KOTOMONO.CO – Warga setempat menyebut Situs bersejarah ini dengan nama Gumuk Sigit, posisinya pas berada di belakang SMP 01 Bojong. Hampir semua masyarakat menjawab bahwa kalau disana adalah tempat yang penuh nuansa mistis. Mungkin sebagai salah satu bentuk kearifan lokal, tempat ini sengaja “di mistiskan” agar tetap terjaga kebersamaannya.
Gumuk merupakan istilah bahasa Jawa untuk menyebut gundukan tanah yang menyerupai bukit. Nampak gundukan batu dengan bentuk berundak seluas 6 x 6 meter dan tinggi 2 meter di tempat bernama Gumuk Sigit ini. Juga terdapat selasar lempeng batu di sisi timur dan sebuah sumur di sebelah barat.

Situs yang nampak seperti “Punden Berundak” ini sebenarnya sudah tidak bisa dikenali bentuk aslinya lagi karena pernah dibongkar dan dibangun ulang oleh warga setempat pada tahun 2012 silam. Warga berinisiatif merekonstruksi situs Gumuk Sigit Bojong ini setelah menjumpai tumpukan batu boulder andesit dengan intensitas tinggi disebelah timur situs.
BACA JUGA: Fort Peccalongan, Benteng Tua Milik Kota Pekalongan
Situs Gumuk Sigit ini bisa mematahkan hipotesa dan pemahaman yang selama ini beredar di Masyarakat jika pada masa klasik garis pantai Pekalongan berada di wilayah Doro, Talun & Bandar sana.

Karena apa ? karena di Gumuk Sigit ini ditemukan batu – batu datar ( Dolmen ) yang lebar dengan diameter lebarnya mencapai 1 meter lebih serta banyak sekali dijumpai fragmen tembikar dan gerabah atau keramik.
BACA JUGA: Punden Makam Sampel Desa Lolong Kabupaten Pekalongan, Kuno kah?
Setidaknya terdapat 2 buah guci Cina utuh dan dugaan kuatnya berasal dari masa dinasti Tang sekitar abad ke 9 – 10 masehi yang ditemukan disini pada tahun 2016 silam. Temuan guci ini memberi indikasi bahwa Gumuk Sigit paling tidak sudah digunakan sejak periode Hindu-Buddha. Namun walaupun demikian bentuk sisa tinggalan bangunannya belum diketahui secara pasti.

Terlepas dari pembahasan bukti fisik temuan artefak diatas, mungkin masyarakat Bojong di masa lampau telah melakukan kontak hubungan dagang maupun politik dengan wilayah lain termasuk wilayah seberang laut. pun mungkin saja pemukiman disana telah mapan pada masanya, mampu menghasilkan barang-barang komoditi yang diperdagangkan dengan wilayah lain bahkan dengan bangsa-bangsa asing.
Komentarnya gan