• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
Home SENGGANG
Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Image by rawpixel.com on Freepik

Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Aghistna Muhammad by Aghistna Muhammad
Maret 8, 2023
in SENGGANG
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Tulisan ini saya tulis setelah melihat reels terbaru yang diposting seorang Stand Up Comedian dari Yogyakarta, Lord Mukti Entutz (@muktientutz). Kebetulan belakangan ini saya juga merasakan hal yang sama seperti apa yang Lord Mukti posting. Di video itu Lord Mukti seperti sedang menyindir trend sekarang yang seolah banyak yang tiba-tiba menjadi pedagang kesedihan.

Dalam video itu Lord Mukti berperan sebagai pedagang keliling. Dari apa yang beliau teriakkan, menunjukkan bahwa beliau sedang menjual kesedihan. Kemudian Gus Zroel (Coip) di situ berperan sebagai pembeli yang membeli dagangan dari Lord Mukti.

Setelah proses jual beli selesai, Lord Mukti memberikan sebuah cermin besar pada Gus Zroel, saat menerima dan melihat dirinya sendiri di cermin tersebut, Gus Zroel mendapat apa yang ia beli, yaitu kesedihan.

Jika melihat dalam media sosial sekarang memang banyak bertebaran postingan-postingan yang menampilkan kesedihan. Postingan kesedihannya pun bermacam-macam, dari mulai sedih ditinggal pacar, broken home, sampai sedih dengan masa depan sendiri atau biasa disebut Quarter Life Crisis (QLC). Postingan itu biasanya berupa foto-foto atau video quotes berlatar musik-musik sendu.

Istilah keren fenomena mengumbar kesedihan di media sosial secara berlebihan ini biasanya disebut sadfishing. Tujuannya beragam, ada yang bertujuan menjaring simpati followers sampai mencari atensi orang lain.

Postingan-postingan kesedihan tersebut biasanya banyak yang berawal dari akun-akun anonim, banyak orang yang merasa relate kemudian mengunduh dan mengunggahnya ke akun sosial medianya masing-masing. Dari situ kemudian menyebar dan banyak yang ter-influence, yang membuat seseorang yang awalnya senang tiba-tiba ikut merasa sedih. Nggak cuma covid, ternyata kesedihan juga bisa menular.

Akan menjadi bagus jika ketika melihat itu kita merasa relate dan menyadari bahwa ternyata ada yang tidak baik-baik saja dalam hidup kita. Kemudian dengan kesadaran itu kita sedikit demi sedikit membenahinya. Bukannya malah memelihara dan merasa keren dengan kesedihan-kesedihan tersebut. Mindset kita tentang kebahagiaan dan kesedihan juga perlu di-upgrade.

BACA JUGA: Kelebihan TikTok Shop yang Tidak Dimiliki Marketplace Lain

Tapi selain itu ada yang paling aneh lagi menurut saya, ada orang-orang yang sengaja menyebarkan postingan kesedihan tapi setelah ditanya kenapa membuat postingan tersebut jawabannya “Ya lagi pengen aja.”

Huffftttt…

Maksud saya bukannya nggak bersimpati dan membatasi hak bersosmed anda, tapi yang ditakutkan ketika hal itu menjadi kebiasaan yang kemudian membuat kita lupa kesenangan kenikmatan yang sudah didapat. Mungkin Tuhan sedang “kebingungan” melihat trend ini. Kata Tuhan, “Perasaan sudah saya beri kenikmatan-kenikmatan, saya menguji dia ya sesuai kekuatannya, tapi kok storynya sedih-sedihan terus ya, kapan senangnya?”

Jika ada yang bilang kesenangan itu kan nggak perlu diumbar, halah mindsetmu angel. Kesenangan nggak perlu diumbar, tapi kesedihan kok diumbar setiap hari.

Budaya Kita nge-Share Meme Kocak!

Sepertinya niat dan tujuan kita bermain media sosial sudah mulai bergeser. Dari yang tadinya bertujuan mencari hiburan, bergeser kepada mencari hal-hal relate tentang kesedihan. Dari yang tadinya bertujuan membagi kesenangan, bergeser kepada membagi kesedihan.

Padahal dari pengucapannya saja sudah jelas, “bermain sosmed”. Di mana-mana yang namanya bermain itu ya tujuannya bersenang-senang, bersenang-senang di media sosial bisa melalui banyak hal, seperti meme kocak, video-video lucu, sampai membaca komentar-komentar netizen pun bisa menjadi hiburan, jika kita tidak menganggap terlalu serius permainan yang bernama media sosial ini.

BACA JUGA: Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Dalam hal ini, kemampuan menangkap humor juga perlu ditumbuhkan agar tidak sendu-sendu melulu. Nggak usah sok-sok sudah dewasa kemudian menganggap nge-share hal-hal lucu dianggap katrok dan kekanak-kanakan.

