• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Monumen Kota Pekalongan 2018

Monumen Kota Pekalongan Tahun 2018

Sejarah Monumen Juang Kota Pekalongan

Peristiwa Pembantaian di Markas Kempetai

Angga Panji W by Angga Panji W
Oktober 1, 2015
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Adakah anak muda Pekalongan yang mengetahui Peristiwa Berdarah 03 Oktober 1945 di Pekalongan ?

Peristiwa tersebut merupakan kisah heroik masyarakat Pekalongan dan sekitar yang ingin merdeka dari tangan penjajah asing. Bagaimana kisah sejarah 03 Oktober di Pekalongan ini berlangsung ? Mari simak sejarah Monumen Juang di Kota Pekalongan ini.

Peristiwa Sejarah Monumen Pekalongan

Kabar kekalahan Jepang pada Perang Dunia kedua dengan tentara sejutu terdengar pertama kali pada tanggal 14 Agustus 1945 pukul 9 malam. Beberapa anggota Barisan Pelopor di Tegal secara sembunyi-sembunyi mendengarkan siaran kekalahan Jepang melalui radio Saigon.

Monumen Juang Kota Pekalongan 2018
Halaman Monumen Juang Kota Pekalongan Tahun 2018

Radio Australia juga menyiarkan kabar kekalahan Jepang ini yang telah menyerah. Meskipun siaran pernyataan menyerah Jepang ini di ucapkan langsung oleh Kaisar dan sudah didengar oleh dunia, namun pemimpin dan tokoh indonesia baru mendengarnya pada petang hari berikutnya yakni pada tanggal 15 Agustus 1945. Pemuda di Jakarta mendengar berita Jepang menyerah tanpa syarat ini melalui siaran radio San Fransisco.

Baca juga : Sejarah Pembangunan Jembatan Loji

Kemudian setelah Bangsa Indonesia memproklamir kemerdekaannya, pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) melakukan sidang kembali dan memutuskan untuk membentuk Komite Nasional.

Di Jakarta kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan kemerdekaannya berlandaskan kedaulatan rakyat.

Pada tanggal 28 Agustus 1945, di Karisedenan Pekalongan dibentuklah KNID denga ketua dr. Sumbardji, wakil ketua dr. Ma’as. Pada 28 September 1945, atas usulan KNID Pekalongan, Mr. Besar Martokusumo dilantik menjadi Residen Pekalongan oleh Presiden Soekarno.

Pada akhir September atau awal Oktober, usaha pertama yang dilakukan KNID ini adalah pengambil-alihan kekuasaan dari tangan Jepang. KNID Pekalongan sudah mulai menghubungi Syuchokan Pekalongan, yaitu Tokonomi agar menyerahkan kekuasaannya kepada rakyat Pekalongan.

Ketua KNID Pekalongan, dr. Sumbardji mengusulkan dibentuk Badan Kontak untuk menyatukan rakyat Pekalongan serta mengumpulkan aspirasi masyarakat agar tindakan yang diambil bisa manunggal dan terkoordinasi.

Keesokan harinya pada tanggal 3 Oktober 1945, Masyarakat Pekalongan sudah berkumpul di Lapangan Kebon Rojo (Sekarang menjadi Monumen), depan gedung Kempetai sejak pukul 08.00 pagi.

Mereka berdatangan dari Batang, Buaran, Comal, dan Pekalongan dengan pakaian siap tempur dan membawa senjata seadanya seperti bambu runcing, parang, pentungan, potongan besi dan lain sebagainya.

Baca : Sejarah Stasiun Besar Kota Pekalongan

Pada saat yang sama, di tengah perundingan di Gedung Kempetai, terjadi penyanderaan orang-orang Jepang dari kelompok Pemerintah dan kelompok Sakura, yang disekap oleh massa di salah satu ruangan kantor Shu Choo.

Perundingan dimulai pukul 10.00 WIB tepat. Meja perundingan berbentuk huruf U. Pihak Jepang duduk dalam satu baris menghadap ke barat, mereka terdiri dari : Tokonomi (Suchokan), Kawabata (Kempetaidan), Hayashi (Staf Kempetai), Harizumi (Penerjemah).

Sedangkan pihak Pekalongan tersusun dalam dua baris yang terdiri dari baris sebelah utara dan selatan. Sebelah utara terdiri dari Mr. Besar, dr. Sumbardji, dr. Ma’as . Dan barisan selatan terdiri dari R. Suprapto, A. Kadir Bakri, Jauhan Arifin.

Dalam perundingan tersebut, Rakyat Pekalongan menuntut tiga hal yaitu :

1. Pemindahan kekuasaan dilakukan secara damai dan secepatnya
2. Semua senjata Jepang harus diserahkan kepada rakyat Pekalongan,
3. Memberikan jaminan kepada pihak Jepang bahwa mereka akan diperlakukan dengan baik dan dikumpulkan di markas Keibetei (Sekarang Museum Batik).

Namun perundingan berjalan alot, pihak Jepang tidak setuju denga tiga tuntutan yang diajukan, karena mereka merasa masih berkewajiban menjaga status quo yang ada kepentingan,keamanan dan ketentraman rakyat.

