KOTOMONO.CO – Di Indonesia demam Korea Selatan telah lama menjangkit dan banyak warga Indonesia yang menjadi penggemar artis Korea Selatan. Industri hiburan di Korea Selatan dikenal dengan istilah K-Pop (Korean Pop), drama korea (Drakor) bahkan film layar lebarnya . Tahukah kalian, film-film di Korea Selatan pun sudah bisa bersaing dengan perfilman Hollywood? Berikut rekomendasi film Korea yang bisa kalian tonton untuk menemani weekend kalian
1. Hope (2013)

Banyak orang mengira bahwa drama atau film Korea Selatan mengangkat kisah cinta yang akan membuat penonton baper (terbawa perasaan). Namun jangan salah, perfilman Korea Selatan tak hanya melulu mengangkat kisah cinta sebagai tema dalam film yang mereka buat.
Justru beberapa film Korea Selatan diangkat dari kisah nyata isu sosial. Salah satu film tersebut berjudul Hope yang rilis tahun 2013 silam. Disutradarai Lee Joon Ik, film ini kisah nyata seorang gadis yang mengalami trauma akibat kekerasan seksual.
Bermula saat Im So Won (Lee Re), gadis berusia 8 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar akan pergi berangkat sekolah. Saat dia akan tiba di sekolah, tiba-tiba ia diculik dan kemudian diperkosa oleh seorang laki-laki.
Kejamnya, So Won diperkosa secara sadis hingga membuat anus hingga perutnya terluka parah. Bahkan ia harus memakai kantong kemanapun ia pergi sebagai alat bantu untuk buang air kecil dan air besarnya. Ia juga mengalami trauma ketika bertemu dengan seorang pria bahkan takut bertemu dengan ayahnya sendiri.
Dalam film ini terlihat perjuangan sang ayah Im Dong Hoon (Soi Kyung Gu) untuk membantu putrinya agar tidak mengalami trauma bertemu dengan pria dan agar putrinya bisa kembali cerita sebelum kekejian itu menerpanya.
Ironinya saat ditangkap dan dijerat 12 tahun penjara, sang penculik beralasan bahwa pada saat melakukan tindakan keji tersebut dirinya sedang dalam pengaruh alkohol sehingga ia tidak mengingat kejadian tersebut. Padahal jaksa penuntut umum menginginkan sang penculik sekaligus pemerkosa diganjar dengan hukuman seumur hidup.
Film ini sangat menguras emosi para penonton. Dari emosi sedih karena kejadian yang menimpa So Won dan keluarganya hingga marah karena kurangnya keadilan yang ditegakkan.
BACA JUGA: Review Film Losmen Bu Broto
2. I Can Speak (2017)

Berawal dari nenek yang bernama Na Ok Boon ( Na Moon He) bekerja sebagai penajahit yang selalu mendatangi kantor pelayanan publik tempat Park Min Jae (Lee Je Hoon) bekerja. Nenek Ok Boon selalu mendatangi kantor Min Jae untuk mengadukan kejadian menyimpang yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Para pegawai lama yang sudah mengetahui nenek Ok Boon-pun sudah merasa malas untuk menanggapi berbagai keluhan darinya, sehingga segala keluhan nenek Ok Boon diberikan kepada Min Jae, dimana ia adalah pegawai yang baru saja dipindahkan ke kantor pelayanan publik di Seoul tersebut.
Singkatnya, nenek Ok Boon juga ingin mempelajari bahasa Inggris karena ternyata ia mempunyai seorang adik yang ditinggal di Amerika dan sang adik tidak bisa berbahasa Korea. Nenek Ok Boon telah mengikuti berbagai kursus bahasa Inggris namun karena ia adalah murid yang sudah lanjut usia mengakibatkan ia kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan teman-teman di tempat kursus. Lalu suatu hari ketika nenek Ok Boon mengunjungi kantor pelayanan publik, tidak sengaja ia melihat Min Jae berbicara bahasa Inggris dengan orang asing. Hal tersebut membuat nenek Ok Boon sangat senang dan segera mendatangi Min Jae untuk meminta bantuan kepada Min Jae agar ia bersedia membantu nenek Ok Boon belajar bahasa Inggris.
