KOTOMONO.CO – Tradisi gotong royong sudah jadi bagian dari kehidupan masyarakat negeri ini dari dahulu. Namun, entah sejak kapan, ada selentingan yang menyebutkan kalau semangat gotong royong itu sudah luntur. Orang-orang, katanya, sudah nggak mau lagi bergotong royong.
Menurut selentingan itu, kultur masyarakat industri disebut-sebut sebagai biang kendurnya semangat gotong royong itu. Konon, masyarakat industri terbiasa dengan pola hidup yang serba individual dan penuh persaingan. Tapi, apa iya nggak bisa ditumbuhin lagi semangat gotong royongnya?
Kalaupun benar, mestinya tak perlu memperlihatkan sikap yang pesimistis. Sebaliknya, selentingan itu kudunya disikapi secara arif bijaksana. Boleh jadi, selentingan itu semacam pelecut buat generasi masa kini agar mau menumbuhkan kembali semangat gotong royong yang katanya sudah meluntur itu.
Contohnya, yang dilakukan jajaran direksi dan seluruh karyawan Hotel Santika Pekalongan, hari Jumat (29 Januari 2021) yang lalu. Sekalipun jelas-jelas mereka adalah bagian dari kultur industri, rupanya mereka tak menanggapi selentingan itu dengan pesimis bahkan sentimen. Malah, mereka menggelar kegiatan Jumat Bersih yang salah satu tujuannya untuk menumbuhkan sikap gotong royong atau kebersamaan antar karyawan hotel.
Mereka seolah ingin menunjukkan jika selentingan itu keliru. Tidak selamanya generasi masa kini itu industrial minded banget. Mereka masih punya tenggang rasa dan kebersamaan yang hangat. Tak selamanya mereka harus bersaing satu sama lain. Sebaliknya, dalam kultur industri mutakhir, kerja sama menjadi hal diutamakan dalam mengemban visi dan misi perusahaan. Lantas, apa ya yang dilakukan dalam Jumat Bersih itu?
Sejak pagi hingga jelang salat Jumat, di lantai basement hotel, seluruh karyawan dan direksi Hotel Santika Pekalongan tampak sibuk dengan alat-alat kebersihan. Mereka tak memedulikan lagi tampang mereka yang biasanya harus tampil serba rapi. Yang perempuan tak peduli lagi dengan riasan mereka. Yang penting ikut bergerak dan sama-sama berpeluh. Sehat? Pastilah! Apalagi diselingi dengan canda tawa di antara mereka.
Sudah tentu, suasana semacam ini selain menguatkan kebersamaan, juga dapat memperbaiki suasana kerja di antara mereka. Kesenjangan dapat dilerai, persaingan dapat diurai tanpa harus menimbulkan gesekan yang semakin parah, serta semakin menguatkan sense of belonging. Sehingga, setiap bagian para perusahaan dapat merasakan bahwa hidup-matinya perusahaan adalah tanggung jawab bersama.
Tersebab itu, urusan kebersihan lingkungan kerja mestinya juga menjadi urusan bersama. Maka, karyawan dan jajaran direksi pun turun tangan membersihkan sejumlah area seperti area parkir, musala, serta area Tempat Pemungutan Sampah (TPS) Sementara. Selain itu, mereka juga melakukan sterilisasi seluruh area yang ada di basement untuk mencegah penularan Virus Covid-19. Seluruh bagian disemprot disinfektan.
Pemilihan area basement sebagai tempat kegiatan Jumat Bersih ini tentu punya alasan tersendiri. Area ini, diakui atau tidak, merupakan area yang rawan bagi penyebaran virus covid 19. Mengingat, tempat ini merupakan arena berlalulalangnya tamu dari berbagai asal usul. Boleh dibilang, bagian basement adalah bagian yang vital gedung hotel bintang tiga ini.
Dengan cara ini, kegiatan Jumat Bersih juga menjadi bagian dari upaya memperkuat trust konsumen. Kegiatan ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanan hotel yang berkapasitas 109 kamar ini. Sekaligus sebagai sebuah komitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman baik bagi pengunjung maupun bagi pengguna layanan jasa perhotelan.
Lha iyalah, bagaimanapun yang dijual hotel itu kan bukan cuma kamar. Malah yang lebih penting dan utama itu adalah keamanan dan kenyamanan konsumen. Kalau hotel nggak aman dan nggak bikin nyaman, siapa yang mau nginep di situ? Ya kan?
Dan, salah satu faktor pendukung kenyamanan konsumen adalah keramahan seluruh elemen yang bekerja di hotel. Sedang agar semuanya bisa ramah, ya mesti dibangun dulu rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Makanya, semangat gotong royong itu dibutuhkan oleh perusahaan. So, ini membuktikan kalau tak selamanya kultur industri itu melahirkan sosok-sosok yang individualis dan gemar bersaing. Sebaliknya, mereka juga butuh bergotong royong.

Makin mantaplah sekarang, bahwa sikap positif disertai optimisme di dalam memandang setiap persoalan justru akan dengan sendirinya menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang selalu baru. Membangun suasana yang selalu baru pula. Sehingga dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi semua orang yang terlibat di dalam lingkungan kerja.
FYI, Hotel Santika Pekalongan Terletak di Jalan Gajahmada No 7A, Kota Pekalongan(Depan Stasiun Kota Pekalongan), atau 5 Menit dari Interchenge Tol Pekalongan di Depan Pasar Batik Setono. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Hotel Santika Pekalongan,silahkan menghubungi WA 081804460600 atau follow Instagram @santikapekalongan.
========
Penulis : Ribut Achwandi