• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • NYASTRA
  • LAINNYA
Peta Kelurahan Panjang Wetan Pekalongan

Peta Kelurahan Panjang Wetan Pekalongan

Sejarah Asal-usul Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan

Angga Panji W by Angga Panji W
Desember 21, 2018
in LOCAL WISDOM
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Panjang Wetan merupakan nama kelurahan di kecamatan Pekalongan dengan luas wilayahnya 235,05 ha dan penduduk 21.379 jiwa (5.163 keluarga). Wilayah Panjang Wetan dimulai dari jembatan sungai Loji sampai perbatasan pantai Pasir Kencana atau biasa disebut dengan laut “Ngeboum”.

Kata “Ngeboum” sendiri sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa Belanda “Boom” yang berarti Pelabuhan. Sedangkan kata “wetan” diambil karena terletak di sebelah timur dari akhir daratan sungai Loji yang membatasi dengan kelurahan Krapyak. Sehingga, kelurahan yang berada di sebelah barat sungai Loji ini dinamakan kelurahan “Panjang Wetan”.

Kata wetan juga menjadi penanda bahwa dimungkinkan pernah ada lawan katanya yakni kulon. Di sebelah kulon/barat terdapat desa dengan Panjang pula sebagai namanya, namun kali ini namanya adalah Panjang Kulon. Sebetulnya desa ini masih wilayah Panjang Wetan.

Kelurahan Panjang Wetan

Baca juga : Sejarah Asal-usul Kelurahan Kandang Panjang Kota Pekalongan

Namun, karena desa Panjang Kulon banyak penduduk pendatang, maka perolehan voting nama desa tersebut dimenangkan oleh pendatang. Sehingga, sekarang desa itu dinamakan Panjang Kulon, yang akhirnya menjadi Kandang Panjang. Mengapa disebut dengan Kandang Panjang ? Konon katanya, dahulu kala masyarakat setempat banyak yang menjual kandang ayam dan wilayahnya panjang.

Kembali pada kelurahan Panjang Wetan, lalu bagaimana dengan sejarah gang – gangnya ? Tentunya penamaan gang di kelurahan Panjang Wetan ini memiliki asal usul yang berbeda-beda.

Entah diambil dari keadaan alam yang tumbuh sebagai pesona daerah tersebut ataupun dari masyarakat yang mendudukinya.

Ada 15 gang di kelurahan Panjang Wetan, dimulai dari gang 1 yang menghubungkan Kandang Panjang, tepatnya di jalan raya depan makam ”Beji” sampai menuju ke selatan.

Dari gang 1 semakin ke selatan maka semakin tua pula angkanya. Berakhir di gang 15 sebelum gudang uyah/garam yang sekarang sudah dibongkar oleh para arsitek dan disulap menjadi perumahan elit “Jetayu Residen”.

Baca juga : Cagar Budaya : Tugu Mylpaal Pekalongan

Panjang Wetan memiliki kampung-kampung lawas yang telah ada sejak dulu. Dimulai dari Bugisan, kampung kecil yang tersembunyi dari mata lalu lalang kendaraan di jalan raya. Kampung ini terletak di sudut timur wilayah komplek rumah
tahanan.

Hanya berdiri satu gang saja dan tidak tembus ke ganggang yang lain kecuali dengan menggunakan getek(perahu tambang untuk menyeberangi sungai) karena wilayah ini dikelilingi oleh sungai. Kampung Bugisan ini ternyata memiliki kehidupan besar didalamnya.

Ada pabrik tekstil yang cukup besar, pabrik roti “ TUTI” yang telah ada sejak masa kolonial dan masih hidup hingga kini, Yang terakhir adalah perusahaan limun oriental yang menjadi legenda karena telah ada sejak masa kolonial.

Di tepi sungai Pekalongan sebelah selatan di masa dulu terdapat rumah hoofdjaksa Pekalongan. Dinamakan kampung Bugisan, sejarahnya adalah bermula dari hutan yang belum terdapat kehidupan. Setelah itu datanglah orang-orang dari suku Bugis Makassar ke hutan tersebut. Orang-orang Bugis itu kemudian tinggal dan menetap sampai dikaruniai anak hingga keturunanya tinggal di desa tersebut.