Setelah 2 jam berunding, Mr. Besar keluar dan memberitakan hasil perundingan, yaitu pihak Jepang akan menyerahkan sebagian senjata kepada Polisi Pekalongan agar jumlah senjata Jepang dengan Polisi Pekalongan sama. Tetapi semua senjata harus disimpan di societet dan kuncinya dipegang oleh Mr. Besar dan Kempetai Jepang.

Baca : Sejarah Awal Mula Kampung Pecinan di Pekalongan

Menurut Anwar, warga Kandang Panjang yang salah seorang yang ikut dalam barisan KH. Syafi’i (Baca : Kisah KH. Syafi’i, Ulama dan Pahlawan Pekalongan) tentara Jepang diduga malah mempersiapkan diri dengan mengisi seluruh persenjataan mereka (metaliur / mechine gun dkk) dengan peluru tajam.

Daftar Nama Korban Tragedi 3 Oktober 1945 Pekalongan
Daftar Nama Korban Tragedi 3 Oktober 1945 Pekalongan

Pada saat Harizumi sedang menerjemahkan pernyataan dr. Sumbardji dan Mr. Besar akan kembali ke meja perundingan, ada sekelompok orang yang tiba-tiba bergerak menaiki pagar pemisah antara gedung Kempetai dan Kantor Residen.

Tentara Jepang yang berada di barisan keamanan gedung mendadak memberondongkan peluru ke kerumunan massa yang hadir.

Seketika itu banyak korban rakyat Pekalongan yang jatuh. Situasi yang tidak seimbang ini membuat puluhan orang tewas dan lainnya luka-luka. Sejumlah pemuda yang ingin mengganti bendera Jepang dengan Merah putih pun juga tak luput dari peluru yang ditembakkan tentara Jepang.

Saat itu belum dipastikan berapa jumlah korban yang meninggal atau luka. Namun, ruangan itu penuh dengan genangan darah yang menjadi saksi Korban Keganasan Jepang.

Usaha penyelamatan rakyat terus dilakukan dengan menunjuk H. Iskandar Idris, eks Daidancho PETA untuk menghubungi Butaicho di Purwokerto serta melaporkan situasi yang terjadi di Pekalongan.

Akhirnya pada tanggal 10 Oktober 1945, Jepang meninggalkan bumi Pekalongan menuju Purwokerto, mereka dievakuasi secara diam-diam pada pukul 04.30 WIB dari Pekalongan lewat Tegal.

Baca : Daftar Nama Korban Tragedi 3 Oktober 1945 Pekalongan

Hari itu Karesidenan Pekalongan mejadi wilayah pertama di tanah Jawa, bahka di Indonesia yang terbebas dari kekuasaan Jepang. Seluruh serdadu Jepang dari Garnisun Kota serta dari Kempetai bergerak meninggalkan Kota Pekalongan dengan kawalan BKR menuju Purwokerto sebelum dipulangkan melalui pelabuhan Cilacap.

Dari peristiwa berdarah tersebut, Lapangan Kebon Rojo sekarang diubah menjadi Taman Monumen Juang Pekalongan oleh Pemerintah. Dan Gedung Kempetai sekarang menjadi Masjid Syuhada.

Didepan masjid , dulunya terdapat patung berbentuk 4 bambu dengan 5 buah ruas. Namun sekarang diubah menjadi 3 buah bambu dengan 10 bilah ruas yang melambangkan peristiwa berdarah 03 Oktober 1945 di tempat tersebut.

Sudah sepatutnya kita anak Pekalongan untuk mengenali dan mempelajari apa saja yang berkaitan dengan peristiwa maupun sejarah kota tercinta ini. Silahkan Sebarkan tulisan ini supaya generasi muda pekalongan tidak buta dengan sejarahnya sendiri !!!

NOTE : Biasanya setiap tanggal 3 Oktober malam, diadakan upacara peringatan Peristiwa Monumen Juang Pekalongan. Ada teatrikal dan pertunjukan peledakan bom yang menarik.

Napak Tilas 03 Oktober

(Dirhamsyah, M. (2015). Pekalongan Yang (Tak) Terlupakan. Pekalongan: KPAD Kota Pekalongan.)

Tags: Cerita Sejarah PekalonganLapangan Kebon RojoMonumen Juang PekalonganpekalonganPekalongan InfoResiden PekalonganSyuchokan PekalonganTokonomi

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

ACT-MRI Pekalongan distribusikan bantuan banjir rob pekalongan

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Mei 26, 2022
143
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
870
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
170
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
196
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
420
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

5 Cafe Hits Kebumen Bergaya Vintage-Estetik Untuk Nongkrong Asik

Sebuah Tips Menjadi Pemain Catur Online Profesional Biar Nggak Kayak Dewa Kipas

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Honda Astrea, Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

LAGI RAME

Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3.1k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
459
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.2k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.5k
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
358
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.7k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.6k
Balon Udara di Pekalongan Zaman Dahulu

Sejarah Tradisi Balon Udara Di Pekalongan

Juli 25, 2016
1.4k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In