• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
Peta Kelurahan Kauman Pekalongan

Peta Kelurahan Kauman Pekalongan

Sejarah Asal-usul Kelurahan Kauman Kota Pekalongan

Redaksi by Redaksi
Maret 15, 2019
in LOCAL WISDOM
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Kelurahan Kauman berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan sebelum adanya penggabungan tahun 2014. Kini Kelurahan Kauman menjadi lebih luas karena merupakan gabungan dengan Kelurahan Sugihwaras, Sampangan dan Keputran. Wilayah Kauman sebelah barat dibatasi oleh Sungai Kupang, sebelah utara dibatasi oleh Jalan Hayam Wuruk dan Kelurahan Sampangan.

Sebelah timur dan Selatan dibatasi oleh Kelurahan Keputran. Seperti di daerah lainnya, Kelurahan Kauman merupakan daerah pusat muslim atau kawasan beragama Islam yang taat. Kawasan Kauman biasanya memiliki point of interest berupa sebuah masjid besar yang menjadi pusat aktivitas dakwah dan keagamaan lainnya.

Kauman memiliki kata dasar kaum adalah kata-kata umum yang diserap dari bahasa Arab “Qoum” yang berarti kelompok, golongan atau umat. Dialek Jawa mengubahnya menjadi kaum. Masyarakat Jawa memberikan julukan kaum kepada orang-orang yang memiliki ilmu agama Islam atau orangorang yang taat menjalankan ajaran agama Islam.

BACA JUGA: Sejarah Asal-usul Kelurahan Sugihwaras Kota Pekalongan

Orang Kaum mendapatkan tempat yang sedikit istimewa dibanding dengan masyarakat biasa. Dari sisi religi mereka memiliki kewajiban untuk menegakkan dan menyebarkan agama. Disisi lain masyarakat disekitarnya menganggap mereka merupakan orangorang terpilih yang memiliki kelebihan.

Di lingkungan masyarakat umum, kawasan kaum terbentuk sebagai karena adanya seorang ulama atau tokoh masyarakat yang menuntut ilmu agama Islam kemudian mengajarkannya kepada lingkungannya. Dari hal inilah maka ada istilah Kyai bagi sang guru dan santri bagi murid-muridnya.

Peta Kelurahan Kauman Pekalongan
Peta Kelurahan Kauman Pekalongan

Biasanya mereka mendirikan masjid sebagai tempat sholat berjamaah sekaligus tempat untuk menyiarkan agama Salah satu ciri spesifik pusat permerintahan Jawa adalah adanya filosofi Sedulur papat lima pancer dimana terdapat unsur berupa bangunan pusat pemerintahan (kraton/kabupaten yang ditandai dengan siti hinggil untuk kraton dan pendopo untuk kabupaten) dan kantor administrasi yang disebut dengan kepatihan, pusat peribadatan berupa masjid, pusat perekonomian berupa pasar dan lembaga peradilan yang dilengkapi dengan penjara.

BACA JUGA: Sejarah Asal-usul Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan

Sebagai pusatnya adalah sebuah lapangan yang luas yang disebut dengan alun-alun. Filosofi ini dimaksudkan untuk mengingatkan kepada penguasa untuk senantiasa menjadi pemimpin yang bertakwa, adil dalam menerapkan hukum serta berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sebagai pemimpin maka ada istilah bagi seorang raja adalah Kalifatollah Sayidin Panotogomo, yang berarti wakil Tuhan pemimpin dan penata/penegak agama.

Oleh karena itulah masjid menjadi unsur yang sangat penting dalam lingkaran kehidupan pemerintahan. Masyarakat berkewajiban untuk melaksanakan agama, bertindak sesuai dengan aturan hukum baik hukum agama maupun pemerintah dengan konsekuensi apabila mereka melanggar maka ada sanksi berupa hukuman penjara, serta masyarakat memiliki kesempatan berusaha dibidang perekonomian dengan melaksanakan perniagaan di pasar.

Masjid Agung Al-Jami' Kauman Pekalongan
Masjid Agung Jami Kauman Pekalongan | via Tirtosyle

Pada intinya terdapat keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, antara rakyat dengan pemerintah. Kewajiban menegakkan agama inilah maka penguasa menempatkan aparatur penata agama seperti imam, khotib, penghulu dan lainnya disekitar masjid. Mengingat Islam di Jawa menganut mahzab Syafii dimana untuk sholat Jumat hendaknya diikuti oleh 40 orang jamaah, maka setiap masjid yang dibangun sedikitnya harus diikuti oleh 40 orang muslimin. Orang-orang inilah yang disebut dengan kaum.

