• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA

Sejarah itu Hafalan, Titik!

Dini Alan Faza by Dini Alan Faza
Juli 30, 2020
in SENGGANG
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Sejarah itu hafalan! What?! Kagak salah denger nih? Itu slogan kok kesannya kurang ajar banget sih? Sejarah kok dibilang hafalan. Slogan yang begitu itu yang bikin makna sejarah jadi terdistorsi. Karena mereduksi habis-habisan jalinan peristiwa kemanusiaan yang kompleks lagi penuh hikmah. Juga bisa dianggap mengerdilkan kerja guru yang sudah ngos-ngosan, banting tulang menumbuhkan minat sejarah generasi muda bangsa ini.

Tapi, yuk sejenak kita pura-pura merenung. Atau menjelajah ingatan masa lalu kita saat duduk di sekolah menengah dulu. Lalu, ajukan pertanyaan: apakah sejarah itu mesti dipelajari lewat hafalan?

Rasanya lumrah, mempelajari materi pelajaran sejarah itu dengan menghafal. Menghafal nama peristiwa, tokoh-tokoh (besar) yang terlibat, tahun dan tanggal terjadinya, serta penyebab peristiwa masa lampau itu berlangsung. Tapi, buat apa? Untuk disetor ke guru supaya dapat nilai atau skor. Ya nggak?

Ah, nilai bagaimana pun itu adalah golnya. Nggak yang lain. Padahal, nilai itu cuma menunjukkan kalau murid beneran dapat menghafal puluhan fakta-fakta yang dimuat di buku paket. Bukan soal apakah murid itu menikmati pelajaran sejarah. Bukan itu. Soal itu, soal nomor ke sekian. Nomor paling buncit yang nggak pernah tahu letaknya di sebelah mana.

Jadi, hafalan itu hal yang biasa. Malahan saking lazimnya, menghafal bolehlah dilabeli sebagai salah satu metode yang paling efektif dan termudah bagi guru dalam mengajar. Dengan menghafal, murid sanggup mengerjakan soal-soal ulangan harian; memilih tanggal dan tahun bergulirnya kejadian masa lalu secara tepat, menyebutkan nama dokter yang gugur dalam peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang, dan sebagainya. Sementara guru, bisa menyimpan cadangan energi, pikiran, dan waktu mereka untuk urusan lain.

Begitulah. Semoga dengan cara itu para pelajar usia belasan tahun mencintai sejarah bangsa atau daerahnya dengan sepenuh hati. Hmmm?!

Cuma sayang, konon, cara itu membuat murid menganggap pelajaran sejarah itu (selain matematika dan fisika) sebagai momok. Membosankan dan menjemukan. Anggapan itu kemudian menjauhkan cinta mereka, rasa ingin tahu, dan kenikmatan yang mungkin bakal mereka rasakan selama mengikuti pelajaran itu.

Terus, kekeliruan semacam itu—kalau nggak mau dibilang gagal aja sih—apa ya kudu jadi pikulan bagi guru?

Sebagaimana guru mata pelajaran lain, guru sejarah pun pada dirinya sudah menanggung beban pekerjaan administrasi, muatan materi pelajaran terlampau padat yang harus diajarkan sesuai kurikulum nasional, mengajar, menilai hasil belajar anak didik, dan akhirnya melaporkan semua itu pada masyarakat (orangtua atau wali murid) dan pengawas. Di banyak sekolah, dalam sehari guru mengampu banyak kelas, di mana tiap kelas berisi 20 sampai 30-an murid.

Meski begitu, ada juga guru yang nggak terlalu kepatok tuntutan kurikulum. Mereka akhirnya milih topik-topik, di antara topik lainnya, yang punya kedekatan dengan kehidupan murid, atau mempertimbangkan kemudahan dalam penyajiannya yang kemudian hendak disampaikan kepada murid.

Setidaknya, kondisi ini mendorong guru tidak menggunakan metode-metode yang menarik supaya pengajaran sejarah jadi berbeda. Berdalih? Tentu saja. Pilihan atas cara mengajar bukannya tindakan tak disengaja. Sebaliknya, ia dilakukan dengan sadar, dan atas beberapa pertimbangan.

Memang sih, metode pelajaran yang bikin siswa aktif sering kali membuat guru bekerja lebih ekstra. Guru kudu lebih banyak mengamati siswa menyampaikan pendapat, menanggapi opini kawan, dan menyusuri logika murid yang tak cuma asal nyeplos. Guru juga perlu mempelajari langkah-langkah metode belajar, menyiapkan alat atau bahan pendukung, membikin teka-teki, soal-soal misteri atau yang berbau detektif, membuat lembar penilaian yang beda dari biasanya, dan lain sebagainya. Itu semua butuh tenaga, pikiran, dan waktu yang lebih ketimbang umumnya.