Bukannya membagi dan membuat orang lain bahagia itu bisa menjadi amal? Orang lain bisa ter-influence dan secara tidak sadar kita sudah menebar energi positif ke orang lain. Pahala yakin pahala.

Hidup itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem

Dengan adanya trend “menjual kesedihan” tersebut, menandakan bahwa banyak dari kita yang masih ingin selalu melampiaskan apa yang dirasakan tanpa memperhatikan dampak negatifnya. Kita perlu belajar falsafah hidup yang diajarkan Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) bahwa “hidup itu harus pinter ngegas dan ngerem”, yang juga berarti dalam menjalani kehidupan kita perlu tahu kapan waktunya melampiaskan dan kapan waktunya mengendalikan.

Tak jarang ada juga orang-orang yang menggunakan dalih “kita kan perlu speak-up tentang masalah ini, tentang masalah itu”. Halah speak-up ya mikir-mikir to bos. Orang Jawa kan juga punya idiom “mikul dhuwur mendhem njero”. Lali, ta? Hidup itu harus pinter speak-up dan mikul dhuwur mendhem njero.

Ngegas dan ngerem ini sangat penting dipraktikkan dalam hidup kita. Saya pernah coba mengendalikan penggunaan media sosial. Saya benar-benar seharian tidak membuka media sosial apa pun. Hasilnya saya merasa lebih tenang dari biasanya. Kalau nggak percaya, coba saja. Kalau sudah percaya, ya dicoba juga.

BACA Tulisan-tulisan menarik dari Aghistna Muhammad lainnya.

Artikel Terkait

Di Balik Layar “Monolog Hoegeng” (bagian 01)

Kritik Sosial ala Didi Kempot, Nggak Cuma Soal Ambyar!

Begawan Dorna, Guru Inspiratif yang Paripurna

Tags: EsaiLord MuktiMemeOpiniSadfishing
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

Aghistna Muhammad

Aghistna Muhammad

Jamaah jum'at yang berbahagia

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Teater Sogan, Monolog Hoegeng

Di Balik Layar “Monolog Hoegeng” (bagian 01)

November 28, 2023
151
Kritik Sosial ala Didi Kempot

Kritik Sosial ala Didi Kempot, Nggak Cuma Soal Ambyar!

November 27, 2023
150
Guru Inspiratif Begawan Dorna

Begawan Dorna, Guru Inspiratif yang Paripurna

November 25, 2023
151
Makna Penting Semangka, Simbol Solidaritas Palestina

Makna Penting Semangka, Simbol Solidaritas Palestina

November 3, 2023
152
Agar Rumah Tangga Bahagia

Agar Rumah Tangga Bahagia, Suami-Isteri itu Baiknya Tidak Mencintai Pasangan Apa Adanya

Oktober 11, 2023
165
Menjadi Sarjana Tapi Nganggur

Menjadi Sarjana Tapi Nganggur? Apa Pentingnya Meraih Gelar Sarjana?

Oktober 6, 2023
163
Load More
Next Post
Yang Diperjuangkan Feminis

Yang Diperjuangkan Feminis: Merangkul Korban Kekerasan Seksual hingga Membuka Pintu Laki-laki Menjadi Bapak Rumah Tangga

Cara Mengobati Ambeien

Tanaman Herbal untuk Ambeien: Cara Alami Mengatasi Penyakit Wasir

Jennie Blackpink Cedera, Tetap Tampil Memukau di Chanel Fashion Week 2023

Jennie Blackpink Cedera, Tetap Tampil Memukau di Chanel Fashion Week 2023

Tulis Komentar Anda

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Nduding Liyan Wis Ilang Jawane, Sejatine Mung Rebutan Njawa Tanpa Isi

Di Balik Layar “Monolog Hoegeng” (bagian 01)

Kritik Sosial ala Didi Kempot, Nggak Cuma Soal Ambyar!

Begawan Dorna, Guru Inspiratif yang Paripurna

Cara Mudah Memahami Metrum Tembang Macapat, Step by Step!

Kota Pekalongan Bukan Hanya Demokratis, tapi juga Kolaboratif

Membaca Langkah Mas Gibran dalam Pencalonan Wakil Presiden

LAGI RAME HARI INI

Homestay Cahaya Sikunir

14 Homestay dan Villa di Dieng, Cocok Buat Rombongan juga Keluarga

Juli 11, 2023
4.3k
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
4.8k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
4.2k
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
2.9k
Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan - iPhone XR

7 Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan, Cocok Buat Kamu

Agustus 12, 2023
2.7k
wong jawa ilang jawane

Nduding Liyan Wis Ilang Jawane, Sejatine Mung Rebutan Njawa Tanpa Isi

November 29, 2023
150
Cara Mengembalikan Foto dan Media WhatsApp yang Hilang

Foto dan Media WhatsApp Hilang? Jangan Panik, Berikut Cara Mengembalikannya!

Agustus 26, 2023
618
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
9.9k
Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Maret 7, 2023
2.4k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
19.5k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In