Kisah tak terdugapun muncul, ada alasan lain dibalik nenek Ok Boon ingin mempelajari bahasa Inggris. Pada saat nenek Ok Boon berusia 13 tahun, ia dan gadis Korea lainnya dipaksa untuk menjadi budak seks oleh Jepang pada saat perang dunia kedua. Seperti yang kita tahu tidak hanya Indonesia yang menjadi jajahan Jepang, Korea juga tak luput dari jajahan Jepang. Nenek Ok Boon bertekad ingin mahir dalam berbahasa Inggris karena ia ingin hadir dalam Kongres di Amerika. Ia ingin menyuarakan haknya dan menyampaikan kepada dunia mengenai kasus perbudakan seks oleh Jepang karena mungkin belum banyak yang tahu menganai isu tentang wanita penghibur pada zaman tersebut. Pemerintah Jepang juga menolak meminta maaf kepada wanita penghibur, namun nenek Ok Boon berusaha agar secara formal pemerintah Jepang mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada wanita penghibur karena nenek Ok Boon sendiri juga merasakan bagaimana menderitanya ia selama seumur sebagai ex-wanita penghibur.
BACA JUGA: Geliat Animasi Musikal Anak Indonesia Nggak Kalah Seru dari Animasi Luar Negeri
3. Pawn (2020)

Saat Doo- Seok (diperankan oleh Sung Dong Il) dan Jong Bae (diperankan oleh Kim Hee Won) duo debt collector sedang mencari Myung Ja (diperankan oleh Kim Yunjin) untuk menagih hutang yang ia pinjam. Namun, Myung Ja beralasan bahwa dirinya belum mempunyai uang. Duo debt collector tetap memaksa agar hutang segera dibayar. Karena tidak bisa membayar hutang, maka anak Myung Ja, Seung Yi kecil (diperankan oleh Park So Yi) diberikan kepada duo debt collector tersebut sebagai jaminan dan akan Myung Ja ambil keesokan harinya setelah ia mendapatkan uang.
Keesokan harinya, Myung Ja mencoba menelepon Doo Seok untuk bertemu dan membayar hutangnya serta mengambil Seung Yi, namun sayangnya sebelum bertemu dengan duo debt collector dan anaknya ia tertangkap oleh pihak kepolisian karena dirinya dan Seung Yi adalah imigran gelap asal Tiongkok. Doo Seok akhirnya mencoba untuk bertemu dengan Myung Ja di rumah tahanan. Myung Ja yang akan dideportasi dari Korea Selatan meminta bantuan kepada Doo Seok untuk menjaga dan merawat Seung Yi. Doo Seok dan Jong Bae terpaksa mengurus Seung Yi. Pada suatu hari, Seung Yi dikirim oleh Doo Seok kepada seorang yang mengaku pamannya. Namun nasib sial justru menghampiri Seung Yi. Seung Yi dijual oleh pamannya kepada seorang wanita pemilik salon dan bar.
Disana Seung Yi dipaksa untuk bekerja membersihkan sisa makanan atau minuman dari pelanggan yang datang ke bar. Hingga suatu waktu Seung Yi terluka dibagian pipi akibat pecahan kaca dari pelanggan ibunya di bar. Seung Yi merasa sudah tidak tahan dan mencoba menghubungi Doo Seok. Malam itu juga Doo Seok dan Jong Bae segera meluncur mendatangi bar tempat Seung Yi tinggal dan datang untuk menjemputnya. Setelah merasa tertipu, akhirnya Doo Seok bersama dengan Jong Bae mengurus Seung Yi bersama-sama hingga Seung Yi kuliah. Doo Seuk berperan sebagai ayah Seung Yi agar ia bisa bersekolah di Korea dengan harapan agar kelak ketika Seung Yi dewasa ia dapat segera bertemu dengan ibunya. Seung Yi yang beranjak dewasa dan telah lulus kuliah akhirnya bekeja sebagai penerjemah. Ia dipanngil oleh Jong Baek untuk kembali ke Korea. Jong Baek meminta bantuan Seung Yi untuk mencari Doo Seok yang hilang akibat kecelakaan di jalan raya
Film ini beralur maju mundur dengan setting tahun 80an dan tahun 2020. Film yang sangat ringan, friendly dan sangat menghibur ini cocok dijadikan sebagai tontonan keluarga. Banyak emosi yang dipertontonkan, sedih, haru, senang, bahkan mungkin penonton akan dibuat menangis jika melihat film ini.