Apakah dengan berceramah atau metode yang lebih menarik, itu semua pilihan guru. Pun tidak selamanya metode ceramah itu nggak bakalan bikin murid menikmati pesona sejarah. Metode ceramah, asal disampaikan dengan teknik bercerita yang ciamik dan barangkali disertai boneka atau figur tokoh, bangunan, foto, dan sebangsanya, berpotensi meningkatkan ketertarikan murid terhadap pelajaran itu.

Bagaimanapun, guru dituntut nggak cuma nyampein atau mentransmisi pengetahuan, tetapi juga menuntun murid agar “mengalami” pelajaran itu. Dengan “mengalami”, atau setidak-tidaknya sampai memahami peristiwa itu dengan nalar maupun emosional, murid makin mengenal sejarah seolah ia teman dekat atau pasangan. Sebab, semakin dalam mereka mengenalnya, semakin mudah cinta itu tumbuh.

Terlihat bahwa peran guru sejarah dalam menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap pelajaran itu sangat penting. Sedemikian krusial hingga adagium bahwa sejarah mesti menghafal sangat populer di kalangan pelajar, apalagi itu bertahan sampai mereka berusia dewasa. Karena itu label hafalan yang bersanding dengan sejarah mesti dihapus.

 

Dini Alan Faza. pengajar di sebuah sekolah yang aktif nulis.

Artikel Terkait

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Santai, Tradisi Sunda yang Terjaga Hingga Hari Ini

5 Kiat Menghadapi Kekalahan War Tiket Konser, Sini Merapat!

Tags: guruOpinipelajaran sekolahPendidikanSejarahsekolah
PENTING!!

Selalu dapatkan berita terupdate dari Kotomono di:

Dini Alan Faza

Dini Alan Faza

Redaktur
Sehari-hari sebagai Pengajar di sebuah sekolah

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Apa Itu Crush Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Mei 26, 2023
142
Santai, Tradisi Sunda yang Terjaga Hingga Hari Ini

Santai, Tradisi Sunda yang Terjaga Hingga Hari Ini

Mei 24, 2023
164
Kiat Menghadapi Kekalahan War Tiket Konser

5 Kiat Menghadapi Kekalahan War Tiket Konser, Sini Merapat!

Mei 23, 2023
147
Arti Mimpi Diri Sendiri Meninggal

7 Arti Mimpi Diri Sendiri Meninggal, Nggak Seram kok!

Mei 19, 2023
155
Film psikopat Korea dari kisah nyata - Hope (2013)

15 Film Korea Terbaik Tema Psikopat dan Pembunuhan, Punya Rating Tinggi!

Mei 18, 2023
163
Cara menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan

Berperang Melawan Prokastinasi

Mei 17, 2023
148
Load More
Next Post
Sophia Kita Semua

Sophia Kita Semua

Kali Paingan

Kali Paingan, Wisata Alam yang Menghipnotis

Prof Soenjono Dardjowidjojo

Profesor Linguistik Dunia Asal Pekalongan

Berikan komentarmu

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

New Rivermoon, Wisata Alam Dengan Beragam Aktivitas Seru di Tepi Sungai Klaten

Jimin BTS Pecahkan Guinness World Record Solois K-Pop Tercepat 1 Miliar Stream Spotify

Daya Tarik dan Spot Wisata Tebing Keraton Bandung

5 Penyakit Kucing yang Perlu Pemilik Waspadai, Bisa Mematikan!

Apa Itu Crush? Makna Sebenarnya Dalam Bahasa Gaul

Bansos Beras Orang Miskin Dikorupsi, Begini Duduk Perkaranya!

Game Terbaru Aether Gazer Resmi Diluncurkan, Kabar Gembira Bagi Wibu se-Bumi

LAGI RAME HARI INI

Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
6.6k
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
354
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
938
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
7.4k
Hidden Gem Batang - The Gege Fun

Cafe Hits Batang Terbaru Nih, The Gege Fun yang Worth It Banget!

Maret 22, 2023
665
Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chat

Arti Jenis Ketawa yang Sering Dipakai Orang Saat Chattingan

Januari 3, 2023
1.5k
Wisata Hits Bandung - Talaga Pineus Riverside Camp Pangelangan

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

Agustus 13, 2022
3.6k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
16.7k
Speksifikasi New Honda Beat 150cc

New Honda Beat 150cc: Semua yang Perlu Kamu Tahu

Maret 7, 2023
812
Uniknya Mahasiswa Universitas Terbuka

5 Hal ini Hanya Terjadi Pada Mahasiswa Universitas Terbuka, Lucu Sih!

Januari 30, 2023
194
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In