• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
Penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan Dinilai Berhasil

Dok. Dinkominfo Kota Pekalongan

Prestasi Pemkot Pekalongan dalam Sebulan ini

Angga Panji W by Angga Panji W
Juni 24, 2021
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Angkat topi untuk Kota Pekalongan! Bulan ini Kota Pekalongan memberikan kabar baik kepada dunia. Bahwa kota yang kini masuk dalam jaringan Kota Kreatif Dunia ini, beberapa waktu lalu diapresiasi oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Saat beliau berkunjung ke Pekalongan (6/6/2021) bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI mengapresiasi keberhasilan Kota Pekalongan dalam menangani kasus Covid-19 tanpa menimbulkan gejolak di masyarakat. Wah! Ini prestasi gemilang! Cetar menggetarkan!

Sebagai warga Pekalongan, saya secara pribadi, bangga dong kota kelahiran saya dipuji sama Panglima TNI. Di tengah kondisi dunia yang dicekam oleh makhluk renik bernama virus Corona itu, Kota Pekalongan rupanya memberikan teladan bagi dunia tentang cara menangani Covid-19 tanpa gejolak. Apa indikatornya? Indikatornya, angka kasus aktif di Kota Pekalongan (pada waktu itu terdapat 81 kasus) yang dapat dikendalikan. Meski pada saat bersamaan tersiar kabar juga penularan klaster dari guru SMA Negeri 4 Pekalongan. Tapi, masih bisa dikendalikan kok.

Boleh jadi, kabar gembira itu juga menjadi secercah harapan yang membahagiakan bagi mayoritas warga Pekalongan. Para bakul jajan bisa sedikit lega dan lebih tenang untuk melangsungkan aktivitas ekonominya. Warga yang hobi jalan-jalan atau melancong bisa rekreasi tanpa harus menahan napas karena was-was. Harapan-harapan yang membuai itu ibarat setetes oli pada poros sebuah roda sepeda agar bisa berputar dan bergerak, melaju ke depan. Sehingga, ekonomi tetap bisa jalan. Harapan itu, bahkan membuat pikiran sebagian orang membayangkan Covid segera hilang.

BACA JUGA: Keganjilan Pemberitaan 48 Santri Positif Covid 19 di Ponpes Syafi’i Akrom

Tapi, seperti kata anak-anak jaman now, ekspektasi tak selamanya sesuai dengan realitas. Berharap langit cerah, eh yang datang malah hujan deras. Terpaksa nunut ngiyup di emper toko. Di depan, sebuah kubangan dilintasi roda mobil yang berjalan nggak pakai kira-kira, mencipratlah air kubangan, basahlah baju dan celana. Apes!

Ya, seminggu selepas kunjungan bersejarah itu, kasus positif Covid-19 di Kota Pekalongan mendemam. Sampai-sampai menduduki peringkat ketiga di Jawa Tengah. Glodak! Saya tiba-tiba bengong.

Walikota, dalam seketika, menyiapkan segala upaya. Mengerahkan tenaga penuh, gaspol! Lantas, memberikan arahan kepada Satgas Operasi Yustisi Penegakan Protokol Kesehatan agar mengetatkan protokol kesehatan.

Saat itu pula, Sang Walikota sebenarnya tidak terlalu mempersoalkan semua bentuk kegiatan. Ia membolehkan semua kegiatan dilakukan, lebih-lebih kegiatan keagamaan. Sebab, Kota Pekalongan dikenal sebagai kota yang religius. Hanya, beliau meminta agar pelaksanaan kegiatan-kegiatan itu, semua pihak—tanpa kecuali—tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Sudah Saatnya Pemkot Pekalongan Punya Buzzer

Beliau juga menyampaikan, bahwa kegiatan operasi yustisi yang akan dilaksanakan tersebut tidak disalahpahami. Operasi yustisi ini bukan untuk tujuan melarang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan masyarakat. Akan tetapi, untuk kembali menegaskan aturan protokol kesehatan. Menegaskan agar semua warga mematuhi protokol kesehatan. Titik.

Maka, dalam beberapa hari—siang dan malam—rombongan Satgas Operasi Yustisi gencar melakukan pemantauan. Semua sisi dan sudut kota disisir. Setiap ruang-ruang publik tidak lepas dari incaran operasi yustisi. Sampai-sampai, di ruang publik seperti Alun-alun, diterapkan aturan pemadaman lampu penerangan untuk mencegah terjadinya kerumunan orang.

