Kotomono.co – Lantunan cibiran itu menggema jelas di penjuru Stamford Bridge, tak terhitung berapa manusia yang mencibir manajer Chelsea, Mauricio Pochettino. Tepatnya Setelah tim Chelsea asuhannya kembali mengalami kekalahan mengecewakan di Premier League. Bagaimana endingnya? Terus saksikan pertandingan mereka dan akses 188bet sepanjang musim.
Sementara itu nun jauh dari seberang London, Ange Postecoglou disambut dengan tepuk tangan meriah dari pendukung Tottenham setelah penampilan impresif Spurs melawan rival beratnya Arsenal.
Awal musim yang kontras dari kedua manajer ini dipertegas pada hari Minggu dengan kekalahan kandang 1-0 Chelsea dari Aston Villa sementara Tottenham bermain imbang 2-2 di Stadion Emirates Arsenal.
Hal itu diikuti oleh Newcastle yang menyamai kemenangan terbesarnya di Premier League dengan kemenangan 8-0 atas Sheffield United di akhir pertandingan.
Pochettino, Chelsea dan Tottenham
Pochettino, mantan manajer Tottenham yang mengambil alih Chelsea membuat The Blues harus mengganti pelatih sebanyak tiga kali. Kini timnya hanya mencatatkan satu kemenangan dan tiga kekalahan dalam enam pertandingan pertamanya sebagai pelatih.
Kekalahan terakhir terjadi setelah pemain Chelsea Malo Gusto dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-58 dan penyerang Villa Ollie Watkins mencetak gol kemenangan pada menit ke-73.
Postecoglou yang merupakan pelatih Tottenham, masih belum terkalahkan di liga setelah melewati ujian terbesarnya dalam derby London utara pertamanya. Torehan itu merupakan poin pertama Tottenham di Arsenal sejak 2019.
Son Heung-min mencetak dua gol untuk Tottenham, yang bangkit dari ketertinggalan dua kali setelah gol bunuh diri Cristian Romero dan penalti Bukayo Saka. Gol penyeimbang kedua terjadi hanya 23 detik setelah Arsenal kembali unggul, menyusul kesalahan besar yang dilakukan Jorginho, yang membuang-buang bola di lini tengah dan membuang bola.
Dalam jadwal sibuk hari Minggu yang menampilkan lima pertandingan Liga Premier, Liverpool naik ke posisi kedua dengan kemenangan 3-1 atas West Ham di Anfield, sementara Brighton mengalahkan Bournemouth 3-1 di belakang dua gol pemain pengganti Kaoru Mitoma.
Mimpi Buruk Chelsea
Kesengsaraan menyerang Chelsea kembali terlihat meski mendominasi sebagian besar permainan sampai Gusto dikeluarkan dari lapangan. The Blues hanya mencetak lima gol dalam enam pertandingan liga, dan hanya satu gol yang dicetak oleh striker utama Nicolas Jackson.
“Saya tidak frustasi, hanya kecewa,” kata Pochettino. “Kami yakin dengan cara kami tampil. Kami melewatkan momen untuk mencetak gol. Jika kami terus bekerja keras, pasti kami akan berubah.”
Jackson menyia-nyiakan peluang terbaiknya di babak pertama ketika ia mendapat umpan dari Mykhailo Mudryk yang membelah pertahanan, namun tembakannya berhasil diselamatkan oleh kiper Villa Emi Martinez.
BACA JUGA: Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?
Gusto dikeluarkan dari lapangan karena pelanggaran terhadap Lucas Digne yang ditingkatkan dari kartu kuning menjadi merah setelah tinjauan VAR, dan Villa mengambil keuntungan ketika tim tamu memenangkan bola kembali tinggi di area pertahanan Chelsea untuk melancarkan serangan balik.
Levi Colwill meluncur untuk memblok tembakan awal Watkins, namun striker Villa itu bereaksi paling cepat untuk memanfaatkan pantulan dan melepaskan upaya keduanya melewati Robert Sanchez dari sudut dan masuk ke tiang jauh.
Penyelamat Spurs
Kembali ke Stadion Emirates yang merupakan battlefield sesungguhnya, tapi tak ada rasa takut sama sekali bagi Son dan James Maddison mereka mengendalikan pertandingan dengan baik.
Maddison memberi umpan kepada Son untuk kedua gol tersebut, pertama menerobos dari kiri dan mengkuadratkan bola untuk penyelesaian pertama kali untuk menyamakan skor menjadi 1-1 sesaat sebelum jeda turun minum. Setelah Saka mengembalikan keunggulan Arsenal dari titik penalti pada menit ke-54, Maddison segera merespons dengan merampas bola dari Jorginho dan mengirim Son untuk melewati gawang untuk menaklukkan kiper David Raya dengan penyelesaian mendatar.
“Ini adalah derby, selalu merupakan pertandingan yang sulit. Tapi penampilan para pemain luar biasa hingga peluit akhir berbunyi,” kata Son. “Saya pikir kami memberikan segalanya jadi saya pikir para penggemar bisa bangga dengan pertandingan ini. Jelas keinginan kami adalah menang, tapi bagi saya performanya sempurna.” pungkasnya.
Tulis Komentar Anda