BACA JUGA: Review Film Teman Tapi Menikah
4. Minari (2020)

Minari, film garapan sutradara Lee Isac Chung yang telah memperoleh berbagai macam penghargaan. Minari sendiri berkisah mengenai keluarga Korea Selatan yang berimigran ke pedesaan Amerika. Perjuangan berat ayah dan ibu yang menginginkan hidup sukses di Amerika. Sang Ayah yang bernama Jacob (Steven Yeun) dan Ibu Monica (Han Ye Ri) bekerja sebagai pengamat kelamin ayam. Jacob menginginkan pekerjaan yang lebih dari sekedar pengamat kelamin ayam sehingga ia membeli tanah dipinggiran Amerika untuk ia tanami berbagai macam sayuran karena ia ingin menjadi petani yang sukses di Amerika.
Setelah mendapatkan tanah yang ia inginkan akhirnya ia membeli rumah di dekat ladangnya. Alih-alih rumah, Jacob membeli trailer yang bisa ia jadikan hunian untuknya dan keluarganya. Jacob dihadapkan pada berbagai macam tantangan setelah ia tinggal di Amerika. Jacob harus berusaha keras untuk menumbuhkan tanamannya, mulai dari menumbuhkan, menyuburkan, dan berusaha untuk menjual hasil kebunnya. Si Anak Bungsu, David (Alan S. Kim) memiliki kondisi jantung lemah dan ibu Monica selalu khawatir dengan keadaan David. Monica selalu berdebat dengan Jacob karena menginginkan tinggal di kota.
Seiring berjalannya waktu, Jacob dan Monica masih bekerja di pabrik untuk mengamati kelamin ayam, sementara kedua anak mereka, Anne dan David tidak ada pengasuh selama di rumah. Monica meminta ibunya yang bernama Nenek Soonja (Youn Yuh-Jung) yang tinggal di Korea Selatan agar menyusul ke Amerika dan meminta bantuannya untuk mengasuh Anne dan David. Interkasi antara nenek dan cucu yang awalnya kaku bahkan terkadang David tidak ingin berinteraksi dengan neneknya, lambat laun memunculkan adegan yang heart warming.
Setiap hari nenek dan David bermain disekitar rumah dan ladang hingga Nenek menemukan tanaman minari di sungai dekat rumah mereka. Nenek berpesan kepada David agar ia menjadi seperti tanaman minari yang bisa beradaptasi dan bisa tumbuh dengan berbagai jenis tanah yang ditanam. Karena mengingat mereka adalah keluarga Korea Selatan yang berimigran ke Amerika jadi sudah selayaknya mereka bisa beradaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan di Amerika. Klimaks terjadi ketika nenek ternyata terkena serangan stroke sedangkan keluarga mereka harus ke kota untuk memeriksakan kondisi jantung David.
Akhirnya musim panen tiba dan panen Jacob berhasil kemudian ia menyimpan hasil panennya di gubuk kayu. Setelah sampai di rumah sakit, dokter berkata bahwa kondisi jantung dan kesehatan David telah membaik berkat tinggal di pedesaan. Sementara itu, setelah panennya behasil, Jacob juga telah berhasil menawarkan hasil panennya kepada pemilik supermarket yang ternyata orang Korea juga. Disisi lain, saat mereka pergi ke kota, nenek mengunjungi gubuk kayu tempat Jacob menyimpan hasil panen. Nenek ingin membantu membersihkan gubuk kayu dan membakar barang-barang yang sudah tidak terpakai. Namun, naasnya barang-barang yang dibakar oleh nenek mengakibatkan gubuk kayu dan sayuran hasil panen dari Jacob juga ikut terbakar.