Iya sih, langkah ini cukup efektif. Lumayanlah. Gapura Nusantara yang biasanya dijadikan tempat tongkrongan bisa dibikin sepi dengan pemadaman lampu penerangan itu. Tetapi, ketika saya sempat duduk di situ, sambil memandang lurus ke arah timur, saya menyaksikan pemandangan yang kontras. Lampu-lampu di dalam gedung bermerk Plaza Pekalongan itu masih menyala terang benderang. Belum lagi kegiatan Kliwon pagi. Masih saja berjalan. Sementara, makam Sapuro ditutup.

Kekontrasan ini membuat tidak sedikit orang yang bertanya-tanya. Meskipun mungkin saja pertanyaan itu hanya disimpan dalam hati, atau sekadar dimuntahkan di warung angkringan. Mengapa itu boleh dan ini tidak? Mengapa itu tak disoal, dan ini jadi perkara? Terus, siapa yang mesti menjawab?

BACA JUGA: Kanal Wadul Aladin dan Aplikasi Pekalongan Smart City yang Mbuh

Yang jelas, jawaban itu sulit ditemukan. Saya justru menemukan kabar teranyar lagi. Bahwa sekarang ini, tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit maupun di tempat karantina sudah terisi penuh! Overload! Di RSUD Bendan, 26 bed sudah penuh. Dan, ada 10 daftar tunggu yang masih di IGD belum bisa masuk. Rencananya malah Gedung Diklat yang saat ini digunakan sebagai tempat isolasi mandiri, akan jadikan rumah sakit darurat Covid-19. Ladhalah!

Malahan, hari Senin (21/6/2021), Pak Wali Aaf, berpesan, “Hari ini, ada tiga warga meninggal dunia karena Covid-19 yang dimakamkan. Ini sudah sangat memprihatinkan. Untuk masyarakat, betul-betul saya minta tolong, tolong dan tolong agar benar-benar melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari agar kasus Covid-19 tidak melonjak.”

Oke, pesan diterima. Tetapi, kalau mencermati kalimat Pak Wali, rasa-rasanya kok ada sesuatu yang bikin telinga saya agak geli. Saya pikir, ada kok sebagian warga yang sudah taat aturan protokol kesehatan. Tetapi, kenapa pesan itu seolah-olah menganggap bahwa seluruh warga Kota Pekalongan nggak taat protokol kesehatan? Plis deh, Pak.

Selain itu, kesan menakut-nakuti saya kira juga kurang pas untuk disampaikan. Masyarakat memiliki cara pandang sendiri tentang Covid-19 yang saya pikir perlu juga didengarkan. Agar, antara Pemerintah dan masyarakat menemukan titik terang yang jelas dalam menyikapi Covid-19 ini dengan cara yang cerdas.

BACA JUGA: 4 Tipe Netizen Pekalongan dan Cara Menghadapinya

Sebagian warga memandang Covid-19 sebagai kejadian alam yang wajar, sehingga sikap mereka biasa-biasa saja dan tidak memandang Covid-19 sebagai teror. Malah, ada juga yang memandang Covid-19 sebagai bagian dari upaya introspeksi diri.

Ah, saya tidak bisa membayangkan, bagaimana jika masyarakat tidak bersikap biasa saja, misal heboh dan panik? Bisa jadi, yang muncul adalah ketakutan di sana-sini, psikis dan mental mereka down, bisa-bisa terjadi panic buying sembako, tarik uang di bank serentak dll apakah tidak menimbulkan chaos di kehidupan masyarakat kita?

Peningkatan kasus Covid-19 di Pekalongan boleh dikata aneh. Masyarakatnya gini–gini aja, tetapi kenapa menjadi heboh di kalangan para pejabat dalam pemberitaan? Apalagi pandemi sudah berjalan 1 tahun. Rasa-rasanya, kalau informasinya itu-itu aja ya lama-lama bisa jadi eneg juga. Padahal, tingkat kesembuhan juga perlu disampaikan infonya, Pak. Minimal, untuk membuat pikiran sebagian warga tidak kalut yang bisa berujung takut yang berlebihan.

