• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
April 5, 2022
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Jalan Kurinci, jalan kenangan yang kerap dipenuhi genangan, khususnya kalau hujan ujug-ujug turun ke bumi Kota Pekalongan. Eit! Jangan sesekali nekat mengendarai sepeda motor di kawasan itu saat banjir menggenang. Wong yang naik mobil sedan pun bisa kena mogok di tengah jalan.

Bahkan, dalam pidatonya, Mas Walikota Pekalongan yang galib disapa Mas Aaf, di hadapan para petinggi Kota Pekalongan dalam Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi ke-166 Kota Pekalongan, sempat bertukar kenangan dengan audien. Dengan takzim pula para penggedhe kota yang waktu itu mengenakan baju putih dengan bawahan sarung batik menyimak tuturan beliau.

Kata beliau, selama beliau meniti karir sebagai pejabat, dari mulai Wakil Walikota sampai jadi Walikota, kondisi jalan Kurinci nggak pernah berubah. Masih saja banjir saban hujan turun. Malah, boleh dibilang tambah parah.

Padahal, imbuhnya, jalan ini merupakan salah satu jalan vital bagi para pejabat Pemkot. Salah satu akses menuju ke pusat Pemerintahan Kota Pekalongan. Malah, di kawasan itu ada juga beberapa fasilitas publik lain milik Pemerintah maupun swasta yang sama-sama vital.

Tentu, rasan–rasan macam itu bukan tanpa maksud. Saya kira, rasan–rasan itu bagian dari cara beliau mengkomunikasikan pemikiran dan perasaan beliau kepada seluruh audien yang hadir. Ya, boleh dibilang sebagai upaya menggugah rasa handarbeni dari para pengelola kota ini. Dengan kata lain, pernyataan beliau sesungguhnya sebuah ungkapan satire yang dikemas dengan bahasa yang tidak langsung.

BACA JUGA: Ketika Mas Dudung Bertutur tentang Proses Kreatifnya

Selain itu, ungkapan satire itu juga disampaikan dengan intonasi yang datar-datar saja. Nyaris tak ada tekanan nada atau suara lengkingan atau semacam hentakan. Walhasil, saat menyimak tuturan beliau rasanya masih adem ayem alias nggak ada drama politik yang perlu.

Mungkin, beliau tidak ingin menyinggung perasaan para penggedhe itu. Sebab, mungkin saja beliau berpikir, kalau sampai pernyataan beliau membuat tersinggung para penggedhe itu malah bikin hubungan di antara beliau dan para penggedhe jadi kurang harmonis. Atau barang kali saja, karena beliau ingin menunjukkan bahwa itulah cara beliau merangkul semua pihak.

Seperti yang sering beliau sampaikan dalam beberapa kesempatan, bahwa untuk mbangun kota ini diperlukan dukungan dari semua pihak. Makanya, hubungan harmonis lintas sektor harus dijaga. Tujuannya, agar kerja sama bisa dilakukan semaksimal mungkin.

Tetapi, lagi-lagi saya menduga. Jangan-jangan gaya yang beliau mainkan saat berpidato juga merupakan sebuah konsep dramaturgi yang sengaja beliau mainkan? Sebab, sebagai penikmat film atau seni pertunjukan, saya kerap menangkap, bahwa permainan konflik dalam sebuah pertunjukan tidak selalu harus ditampilkan secara vulgar.

BACA JUGA: Baru Kali Ini Saya Dibikin Kagum oleh Pidato Seorang Kades

Seperti naskah-naskah drama karya Anton Chekhov, atau karya Iwan Simatupang yang kerap memainkan konflik batin ketimbang konflik yang terang-terangan dengan tokoh lain. Dialog-dialog para pelakon bisa saja mengesankan datar-datar saja. Akan tetapi, ketika seorang penikmat seni pertunjukan atau film itu benar-benar cermat akan bisa menangkap kegamangan, kegeraman, dan kesan-kesan lain yang disembunyikan melalui pemanfaatan ujaran atau bahasa tubuh (gestur).

