goodlooking dan Good Attitude. Goodlooking, tentu berurusan dengan tampang. Sedang Good Attitude erat kaitannya dengan perilaku pasangan.
BACA JUGA: Surat Terbuka untuk Perempuan yang Selalu Dituntut ‘Manut’ dengan Pasangannya
Lewat dua kriteria itu tiap orang dibolehkan memilih salah satu atau dua-duanya. Hal itu wajar saja dilakukan. Sebab, setiap orang punya orientasi yang berbeda-beda dalam menjalani hidupnya.
Bagi mereka yang memilih pertimbangan Goodlooking, tentu punya tujuan agar pasangan hidup yang dipilihnya itu memiliki paras cantik/ganteng. Ya, paling tidak enak dilihat saat berduaan. Dengan cara begitu, ia akan merasa confidence karena memiliki pasangan yang bertampang “sempurna”.
Sedang, mereka yang memilih pertimbangan Good Attitude, pastinya punya alasan yang berbeda. Misal, supaya kalau kondangan ia tidak merasa dipermalukan dengan sikap pasangan hidup yang srugal-srugul. Apalagi kalau pas bertemu dengan keluarga.
Nah, ada juga yang mempertimbangkan keduanya. Ya Goodlooking, ya Good Attitude. Sebuah pilihan sempurna! Tapi, tak mudah untuk bisa memenuhi keduanya.
Tapi, ngomong-ngomong apa sih Goodlooking dan Good Attitude? Yuk kita bahas!
Apa sih Goodlooking?
Sederhananya, arti Goodlooking itu enak dipandang. Biasanya, orang yang berada di tipe Goodlooking itu nggak mbosenin kalau dipandang. Bawaannya pengin menatapnya berlama-lama.
Sudah jadi umum, saat kali pertama menemui orang, kita akan sangat memperhatikan penampilannya. Ya kan? Jika penampilannya menarik dan membuat kita terkesan, tentu kita akan berpikiran positif tentangnya.
Haruskah pasangan kita Goodlooking?
Tentu, karena orang yang Goodlooking itu orang yang nggak ngebosenin, salah satu alasan mencari pasangan yang Goodlooking juga agar kita nggak mudah bosen. Makanya, punya pasangan yang goodlooking nggak bisa dianggap keliru. Sebab, dengan penampilan yang bagus dan tahu tentang outfit, tentu hal tersebut membuat pasangan tidak gampang bosan dengan style/penampilan yang itu lagi-itu lagi.
BACA JUGA: Apa Iya, Perjodohan adalah Jalan Terbaik?
Perlu diingat, yang namanya Goodlooking nggak cuman berlaku bagi perempuan. Laki-laki juga. Ukuran wajah ganteng/cantik dan berkulit bersih juga jadi bagian tak terpisahkan dari Goodlooking.
Bagi para remaja, Goodlooking menjadi hal yang penting. Selain bisa ningkatin rasa percaya diri, goodlooking juga bisa menjadi pesona tersendiri.
Lalu, apa itu Good Attitude?
Dalam bahasa Inggris, Good artinya baik, dan Attitude artinya sikap. Jadi, Good Attitude itu sikap atau perilaku yang baik.
Tentu, Good Attitude menjadi penting dan sangat diperlukan. Lebih-lebih karena kita tidak hidup sendirian di dunia ini. Ada banyak orang di sekitar kita. Dan, kita pasti perlu menjalin interaksi dengan mereka. So, Good Attitude menjadi sangat dibutuhkan saat kita menjalin interaksi dengan orang-orang di sekitar kita.
Haruskah pasangan kita itu Good Attitude?
Bagi kalangan dewasa, good attitude lebih dipentingkan ketimbang penampilan. Menurut sebagian dari mereka, sekalipun penampilan seseorang itu menarik, ia tetap akan dinilai kurang baik selama sikapnya kurang santun atau kurang baik.
BACA JUGA: Perempuan Itu Tidak Seharusnya Menjadi Pelayan atau Diperlakukan Seperti Pelayan
Iya sih, penampilan perlu diperhatikan. Akan tetapi, kalau sikap dan perilaku kita nggak sebanding dengan penampilan juga akan sia-sia belaka. Lebih-lebih ketika kita sedang berinteraksi dengan orang lain. Sikap atau perilaku yang baik sudah sepatutnya yang lebih kita tunjukkan.
Sayangnya, untuk menemukan orang yang Good Attitude sekarang ini nggak gampang. Kebanyakan anak-anak zaman kekinian kurang memedulikan attitude. So, punya pasangan yang good attitude di masa kini adalah sesuatu yang luar biasa banget. Boleh dibilang, jenis pasangan yang good attitude itu limited edition.
Jadi, kamu bakal pilih yang Goodlooking atau Good Attitude?
Ngomongin pilihan, memang bisa sangat bergantung pada sikap pribadi kita. Apalagi setiap kita punya tujuan masing-masing. Tapi, perlu dipertimbangkan juga ke depannya. Jangan sampai karena terlalu mengedepankan satu hal, kita justru jadi merasa salah pilih di kemudian hari.
Asal pilih pasangan juga jangan sampai terjadi. Sebab, apapun pilihan kita, di situ ada tanggung jawab besar baik kepada diri sendiri maupun keluarga. Makanya, memilih pasangan hidup itu perlu mempertimbangkan banyak hal.
Kalau boleh kasih saran, sebelum menentukan pilihan ada baiknya kita belajar menjadi pribadi yang good attitude. Sebab, menjadi orang yang good attitude itu banyak untungnya daripada ruginya.
Seseorang yang good attitude tentu nggak melulu menjadi orang yang terkesan culun atawa nggak modis. Justru kadang, dengan good attitude itu, seseorang bisa menempatkan diri secara tepat dan menjaga penampilan dengan baik dan disempurnakan dengan attitude-nya. Sementara, orang yang good looking—meski nggak semuanya—kadang karena merasa sudah bisa membuat penampilannya mengesankan, ia jadi lupa untuk menjaga attitude.
So, pilih mana? Kalau saya, penginnya milih yang good looking sekaligus good attitude. Plus ekonominya juga good dong. Ya, minimal supaya hidup berasa bahagia.
Komentarnya gan