• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA

Sekelumit tentang Drama

Sejarah singkat drama (bagian 01)

Ribut Achwandi by Ribut Achwandi
Maret 8, 2021
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Mempelajari ilmu drama (dramaturgi) sebenarnya nggak rumit. Tetapi, sebelum ke situ, perlu juga mengetahui sejarah awal mula drama. Mengapa? Sebab, ilmu drama itu muncul setelah drama menjadi tradisi, menjadi salah satu praktik yang dilakukan oleh sebagian umat manusia. Praktik itu lantas dipandang menarik dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana drama itu bisa dilakukan dan mentradisi. Dari sanalah kemudian banyak pandangan-pandangan mengenai apa dan bagaimana itu drama.

Sejarah drama diawali dari tradisi drama yang dilakukan oleh bangsa Yunani. Berdasarkan catatan sejarah yang ada, pertunjukan drama, kali pertama dilakukan pada era 2.300 tahun silam. Kala itu, drama dipertunjukkan secara umum di sebuah gedung yang disebut amphitheater. Yaitu, sebuah gedung pertunjukan tanpa atap dan dikelilingi oleh tempat duduk penonton yang membentuk setengah lingkaran. Tempat duduknya seperti tribun di stadion, berundak-undak.

amphitheatre

Mungkin biar memudahkan, bayangin aja kamu sedang nonton film Gladiator yang disutradarai Ridley Scott. Terutama, saat adegan tokoh Maximus bertarung melawan para gladiator dan seekor harimau. Kira-kira begitulah bentuk gedungnya.

Nah, apa sih maksud dan tujuan pertunjukan drama pada masa itu? Pertunjukan drama di era itu tidak lain sebagai perayaan sekaligus sebagai persembahan bagi para dewa Yunani. Pertunjukan drama kala itu terdiri atas beberapa elemen penting.

Pertama, paduan suara (koor) yang pelakunya adalah para laki-laki. Paduan suara ini akan menyanyikan himne yang memuja Dionysus. Yaitu, dewa anggur (arak) yang juga diasosiasikan sebagai dewa pesta. Ia merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Ada juga yang menyebutnya sebagai dewa tari yang diekspresikan melalui tawa, tarian, dan pemikirannya (Stanley Wilkin, peneliti dari University of London). Sebenarnya, menarik juga ulasan-ulasan mengenai dewa yang satu ini, terutama ketika membaca tulisan-tulisan mengenainya. Tapi, mungkin lain waktu akan kita bahas.

Kedua, pertunjukan drama yang dilakonkan oleh para aktor yang semuanya laki-laki. Para aktor ini akan memerankan tiga jenis pemeranan, yaitu protagonis, antagonis, dan titragonis. Ada juga yang menyebut tokoh antagonis sebagai bariton, sementara protagonis disebut juga tenor, dan peran titragonis disebut bass.

Ketiga, kostum atau busana yang dikenakan para pelakon. Kostum biasanya terdiri atas tunik longgar dan legging tinggi (semacam sandal). Selain itu, para pelakon mengenakan topeng, wig, dan riasan wajah. Biasanya, mereka juga melumuri wajah mereka dengan lukisan berbahan dasar anggur.

Oh ya, ada satu hal lagi yang perlu diketahui. Penemuan mengenai tradisi drama Yunani ini mula-mula ditemukan dalam sebuah himne kuno, “Dithyrambs”. Istilah “dithyrambs” awalnya dikenalkan oleh penyair iambik Archilocus (abad ke-7 SM), yang dilambangkan μέλος, yaitu semacam himne yang dinyanyikan untuk memuja Dionysus. Lantas, diadaptasikan untuk keperluan paduan suara yang dalam pertunjukan itu semuanya mengenakan topeng.

Selama pertunjukan, secara perlahan, sejumlah anggota paduan suara itu kemudian beralih menjadi aktor dengan peran sesuai pembagian karakternya. Namun, aktor dalam pertunjukan itu tidak sama dengan aktor yang kita pahami seperti sekarang. Sangat berbeda.

Studi mengenai dithyrambs sendiri, di Barat, sudah sangat banyak diteliti. Tentu, dalam studi itu perspektif yang digunakan pun beragam. Hm… sepertinya ini akan jadi tulisan berseri yang panjang. Tetapi, untuk kali ini, fokusnya adalah sejarah singkat drama.

Nah, dalam tulisan lain, juga disebutkan, pertunjukan drama di Yunani mulai dikembangkan pada abad ke-6 SM. Di bawah pimpinan Pisistratus yang bergaya tiran itu, ia menyelenggarakan festival yang berbeda dengan sebelumnya. Festival ‘City Dionysia‘ merupakan salah satu festival yang diadakan untuk menghormati dewa Dionysus. Dalam festival itu ditampilkan pula kompetisi musik, nyanyian, tari dan puisi. Yang kerennya lagi, dari semua pemenang adalah penyair pengembara yang disebut Thespis.

BACA JUGA: Apa Sih Sinematografi Itu?

Siapa itu Thespis? Thespis adalah seorang penyair Yunani kelahiran distrik Icaria. Ia juga dikenal sebagai aktor pertama dalam drama Yunani. Disebut juga sebagai penemu tragedi. Meski begitu, ada perbedaan pendapat dari para ahli tentang nama tokoh yang satu ini. Ahli retorika Yunani, Themistius (abad ke-4 M), mengutip pendapat Aristoteles yang mengatakan bahwa tragedi sepenuhnya bersifat paduan suara, sampai Thespis memperkenalkan prolog dan pidato internal. Jika demikian, Thespis bukanlah yang menemukan tragedi. Akan tetapi, ia yang mengembangkannya dengan cara mengaitkan lagu paduan suara dengan pidato aktor, dan dialog tragis ketika aktor (Thespis) bercakap-cakap dengan pemimpin paduan suara (choragus).

Meski begitu, berdasarkan catatan yang ada, pada saat Thespis tampil di atas panggung, para penonton sempat dibuatnya terpukau. Terutama saat ia melompat ke belakang gerobak kayu dan melantunkan puisi. Dengan puisinya itu, ia kemudian memainkan peran tokoh dalam pertunjukan. Ia memanfaatkan puisi itu sebagai dialog tokoh yang diperankan. Nah, makanya, ia lantas disebut sebagai aktor pertama di dunia.

 

*Sumber dari berbagai referensi

Tags: aristotelesBagi TahudionysusdramadramaturgiEdukasiilmu dramaKuliahSejarahThemistiusthespisyunani kuno

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Ribut Achwandi

Ribut Achwandi

Kepala Redaksi
Ngedanlah asal nggak bikin orang lain jadi edan.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

mata uang kripto

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mei 16, 2022
141
Kisah Perjalanan Sukses Samsung

Memetik Pelajaran dari Suksesnya Sang Raja Gadget Samsung

Mei 7, 2022
152
Metode Dasar Dalam Penulisan Sejarah

Metode Dasar Dalam Penulisan Sejarah Yang Perlu Kamu Tahu

Mei 1, 2022
140
Cara mudah belajar membaca dan menulis Aksara Jawa

Cara Mudah Belajar Membaca dan Menulis Aksara Jawa Nglegena

April 14, 2022
214
permainan caci dari flores

7 Ragam Permainan Perang-Perangan di Nusantara

Maret 18, 2022
219
Penulisan Ramadhan, Ramadlan, atau Ramadan

Ramadhan, Ramadlan, atau Ramadan?

Maret 18, 2022
265
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In