KOTOMONO.CO – Setiap tanggal 7 Syawal warga Pekalongan akan merayakan suatu tradisi yang unik. Mulai dari Tradisi melepas Balon Udara yang dipenuhi dengan petasan hingga tradisi yang fonomenal yakni Tradisi Lopis Raksasa.Tradisi ini dilaksakan di kelurahan Krapyak atau Jalan Jlamprang Kota Pekalongan,tradisi ini sudah dilakukan turun temurun oleh warga setempat.
Tradisi Syawalan dengan Lopis Pekalongan merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat Daerah Krapyak di bagian utara Kota Pekalongan, yang dilaksanakan pada setiap hari ketujuh (8 Syawal) sesudah Hari Raya Idul Fitri.
Hal paling menarik dalam pelaksanaan Tradisi Lopis Krapyak ini adalah dibuatnya Lopis Raksasa yang ukurannya mencapai tinggi 2 meter diameter 1,5 meter dan beratnya bisa mencapai 1.000 Kg lebih atau 1 kuintal. Setelah acara do’a bersama, Lopis Raksasa kemudian dipotong oleh Walikota Pekalongan dan dibagi-bagikan kepada para pengunjung.
Para perngunjung biasanya berebut untuk mendapatkan Lopis tersebut yang maksudnya untuk mendapat berkah. Pembuatan Lopis dimaksudkan untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang lengket.
Lopis memang mengandung suatu falsafah tentang persatuan dan kesatuan yang merupakan sila ketiga dari Pancasila kita. Betapa tidak, ia dibungkus dengan daun pisang, diikat dengan tambang dan direbus selama empat hari tiga malam, sehingga tidak mungkin lagi butir-butir ketan itu untuk bercerai berai kembali sebagaimana semula.
Mengapa tidak dibungkus dengan plastik atau bahan lain yang lebih praktis, sesuai dengan kecangihan masa kini ?
Pohon pisang tidak mau mati sebelum berbuah dan beranak yang banyak atau dengan kata lain tak mau mati sebelum berjasa dan meninggalkan generasi penerus sebagai penyambung estafet. Demikian mendalamnya pemikiran sesepuh kita terdahulu.
Masyarakat Krapyak juga biasanya menyediakan makanan ringan dan minuman secara gratis kepada para pengunjung. Masyarakat juga biasanya menggelar kegiatan hiburan, pentas seni dan lomba-lomba serta menghias kampung untuk memeriahkan tradisi ini. Selain Lopis raksasa, hari ini langit Pekalongan akan di penuhi balon udara berukuran besar, warna warni, bermacam desain, semarak karena beberapa balon juga disertai petasan, meriah, begitulah Pekalongan dengan segala budaya dan kearifan lokalnya Pagi hari setelah menunaikan sholat subuh, sebagian masyarakat melepas balon plastik berukuran raksasa ke udara.

Namun belakangan kegiatan tersebut dilarang oleh pemerintah dan aparat pemantau lalulintas udara karena dikhawatirkan apabila balon udara tersebut terbang cukup tinggi dapat mengganggu dan membahayakan penerbangan pesawat serta bahaya api yang bisa membakar bangunan apabila balon tersebut jatuh ke atap rumah dengan api yang masi menyala.
BACA JUGA: Inilah 5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan
Jumlah pengunjung pada tradisi ini mencapai ribuan orang yang berasal dari seluruh Kota Pekalongan dan sekitarnya. Setelah pembagian Lopis selesai, biasanya para pengunjung berbondong-bondong ke Destinasi Wisata Pantai Slamaran dan Pantai Pasir Kencana untuk berlibur bersama keluarga sekedar menikmati kesegaran udara pantai atau menikmati meriahnya hiburan gratis yang telah dipersiapkan masyarakat Krapyak sebelumnya.