Peta Kelurahan Panjang Wetan Pekalongan
Peta Kelurahan Panjang Wetan Pekalongan

Tambah tahun kampung itu penghunianya kian banyak, maka muncul lah sedikit demi sedikit penduduk baru. Hingga kini, kampung Bugisan sudah padat penduduknya. Nama Bugisan sendiri diambil dari penghuni pertama hutan tersebut, yakni orang-orang Bugis Makassar, maka disebutlah kampung “Bugisan”

Di dalam kampung Bugisan sendiri dibagi menjadi tiga bagian RT(Rukun Tetangga), yakni RT bagian kulon (barat), RT bagian lor (utara), dan RT bagian wetan(timur) yang sering di juluki RT “Kebonan” karena dahulunya hanya wilayah kebon yang luas dan belum dihuni oleh penduduk.

Kampung Bugisan ini dari arah selatan berbatasan langsung dengan pabrik tekstil Karmatek dan Lojitek, serta dari sebelah utara berbatasan dengan sungai yang memisahkan kampung Bugisan dengan kelurahan Krapyak.

Berangkat dari sungai Loji ke kampung Bugisan, setelah penempatan gang-gang kelurahan Panjang Wetan dari 1 sampai 15, muncul gang-gang baru karena semakin bertambahnya penduduk yang disebut dengan Kampung Baru.

Di sebelah utara Kampung Baru terdapat gang Awal. Mulanya, gang Awal ini adalah bekas lontrong (semacam lorong jalan kecil). Semakin ke selatan dari kampung Baru terdapat gang yang bernama Umbul, nama ini diambil dari sumur Umbul yang berada di wilayah tersebut.

Berlanjut ke arah utara kelurahan Panjang Wetan, terdapat wilayah yang bernama Cikal Sari. Nama Cikal Sari tentunya tidak asing lagi di telinga masyarakat Pekalongan, karena kini Cikal Sari dijadikan nama dari rumah sakit paru-paru satu-satunya di kelurahan Panjang Wetan ini. Nama Cikal Sari sendiri terdiri dari dua kata, yakni kata “cikal” yang berarti pohon kelapa, dan “sari” yang berarti asri, sejuk, nan indah pemandanganya.

Artikel Terkait

Falsafah Sendaren: Bunyi Keramahan dan Ikhtiarnya

Mengenal Candi dan Situs Kuno di Daerah Jawa Barat

Angka dan Manusia Jawa: Laku Kehidupan, Kearifan, dan Semesta

Selain Cikal Sari, ada juga kampung yang bernama Boyong Sari, Pisang Sari, dan Wonosari. “Boyong” berarti orang yang datang berbondongbondong, ”Pisang” berarti pohon pisang yang merajalela, dan “Wono” yang berarti daerah sepi.

Baca juga : Sejarah SMP N 13 Pekalongan (HOLLAND AMBACHTSHOOL)

Sedangkan nama “Sari” dibelakangnya merupakan gambaran bahwa daerah tersebut asri penuh kehijauan dan tampak indah dipandang mata. Entah kenapa, masyarakat kelurahan Panjang Wetan suka dengan yang sari-sari.

“Penamaan wilayah pada kelurahan Panjang Wetan ini kebanyakan diambil dari keadaan alam ataupun masyarakat yang mendudukinya pada saat pertama kali wilayah itu diberi nama”. Ada nama Blandong karena berada di sekitar tempat penyembelihan binatang. Kampung kerkop, nama ini jelas merujuk dari bahasa belanda Kierk Hoff yang berarti kuburan bagi orang yang beragama kristen.

Ada pula nama kampung Jayengan, dari namanya menunjukkan bahwa kampung ini merupakan wilayah kekuasaan seseorang yang mungkin bergelar jaya (menang) atau pula tempat yang berisi tentara yang sering menang perang. Dimungkinkan pula kampung ini dulu merupakan tanah milik sesorang yang memiliki nama “JAYA” atau bahkan mungkin milik Adipati Djayadiningrat.

Ujar pak Lebe, salah satu pegawai kantor kelurahan Panjang Wetan mengungkapkan bahwa di kelurahan ini terdapat banyak pula tradisi-tradisi yang unik. Jika Krapyak memiliki tradisi sywalan, kelurahan Panjang Wetan tidak kalah hebat dengan memiliki tradisi sedekah laut. Tradisi ini sudah
berlangsung sejak jaman dahulu.

