KOTOMONO.CO – Ada sebuah Bangunan tinggi besar menjulang ke langit di salah satu sudut utara jalan Pom Bensin Merdeka – Sri ratu Pekalongan. itu adalah bangunan Menara Air milik PDAM Kota Pekalongan.
Menara Air PDAM tersebut berukuran tinggi 10 meter dan lebar 4 meter ini merupakan salah satu peninggalan Belanda sewaktu menduduki Kota Pekalongan. Pembangunan menara ini erat kaitannya dengan adanya Rumah Pemotongan Hewan zaman kolonial dahulu sekitar tahun 1919.
Awalnya Menara Air ini difungsikan untuk penyimpanan air yang akan digunakan untuk mencuci jeroan hewan yang sudah disembelih.

Baca : Sejarah Masjid Wakaf Pekalongan
Dan sekarang difungsikan sebagai Menara Air PDAM Kota Pekalongan yang kini air nya masih bisa kita nikmati. Tidak semua Kota yang pernah di duduki Belanda memiliki Menara Air semacam ini, beruntung Kota Pekalongan banyak sekali gedung atau bangunan peninggalan Belanda yang masih utuh hingga sekarang menjadi cagar Budaya.
Sebelum resmi menjadi Menara Air milik PDAM tahun. Pada tahun 1937 Dewan Kota Praja merencakan pengujian terhadap sumber air Rogoselo. Setelah dinilai layak konsumsi, kemudian pemerintah kolonial Belanda membangun pipa jaringan air bersih dari Rogoselo hingga ke Kota Pekalongan.
Kemudian pada tahun 1940an, pemerintah kolonial Belanda meresmikan Menara Air ini. Dahulu proses peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Residen Pekalongan waktu itu.
Baca juga : Sejarah Gedung Kantor Residen Pekalongan

Demikianlah cerita dan informasi yang bisa saya bagikan untuk kawan-kawan Cinta Pekalongan. Mohon maaf bila ada kekeliruan dalam tulisan ini. Kritik dan Saran serta partisipasi dari kawan-kawan sangat dibutuhkan.
Penulis : Angga
Sumber : Dirhamsyah, M. (2015). Pekalongan Yang (Tak) Terlupakan. Pekalongan: KPAD Kota Pekalongan.