• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Kelurahan Landungsari

Peta Kelurahan Landungsari

Sejarah Asal-usul Kelurahan Landungsari Kota Pekalongan

Angga Panji W by Angga Panji W
September 6, 2019
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Noktah wilayah itu bernama Landungsari. Sebuah nama perdukuhan masa silam. Muasalnya, dinisbahkan dari asma tokoh manikam lokal. Awal  sejarah Landungsari tak luput dari nama seorang wali bernama Kyai Landung atau biasa disebut Mbah Landung. Yaitu seorang penghuni pusara bernisan delapan. Dia adalah Mbah Landung.

Siapakah sebenarnya Mbah Landung ?

Pada akhir abad ke-17, terdapatlah seorang kyai perantau dari daerah Demak yang bernama Ki Jajarsari bin Hasan bin Malik yang sedang melakukan perjalanan ke arah barat yang masih berupa hutan belantara.

Mbah Landung sendiri diperkirakan hidup pada abad 16 hingga abad 17. Atau pada tahun 1600 sampai 1700an. Beliau berasal dari wilayah Semarang bagian timur, atau yang saat ini disebut wilayah Kota Demak.

Kelurahan Landungsari
Peta Kelurahan Landungsari

Singgah di daerah yang masih dipenuhi pepohonan, disitulah beliau membabat alas (membuka hutan), membuat gubuk sebagai tempat peristirahatannya, bercocok tanam, dan menata lingkungannya hingga menjadi asri, kini pemukiman tersebut dikenal dengan nama Landungsari.

Baca juga : Sejarah Asal-usul Kelurahan Dekoro Kota Pekalongan

Beliau pulalah yang mengajarkan kepada masyarakat untuk bercocok tanam secara berjajar rapi hingga hasilnya dirasakan lebih baik dari pola tanam yang asal tebar. Pola tanam berjajar tersebut membuatnya dikenal dengan nama Jajarsari.

Adapun sosok Mbah Landung menurut penuturan warga sekitar dan tokoh masyarakat lainnya yang sering ditemui secara gaib, diketemukanlah cerita yang senada, yaitu Mbah Landung merupakan seorang Jawa dengan tinggi sedang, berpakaian khas Jawa (seringnya wulung ), dan memakai ikat berwarna wulung.

Warna wulung ini adalah sebutan untuk menyebut warna gelap antara biru, hijau dan ungu yang mengarah mendekati hitam. Menurut penuturan mbah Azam (alm) pemilik tanah lingkungan Mbah Landung, bahwa Mbah Landung seorang kyai mumpuni, keturunan wali yang memiliki wilayah dari Gringsing sampai Petarukan Pemalang, sering memberikan wangsit kepada orang yang dikehendakinya.

Beliau berikat wulung dan sering berbusana adat Jawa. Cerita tersebut diperkuat oleh penuturan sesepuh warga bernama Mbah Warmat yang lahir tahun 1942, warga Landungsari Rt 03 Rw 01, yang sering ditemui Mbah Landung secara gaib maupun di alam mimpi.

Gambaran Mbah Landung sama yaitu khas ikat wulung bercorak maupun polos berwarna hitam yang tak pernah ketinggalan. Dari pertemuan secara gaib itulah sesepuh Warmat diwariskan tiga barang peninggalan Mbah Landung yang berupa ikat dari kain, Al Quran Istanbul yang berukuran supermini, dan sebuah batu akik berwarna perak. Barang-barang tersebut dapat disaksikan hingga sekarang, meskipun terkadang salah satu barang tersebut sering hilang dan kembali dengan sendirinya.

Baca juga : Sejarah Asal-usul Kelurahan Poncol Kota Pekalongan

Ki Jajarsari/Mbah Landung yang berilmu tinggi mempunyai nama sandang Ki Ageng Nugroho. Jejak yang dapat disaksikan hingga sekarang di Landungsari adalah sebuah kompleks pemakaman/petilasan yang berada di gang 1 C Landungsari (letaknya di dalam kompleks rumah warga).

Di komplek tersebut ada empat pasang batu nisan yang berjajar. Ada dua versi yang beredar mengenai isi makam tersebut. Dari arah timur, makam pertama berisi pusaka (gaman), makam kedua adalah tempat Petilasan Mbah Landung, makam ketiga berisi kitab-kitab, dan makam keempat atau makam paling barat berisi pakaian/ageman beliau. Hal inilah yang dituturkan oleh seorang sesepuh warga Mbah Warmat yang mengaku titisan Kaki Cengis.

Menurut penuturan Mbah Warmat, jasad Mbah Landung / Ki Jajarsari bin Hasan bin Malik sebenarnya dimakamkan di Demak. Sedangkan makam nomor dua dari timur tersebut adalah petilasan. Namun ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa dari arah timur yaitu makam istri Mbah Landung, makam kedua adalah makam jasad Mbah Landung, dan yang ketiga dan keempat adalah makam pengikutnya.

Peristiwa Menarik Makam Mbah Landung

Ada kisah menarik yang muncul dari Makam Mbah Landung ini. Peristiwa pembunuhan masal yang dilakukan pasukan Jepang di depan gedung Kompetai tanggal 3 Oktober 1945 menjadikan warga kota Pekalongan kalang kabut, berlarian meninggalkan kota ke arah selatan.

Selang beberapa hari mereka kembali menyaksikan gemuruh suara tank-tank Jepang menuju arah Semarang. Kendaraan-kendaraan tersebut berhenti di tugu perbatasan Pekalongan-Batang, tepatnya di wilayah Cerme (sebelah barat Kalibanger sampai tikungan Posis).

