KOTOMONO.CO – Meski di dalam film Narvik pihak Nazi mengatakan datang untuk melindungi warga Norwegia dari Inggris. Tetap saja kenyataannya hanya kebohongan belaka.
Sumberdaya alam beragam hasilnya, mulai dari emas hingga bahan pangan. Bahkan di dalam peperangan sumberdaya alam memainkan peran yang signifikan. Hal itu karena peperangan juga butuh bahan dasar untuk membuat senjata. Sebagaimana yang terlihat dalam film berjudul Narvik tahun 2022.
Film ini disutradarai oleh Erik Skjoldbjaerg dan dibuat oleh Nordisk Film serta dibintangi oleh Kristine Hartgen, Carl Martin Eggsbo, dan Cristoph Gelfert. Narvik adalah sebuah film sejarah Norwegia yang menggambarkan pertempuran antara tentara Jerman dan Inggris di Narvik pada 9 April hingga 8 Juni 1940.
*) Dari sini ke bawah terdapat spoiler, jika kamu tidak berkenan membaca boleh dilewati saja.
Sinopsis Film Narvik (2022)
Pada April 1940, Narvik merupakan kota kecil di Norwegia utara, sebuah daerah penghasil bijih besi. Secara rutin tiap tahunnya kota ini mampu mengangkut 85% biji besi yang digunakan oleh mesin perang Nazi Jerman dari pelabuhannya.
Saat itu, Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler memiliki ambisi besar untuk menguasai seluruh daratan Eropa. Dalam memenuhi ambisi itu dibutuhkan banyak sekali sumberdaya yang mampu mendukungnya, salah satunya adalah biji besi. Ambisi Hitler untuk menguasai seluruh daratan Eropa pada kenyataannya dianggap sebagai penguasa yang rakus dan kejam. Tiraninya telah membuat banyak orang menderita.
BACA JUGA: Blonde, Biopik Marilyn Monroe yang Dinilai Mengeksploitasi Trauma sang Aktris
Maka, untuk menghadapi kekejaman serta kerakusan Nazi dan Adolf Hitler beberapa negara pun mulai memperhatikan langkah-langkah yang dilakukan oleh Hitler. Perhatian beberapa negara terhadap sepak terjang Hitler bukan tanpa alasan, sebab para negara ini khawatir jika Hitler semakin semena-mena.
Karena untuk memenangkan perang yang ia mulai, Hitler membutuhkan senjata dan juga peralatan yang memadai agar bisa mengalahkan semua musuh-musuhnya. Tidak mau melihat Hitler yang semakin semena-mena, beberapa negara seperti Norwegia, Inggris, Perancis mulai bersatu untuk mengalahkan Adolf Hitler.
Fokus dunia pun tertuju pada sebuah kota kecil yang terletak di Norwegia utara, kota ini bernama Narvik yang menjadi pusat Hitler dan Nazinya melakukan pengujian pada senjata yang diciptakan. Salah satu bahan yang digunakan dalam pengujian dan pembuatan senjata tersebut, dibutuhkan sumberdaya berupa biji besi yang ternyata tersedia di Narvik.
Norwegia sebagai tuan rumah tentu tidak pernah senang negaranya dijajah, apalagi saat Perang Dunia II. Norwegia negara yang netral. Tetapi kedatangan pasukan Nazi Jerman ke Norwegia mau tidak mau membuat Norwegia memutuskan untuk bergabung dengan Inggris dan Perancis. Pasukan gabungan ini kemudian menyerang kota tersebut untuk mengusir pasukan Nazi dan kembali merebut Kota Narvik.
Pada kenyataannya, pasukan gabungan antara Norwegia, Inggris, dan Perancis mampu mengalahkan pasukan Nazi Jerman. Kelalahan di Narvik sendiri merupakan kekalahan Adolf Hitler pertama untuknya selama masa Perang Dunia II.
BACA JUGA: Surat Cinta Untuk Starla The Series, Yakin Bikin Penasaran
Meski sempat merebut kota Narvik dari tangan Nazi Jerman, Hitler tentu tidak tinggal diam atas kekalahan tersebut. Maka, tak lama berselang sejak dikalahkan. Adolf Hitler kembali menyerang kota itu dengan sangat brutal, sehingga perang pun kembali pecah yang berlangsung sengit selama kurang lebih dua bulan di musim dingin yang sangat ekstrem.
Selain itu, dalam film ini kita juga diperlihatkan mengenai penderitaan sebuah keluarga yang merasakan kenyataan pahit akibat penjajahan pasukan Nazi di kota Narvik yang sebelumnya belum pernah mereka bayangkan. Warga sipil ini pada akhirnya harus mengungsi dari tanah airnya sendiri yang mungkin suatu saat tidak akan sama lagi akibat perang yang terjadi.
Penjajahan Sumber daya Alam Nazi Jerman di Norwegia
Peperang bagaimanapun telah menyisakan penderitaan, terutama warga sipil yang tidak berdosa. Kasus perang yang terjadi di Narvik oleh pasukan Nazi merupakan bentuk penjajahan terhadap kebutuhan besar manusia berupa biji besi.
Sumberdaya alam yang melimpah seharusnya digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat. Tetapi kenyataan ternyata telah menimbulkan kerusakan bagi peradaban manusia. Di Indonesia sendiri, hal ini banyak sekali terjadi.
Masyarakat yang seharusnya bisa menikmati sumberdaya alamnya sendiri, ternyata jatuh kepada orang yang salah. Sehingga dampaknya banyak terjadi konflik di masyarakat. Di dalam skema konflik kasus penjajahan sumberdaya alam yang dilakukan oleh Nazi dapat dianalisis menggunakan alat analisis segitiga konflik Johan Galtung. Pada tahun 1960-an Johan Galtung mengajukan sebuah model konflik yang berpengaruh, Johan Galtung menyatakan bahwa konflik dapat dilihat sebagai sebuah segitiga: konteks, perilaku, dan sikap.
Konteks merujuk pada dasar situasi konflik, termasuk ketidakcocokan tujuan. Hal ini biasanya dirasakan oleh pihak yang bertikai, karena disebabkan ketidakcocokan tujuan. Norwegia sebagai negara yang memposisikan diri sebagai negara netral yang tidak ingin dijajah.
BACA JUGA: Melawan Nazi Jerman Melalui Sepak Bola dalam Film The Match (2021)
Apalagi sampai mengambil sumberdaya yang dimilikinya. Kenyataan ini tentu berbeda dengan pandangan Adolf Hitler, bahwa selagi bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, kenapa tidak dimanfaatkan, walaupun dengan cara-cara kekerasan.
Penjajahan pasukan Nazi di Norwegia tanpa disadari telah melahirkan sikap benci dan permusuhan. Meski di dalam film Narvik pihak Nazi mengatakan datang untuk melindungi warga Norwegia dari Inggris. Tetap saja kenyataannya hanya kebohongan belaka, sehingga sikap yang ditunjukkan warga Norwegia tetap kebencian dan kepalsuan. Kebencian yang semakin hari semakin terlihat karena kesewenang-wenangan akhirnya akan melahirkan perilaku perlawanan.
Pasukan Nazi pada akhirnya melihat bahwa perlawanan yang dilakukan pasukan Norwegia bersama-sama dengan Inggris. Kenyataannya mampu mengalahkan mereka, meski hanya sesaat. Tetapi sejatinya ini awal dari kekalahan-kekalahan pasukan Nazi di Perang Dunia II.
Berikan komentarmu