Letak kelurahan Panjang Wetan yang berbatasan langsung dengan laut, menjadikan mayoritas penduduknya bermatapencaharian nelayan sehingga hasil panen ikan setiap harinya menentukan nasib hidup mereka. Hal inilah yang menjadikan masyarakat sadar akan rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, dengan tradisi ini mereka berharap agar laut diberi keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tradisi ini dilakukan setahun sekali dengan melepaskan makanan dan hasil bumi ke laut “Ngeboum” atau istilah universalnya adalah memberi makanan kepada ikan-ikan agar berkembang biak dan menghasilkan kelimpahan kelak nanti.

Selain itu, masyarakat kelurahan Panjang Wetan memiliki tradisi unik yang lain, yakni membuat balon udara raksasa setiap tahunya. Pembuatan balon biasanya di lakukan di pertengahan bulan Ramadhan yang mana akan dilepaskan pada saat hari raya idul fitri, idul adha, dan syawalan tiba.

Masyarakat kelurahan Panjang Wetan memang dikenal ahli dalam membuat balon udara raksasa. Mungkin dari sinilah Tradisi Balon Udara di Pekalongan berkembang ke daerah lainnya seperti Buaran, Kuripan, Simbang dan sebagainya.

Baca juga : Sejarah Asal-usul Kelurahan Panjang Kota Pekalongan

Salam Cinta Pekalongan

Sumber : Mukhamad Bustomi Fajari, Ribut Achwandi – Mengungkap Asal-Usul Nama Kelurahan di Kota Pekalongan – KPAD Kota Pekalongan.

Tags: Cerita Sejarah PekalonganPekalonganPekalongan Info
Dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:
Angga Panji W

Angga Panji W

Kadang netizen, kadang content writer, kadang ngopini | Pendiri Media Alternatif Kotomono.co

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Falsafah Sendaren pada layangan dan pertanian

Falsafah Sendaren: Bunyi Keramahan dan Ikhtiarnya

Februari 4, 2023
166
Candi Cangkuang

Mengenal Candi dan Situs Kuno di Daerah Jawa Barat

Januari 25, 2023
219
Angka dan Manusia Jawa

Angka dan Manusia Jawa: Laku Kehidupan, Kearifan, dan Semesta

November 3, 2022
219
Mengenal Tradisi Undukan Doro Dari Dua Sisi Yang Berbeda

Mengenal Tradisi Undukan Doro Dari Dua Sisi Yang Berbeda

November 1, 2022
352
Tradisi Marhabanan 12 hari Maulid Nabi

Soal Tradisi Marhabanan 12 Hari, Ikhtiar Kecintaan Kepada Sang Nabi

Oktober 7, 2022
259
Olahraga Tradisional Gulat Okol

Mari Mengenal Gulat Okol, Olahraga Tradisional ala Sumo versi Indonesia

Oktober 7, 2022
176
Load More
Next Post
Penyajian Nasi Megono

5 Fakta Menarik Sego Megono Pekalongan

Sejarah Asal-usul Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan

Sejarah Asal-usul Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan

Instrumen Musik Rampak Pekalongan

Musik Rampak Mengisi Ruang Kesenian Religi Pekalongan

komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Banda Neira: Serpihan Surga Bagian Timur Indonesia

Cerpen: Burung Kakaut

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

AESPA Comeback Bulan Mei: Sang Leader K-Pop Gen 4 Telah Kembali

Jajanan Khas Bulan Puasa Wong Batang #2

Ikan Kembung: Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat

LAGI RAME HARI INI

Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
1.2k
Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Penyebab Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Begini Tanggapan Angin

Maret 18, 2023
175
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.8k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
2.7k
Senopati dan ratu kidul

Kisah Misteri Bahurekso, Rantamsari Dan Serabi Kalibeluk Batang

Maret 14, 2018
10k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
2.3k
Hotel Staycation Jogja - Agarra Villa

Rekomendasi Hotel Staycation Jogja, Under 500 Ribu!

Maret 17, 2023
165
Adipati Djayaningrat Pekalongan

Sosok Adipati Djayadiningrat (Tan Kwee Djan)

Juni 6, 2020
2.9k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
15.7k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In