BACA JUGA: Banjir Rob, Antara Relokasi VS Pembangunan Tanggul

Tetapi apalah daya dan upaya, masyarakat hanya bisa ditunut manut. Pemberitaan kasus positif terus intens setiap hari. Malahan Pak Aaf mengatakan, dalam penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan kabupaten tetangga yakni Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang. Harapannya penentuan kebijakan penanganan Covid-19 bisa sinkron.

Artikel Terkait

Dear LKKNU Kota Pekalongan, Adakah Program Menarik Selain Ruang Ta’aruf?

Sepakbola Kita Memang Cuma Butuh Prestasi Kayak Emas Sea Games

Privasi Selebritas dan Konsumsi Publik yang Menggila

“Karena percuma kalau kebijakan diterapkan tapi daerah sebelah tidak menerapkan, hasilnya tidak akan maksimal sehingga kita terus koordinasi. Minimal jika kondisi semakin gawat, kita akan melakukan mikro lockdown di Pekalongan Raya ini,” ujar Wali Kota seperti dikutip dari radarpekalongan.co.id.

Kalo beneran lokdon, siap ngragati seluruh wargane nggih Pak Wali?

Tags: Covid-19Gapura NusantaraJenderal Listyo Sigit PrabowoKota Kreatif DuniaMarsekal TNI Hadi TjahjantoNyas-NyisPanglima TNIPemkot PekalonganRSUD BendanWalikota Pekalongan
PENTING!!

Selalu dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:

Angga Panji W

Angga Panji W

Kadang netizen, kadang content writer, kadang ngopini | Pendiri Media Alternatif Kotomono.co

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Dear LKKNU Kota Pekalongan, Adakah Program Menarik Selain Ruang Ta’aruf

Dear LKKNU Kota Pekalongan, Adakah Program Menarik Selain Ruang Ta’aruf?

Mei 22, 2023
179
pawai timnas sepakbola U22 Sea Games 2023

Sepakbola Kita Memang Cuma Butuh Prestasi Kayak Emas Sea Games

Mei 21, 2023
163
Desta gugat cerai Natasha Rizki

Privasi Selebritas dan Konsumsi Publik yang Menggila

Mei 19, 2023
166
Nasib Buruh Batik di Kota Pekalongan

Jangan Mau Jadi Buruh Batik!

Mei 1, 2023
231
Soal Penolakan Izin Salat Id di Lapangan Mataram oleh Walikota Pekalongan

Soal Penolakan Izin Salat Id di Lapangan Mataram, Walikota Pekalongan Maksudnya Baik, Kok

April 19, 2023
182
Apa yang Bisa Diharapkan dari Pesantren dengan Pengajar Cabul

Apa yang Bisa Diharapkan dari Pesantren dengan Pengajar Cabul?

April 15, 2023
221
Load More
Next Post
Jasa Media Review

Lejitkan Bisnis Anda Lewat Jasa Endorse MediaReview

Wisata Air Pekalongan

Memahami Logika Pemerintah Membangun Wisata Air Pekalongan Saat Rob Belum Tertangani

Pengertian Zakat dan Cara Menghitungnya

Pengertian Zakat dan Begini Cara Menghitungnya

Berikan komentarmu

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

New Rivermoon, Wisata Alam Dengan Beragam Aktivitas Seru di Tepi Sungai Klaten

Jimin BTS Pecahkan Guinness World Record Solois K-Pop Tercepat 1 Miliar Stream Spotify

Daya Tarik dan Spot Wisata Tebing Keraton Bandung

5 Penyakit Kucing yang Perlu Pemilik Waspadai, Bisa Mematikan!

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Bansos Beras Orang Miskin Dikorupsi, Begini Duduk Perkaranya!

Game Terbaru Aether Gazer Resmi Diluncurkan, Kabar Gembira Bagi Wibu se-Bumi

LAGI RAME HARI INI

Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
6.6k
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
354
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
938
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
7.4k
Hidden Gem Batang - The Gege Fun

Cafe Hits Batang Terbaru Nih, The Gege Fun yang Worth It Banget!

Maret 22, 2023
665
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
1.5k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
3.6k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
16.7k
Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Maret 7, 2023
812
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.8k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In