5. The Call

Seo Yeon (Park Shin Hye) kembali ke rumah lamanya yang berada di pedesaan. Ketika ia sampai, ia tiba-tiba mendapat telepon misterius dari seorang wanita. Penelepon tersebut adalah seorang wanita bernama Young Sook (Jeon Jong Seo). Young Sook dulunya juga menempati rumah tersebut pada 20 tahun yang lalu, sebelum Seo Yeon kecil menempatinya. Awalnya Seo Yeon mengira bahwa telepon tersebut salah sambung, namun lama-kelamaan Seo Yeon selalu mendapat telepon tersebut yang mengatakan bahwa ia akan dibunuh oleh ibunya dan ia meminta tolong kepada Sun Hee. Seo Yeon pun merasa aneh dan kaget karena dia bukanlah Sun Hee yang dimaksud oleh penelepon. Akibat dari rasa penasarannya, Seo Yeon akhirnya mencari tahu siapa dibalik penelepon itu. Seo Yeon mendapati sebuah buku harian tua milik Young Sook dan ternyata Young Sook sudah meninggal dimasa lalu, yang artinya Seo Yeon mendapat telepon lintas waktu karena Young Sook sendiri berada pada tahun 1999.
Seo Yeon dan Young Sook pun akhirnya menjadi akrab, saling bertelepon untuk menghabiskan waktu bersama, tak lupa Seo Yeon juga menceritakan kepada Young Sook bagaimana kehidupan dimasa depan. Melalui sebuah kejadian, Seo Yeon mengetahui jika apapun yang dilakukan oleh Young Sook dimasa lalu dapat mengubah kehidupan dimasa depan. Seo Yeon memberitahu kepada Young Sook bahwa dirinya akan tewas dibunuh oleh ibunya. Hal itu membuat Seo Yeon berhati-hati dan ia akhirnya selamat.
Seo Yeon juga bercerita kepada Young Sook mengenai keluarganya jika Seo Yeon sekarang hanya tinggal dengan ibunya dan ayahnya sudah lama meninggal ketika ia masih kecil. Pada saat Young Sook menelepon Seo Yeon, Seo Yeon mendengar suara ayahnya yang berkunjung ke rumah Young Sook. Plot twistnya ternyata Seo Yeon dan Young Sook pernah bertemu pada tahun 1999 saat Seo Yeon masih kecil. Karena dapat mengubah masa lalu untuk masa depan, Young Sook menawarkan bantuan kepada Seo Yeon untuk membantu menyelamatkan ayahnya dari kejadian yang merenggut nyawa ayahnya. Taktik itupun berhasil, ayah Seo Yeon berhasil selamat dari kebakaran dan dimasa depan Seo Yeon bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Seo Yeon menjadi lebih sibuk dengan kembalinya sang ayah dan seperti mendapatkan kehidupan yang baru sehingga ia selalu mengabaikan telepon dari Young Sook. Young Sook saat itu menjadi protektif dan menjadi agresif terhadap Seo Yeon.
Young Sook pun mengetahui jika ia akan mati dibunuh oleh ibunya, maka ia menyiapkan sebuah boneka besar di tempat tidurnya agar ibunya mengira jika boneka yang tertutup selimut itu adalah dia. Ibunya lantas menusuk-nusuk boneka yang ada di depannya. Mengetahui hal tersebut, Young Sook kemudian bertanya kepada ibunya kenapa tega membunuhnya. Ibunya menjawab jika Young Sook adalah anak pembawa sial dikemudian hari, agar terhindar dari kesialan maka ibunya harus membunuhnya. Jiwa psikopat Young Sook keluar, ia membunuh ibunya dan memutilasinya kemudian dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Setelah keajadian tersebut, pada suatu hari paman Seong Ho (Oh Jung Se) sang pemilik kebun strawberry datang ke rumah Young Sook. Paman Seong Ho ingin membagikan hasil panen strawberry miliknya. Ia kemudian ingin meletakkan strawberry tersebut ke dalam lemari pendingin. Saat ia membuka lemari pendingin, ia mendapati banyak kantong plastik yang ternyata adalah bagian tubuh dari ibu Young Sook. Young Sook yang merasa sudah kepergok, mau tak mau juga harus membunuh Paman Seong Ho. Penasaran bagaimana cerita selanjutnya? Apakah jiwa psikopat dari Young Sook juga ternyata akan membunuh Seo Yeon?
Komentarnya gan