Di sinilah, letak kecerdasan sebuah permainan. Sebagaimana dalam rumusan falsafah Jawa, “sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake”. Bisa jadi begitu. Apalagi, kalau dilihat dari sudut pandang senioritas. Dibandingkan dengan para penggedhe kota ini, Mas Wali tergolong masih sangat muda. Tidak heran jika sikap beliau demikian kepada para senior.

Sikap itu ingin menunjukkan rasa hormat beliau kepada para seniornya sangat tinggi. Lebih-lebih para senior ini boleh dikata sudah sangat berpengalaman dalam menangani masalah yang dihadapi Kota Pekalongan. Para senior, tentu saja sudah sangat hafal apa-apa yang menjadi PR bagi Kota Pekalongan. Para senior juga sangat mafhum karakter warga kota ini. Maka dengan begitu, para senior ini juga semestinya sudah sangat paham bagaimana mengatasi masalah-masalah yang dihadapi Kota Pekalongan.

BACA JUGA: Menyongsong Kepunahan Tukang Canting dan Tukang Sungging

Jadi, mungkin sekali jika sikap yang ditunjukkan Mas Wali ini sebagai cara beliau untuk menghindar dari kesan menggurui atau mendikte para senior. Beliau memilih untuk ngangsu kawruh atau menimba pengalaman dari para senior. Dengan kata lain, beliau memosisikan diri sebagai “pangkon”. Dalam aksara Jawa, “pangkon” merupakan aksara sandangan yang ditujukan untuk membuat huruf konsonan pada tiap aksara, kecuali aksara ha, ra, dan nga.

Menimbang soal itu, saya akhirnya menduga, bahwa Mas Walikota ini ilmunya sangat luar biasa. Beliau sangat mafhum memainkan peran dalam laga politik kebijakan. Beliau sangat memahami falsafah pangkon. Bahkan, telah menjadikannya sebagai laku politiknya. Hanya, mungkin saja beliau perlu memanfaatkan pula aksara sandangan lainnya, seperti wignyan (ꦃ), agar bisa nggugah; layar(ꦂ) supaya gebyar; dan cecek (ꦁ) supaya bisa berlari lebih kencang.

Baca Tulisan-tulisan Menarik dari Ribut Achwandi Lainnya

Artikel Terkait

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Tags: Afzan Arslan DjunaidAksara JawaBerita PekalonganFalsafah JawaKota PekalonganNyas-NyisPangkonPekalongan InfoPemkot PekalonganPolitikWalikota Pekalongan
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
180
Refleksi 2 tahun kepemimpinan Walikota Pekalongan Aaf-Salahudin

Dua Tahun Walikota Pekalongan: Gagap dan Serba Tak Menentu

Februari 28, 2023
235
Perkembangan Kasus Mario Dandy

Efek Domino Aduan Inisial APA, Cinta itu Buta Tapi Jangan Buta-Buta Amat

Februari 27, 2023
180
Ratu Tisha PSSI dan Masalah Sepakbola Indonesia

Ratu Tisha Tak Masalah Jadi Waketum Dua, tapi Masalah Bagi Sepak bola Indonesia

Februari 24, 2023
150
Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu

Sederet Manfaat Pengajian Ibu-Ibu, Bu Mega Harus Tahu!

Februari 23, 2023
166
Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Februari 18, 2023
225
Load More
Next Post
Istighfar Nggak Usah Ingat Dosa

Kalau Istighfar Nggak Usah Ingat Dosa, Nanti Malah Jadi Sombong

Review Film Pandai-Me

Semua Terdampak, Semua Bisa Berdampak - Review Film Pandai-Me

Nasi Tempong Mak Ros Madiun

Cerita Pandemi Bawa Berkah Bagi Penjual Nasi Tempong Khas Banyuwangi

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
180
Review Film Unlocked (2023) Netflix Korea

Review Film Unlocked (2023): Bikin Parno!

Februari 26, 2023
267
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Senopati dan ratu kidul

Kisah Misteri Bahurekso, Rantamsari Dan Serabi Kalibeluk Batang

Maret 14, 2018
10k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5.6k
Kelemahan Sistem Tilang Elektronik ETLE

Berkat Pengalaman Kena Tilang Elektronik, Saya Jadi Tahu Kelemahannya

Maret 4, 2022
2.1k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
18.1k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
38.1k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In