Adapun wilayah tersebut akhirnya disebut dengan kauman. Di masa lalu di zaman kerajaan, pimpinan kaum disebut dengan lurah kaum karena mereka merupakan aparatur negara. Sedangkan untuk pemimimpin spiritualnya disebut dengan ulama negara. Kelurahan Kauman di Pekalongan diperkirakan ada seiring dengan dibangunnya masjid Jami Pekalongan antara tahun 1852. Masjid ini dibangun oleh arsitek Jawa yang sekaligus Bupati Pekalongan bernama Raden Tumenggung Wiryo Adinegoro yang memerintah antara tahun 1850 s/d 1878.

BACA JUGA: Sejarah Masjid Agung Al-Jami’ Kauman Pekalongan

Beliau merancang bangunan masjid tanpa meninggalkan bentuk asli dari masjid kuno Sapuro. Pembangunan ini merupakan pertimbangan untuk mendekatkan antara masjid dan kaum dengan kabupaten karena sebelumnya masjid kuno Sapuro berada di sebelah barat sungai sehingga setiap kali sholat berjamaah harus menyeberangi sungai lebih dahulu.

Di Kelurahan Kauman itu sendiri memiliki beberapa dukuh atau kampung atau nama tempat yang mempunyai nilai historis yang istimewa, yang bisa anda baca di tulisan Asal-Usul Nama Tempat di Kauman.

Sumber : Agung Tjahjana – Mengungkap Asal-Usul Nama Kelurahan di Kota Pekalongan – KPAD Kota Pekalongan.

Artikel Terkait

Candi Badut, Candi Tertua Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan

Peran PKI Dalam Peristiwa Tiga Daerah Karesidenan Pekalongan

Menilik Rekam Jejak Situs Punden Mbah Singo Joyo di Kampung Made, Surabaya

Tags: Cerita Sejarah PekalonganPekalonganPekalongan Info
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

Redaksi

Redaksi

Kotomono media santuy untuk mewadahi kreasi anak bangsa

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Muka depan Candi Badut Malang

Candi Badut, Candi Tertua Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan

Mei 4, 2023
156
Peristiwa Tiga Daerah di Karesidenan Pekalongan

Peran PKI Dalam Peristiwa Tiga Daerah Karesidenan Pekalongan

April 28, 2023
163
Area Peletakan Dupa dan Sesajen di Kawasan Punden Mbah Singo Joyo

Menilik Rekam Jejak Situs Punden Mbah Singo Joyo di Kampung Made, Surabaya

April 19, 2023
182
Makna Ogoh-ogoh dalam Kebudayaan Bali

Mengenal Lebih Dekat Ritual Ogoh-Ogoh Bali dan Atraksi Menariknya

Maret 21, 2023
170
Falsafah Sendaren pada layangan dan pertanian

Falsafah Sendaren: Bunyi Keramahan dan Ikhtiarnya

Februari 4, 2023
169
Candi Cangkuang

Mengenal Candi dan Situs Kuno di Daerah Jawa Barat

Januari 25, 2023
300
Load More
Next Post
Asal-Usul Nama Tempat di Kauman

Sejarah Dan Asal-Usul Nama Tempat di Kauman

Resep dan Cara Membuat Pindang Tetel Pekalongan

Resep dan Cara Membuat Pindang Tetel Pekalongan

Kapeo Kopi, Spot Baru Buat Ngopa-ngopi di Pekalongan

13 Cafe Hits Kekinian di Pekalongan Yang Pas Buat Nongki

Komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Rei IVE: Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu

Review Film Susi Susanti: Love All (2019)

Ngerinya Kecelakaan Maut Kereta di India: 288 Tewas, 900 Luka-luka

8 Couple Drakor Awal 2023 yang Sukses Bikin Gemes Penonton

Honda Giorno, Skutik Retro ala Vespa Berharga Rp17 Jutaan

11 Wisata Kembanglangit Park Batang, One Stop Destinasi Kekinian!

Arti dan Keutamaan Ayat Kursi (Surat Al Baqarah ayat 255)

LAGI RAME HARI INI

Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Maret 7, 2023
913
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
7.5k
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
1.1k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
6.7k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
3.7k
wowpacalan paninggaran

Yang Baru di Pekalongan Nih, Obyek Wisata Wow Pacalan Paninggaran

Desember 27, 2022
1.9k
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
1.6k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2023

Juni 16, 2022
4.3k
Hidden Gem Batang - The Gege Fun

Cafe Hits Batang Terbaru Nih, The Gege Fun yang Worth It Banget!

Maret 22, 2023
695
Area Glamping Bobocabin Cikole Lembang

Bobocabin Cikole: Penginapan Full Facility Dengan Nuansa Alam Terbuka

Maret 4, 2023
525
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In