Dentuman tank-tank pasukan Jepang meluluhlantakkan pepohonan wilayah utara jalan. Beberapa kali moncong kendaraan itu di arahkan ke selatan namun tidak terjadi apa-apa, padahal di wilayah selatan terdapat beberapa rumah penduduk yang dipadati oleh para pengungsi.

Dari peristiwa tersebut muncul rumor atas keramatnya Kyai Landung menyelamatkan wilayahnya dari gempuran tank pasukan Jepang, karena di situlah terdapat makam Mbah Landung.

Cerita di atas merupakan salah satu pengalaman sejarah yang dituturkan beberapa warga sekitar makam yang hidup semasa itu dan diwariskan turun temurun kepada anak cucunya. Masih terdapat beberapa cerita lain dari sumber-sumber yang berbeda namun relevan mengenai keramatnya wilayah Landungsari, terutama kawasan sekitar makam Mbah Landung yang dulu terkenal angker.

Lingkungan makam dahulu dikelilingi tambak ikan yang airnya tak pernah kering walau musim kemarau. Namun di akhir tahun 1970, lingkungan telah berubah. Sebelah utara kini telah berdiri bangunan toko-toko sehingga tidak nampak lagi dari jalan raya, kanan kirinya telah berdiri bangunan-bangunan, hingga apabila peziarah ingin menuju komplek makam, maka harus melewati lorong kecil.

Kini kompleks pemakaman tersebut hanya tersisa tanah 15m x 10m dengan bangunan 4m x 8m dengan empat makam yang sudah dipaving. Konon menurut penuturan warga sekitar komplek makam, yang membuat tempat itu angker dan keramat adalah berbagai pengalaman gaib yang sering terjadi. Sebelum makam tersebut dipugar pada masa lurah Saminto, masih sering terjadi hal-hal gaib.

Dikatakan oleh mbah Azam yang merupakan pensiunan baret hijau Siliwangi tersebut bahwa sekitar tahun 1965-1971 seorang Pastur ahli pengobatan dari Solo, setiap melewati Pekalongan sering bermalam di makam mbah Landung, padahal waktu itu menurut kesaksian warga kondiisi makam kurang terurus.

Baca juga : Sejarah Asal-usul Kelurahan Keputran Kota Pekalongan

Bangunan makam terdiri bari batu merah setinggi 1 meter dan pagar bambu setinggi 1 ½ meter, semi terbuka dan beratap genteng, dengan kondisi lantai yang rusak berukuran 4 x 6 m, sementara disebelah utara dan selatan makam terdapat tambak yang tak pernah kering walau dimusim kemarau.

Sebelah timur berupa semak belukar, hanya ada jalan setapak menuju makam dan disebelah barat 5m dari makam terdapat tembok tua, pagar rumah warga keturunan Tiong Hoa.

Meski kondisinya demikian sang pastur sering menziarahi makam tesebut. Warga lingkungan menuturkan bahwa Mbah Landung memiliki pusaka tongkat.

Tongkat tersebut sering menampakkan diri dan berjalan. Bahkan ada beberapa warga tahun 1970-an yang sering menyaksikan. Selain itu, sebelum kompleks pemakaman tersebut diberi atap, burung yang terbang di atasnya akan terjatuh.

Riwayat lainnya mengatakan bahwa wilayahnya dijaga oleh ular buntung. Kalau ada orang yang mengganggu makamnya, ular tersebut menampakkan diri. Muncul pula beberapa pantangan yang dianut oleh warga pada saat itu.

Baca juga : Sejarah Terbentuknya Kota Pekalongan

Diantaranya adalah warga Landungsari dilarang mengadakan pertunjukan wayang. Tatkala ada beberapa orang yang melanggarnya maka orang tersebut mendapat celaka.

 

Sumber :  Naela Khikmiah, Slamet Riyadi, Sumali Sudarja, Ust. Isnaini – Mengungkap Asal-Usul Nama Kelurahan di Kota Pekalongan – KPAD Kota Pekalongan.

Tags: Cerita Sejarah PekalonganMakam Mbah LandungMbah LandungPekalonganPekalongan Info

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
196
Mie Ayam Jogja Istimewa Pak Jono

Mie Ayam Jogja Istimewa “Pak Jono” Udah Ngeksis di Pekalongan Sejak 2009

Juni 14, 2022
241
Berita Walikota Pekalongan

Saya yang Walikota Menjawab Kritik Saya yang Tukang Kritik

Juni 8, 2022
230
Garang Asem Pekalongan

Garang Asem Kuliner Khas Kota Batik Pekalongan

Mei 29, 2022
1.1k
ACT-MRI Pekalongan distribusikan bantuan banjir rob pekalongan

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Mei 26, 2022
152
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Microlibrary Warak Kayu, Perpustakaan Mungil yang Estetik Di Semarang

Yang Perlu di Ketahui Sebelum Membeli Mobil All New Toyota Raize

5 Rekomendasi Drama Korea On Going Juli 2022 yang Sayang Kalo Dilewatkan

5 Jenis Tanaman Hias Unik yang Sedang Tren di Tahun 2022

Wahai Orangtua, Rapor itu Cuma Sepotong Puzzle

Cimory on The Valley Semarang, Wisata Edukasi yang Cocok Buat Keluarga

Perjalanan aespa menemukan Black Mamba di Kwangya

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
4.1k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.6k
ilustrasi 02

Pasti di Sekolahmu Nggak Ada Lab IPS, Kan?

Agustus 3, 2020
509

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.8k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
1.1k
Wisata Jepara - Karimun Jawa

18 Wisata Hits Jepara Terbaru 2022 Wajib Kamu Kunjungi

April 10, 2022
644
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30.1k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.3k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
936
Adipati Djayaningrat Pekalongan

Sosok Adipati Djayadiningrat (Tan Kwee Djan)

Juni 6, 2020
2.2k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In