• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Mengatasi Rob Pekalongan

via foto.tempo.co

Soal Membangun Area Wisata, Kota Lain Perlu Belajar dari Pemkot Pekalongan

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
Agustus 7, 2021
in NYAS-NYIS
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Apalagi kalau bukan kota kreatif namanya? Wong Kota Pekalongan itu selalu punya cara tersendiri agar disegani dunia. Meskipun dunia yang dimaksud baru sebagian kecil saja, sebutlah UNESCO. Dan itu pun diingat hanya sesekali; pada momen-momen tertentu saja, plus dirayakan oleh orang-orang tertentu juga.

Lha mana ada masyarakat akar rumput dan pesisir kota merayakan itu? Wong posisi masyarakat akar rumput ini kerap nggak dianggap membangun kota.

Walaupun begitu, kota yang penuh dengan intrik ini tetap berinovasi, termasuk salah satunya dalam sektor pariwisata. Saya sudah pernah menulis kalau sektor pariwisata adalah sektor yang tak mungkin luput dari perhatian Pemkot Pekalongan. Ya meskipun saya rasa Kota Batik itu nggak pantes dijadikan kota wisata.

Sebentar, kalau saya bilang begitu, nanti ada yang ngamuk. Lho, kan Pekalongan punya makam waliyullah, itu bisa dijadikan wisata religi, lho! Jangan sok tahu anda! Tiap hari banyak pengunjungnya!!!

Aduh… saya kok sampai hari ini masih bingung, kok ada ya orang yang masih ngotot bilang Kota Pekalongan cocok jadi kota wisata hanya karena ada makam wali yang bisa dibikin wisata religi? Saya juga bingung sama frasa “wisata religi” itu sendiri. Wisata itu kan hubungannya sama rekreasi, nah kalau ziarah itu rekreasinya dari mana? Entar bukannya seneng malah sedih meratapi dosa-dosa yang pernah dibuat.

Lantaran begitu fokus pada sektor pariwisata, Pemkot punya cara yang nggak ngotak sama sekali untuk bikin area wisata. Coba ngana pikir, peradaban manusia dari abad mana yang bikin tempat wisata saat daerahnya masih dilanda bencana alam: banjir rob? Lalu coba kalian ingat-ingat lagi, dari zaman Pithecantropus Erectus sampai Homo Sapiens, mana golongan yang memilih membangun wisata yang konon untuk perekonomian daripada memperbaiki pasar sebagai pusat perekonomian rakyat?

BACA JUGA: Memahami Logika Pemerintah Membangun Wisata Air Pekalongan Saat Rob Belum Tertangani

Kalian bisa simpan jawaban kalian, tapi saya akan sampaikan jawaban pribadi saya. Ya, golongan itu adalah Pemerintah Kota Pekalongan. Pemikiran Pemkot Pekalongan dalam pembangunan wisata betul-betul di luar kotak. Sebuah daya jelajah otak yang melampaui zaman purba sekalipun. Mau bukti? Nih saya sodorkan buktinya, tapi saran saya persiapkan Panadol.

Beberapa lahan di Kota Pekalongan yang mulanya produktif jadi mangkrak akibat diterjang rob. Salah satu yang parah adalah di Kelurahan Degayu yang 10 tahun sudah tak menghasilkan. Memperbaikinya? Ah, jelas itu buang-buang waktu saja. Toh nanti bakal diterjang rob lagi, terlebih Kota Pekalongan kan diprediksi tenggelam.

Tentu daripada memperbaiki yang mangkrak agar jadi lumbung padi lagi, atau serius mengatasi rob, sekitar 200 hektare lahan yang tak produktif justru membuka kesempatan Pemkot untuk mengepakkan sayap kepariwisataan di Kota Batik. Caranya, dengan mengubah lahan mangkrak itu menjadi area wisata.

“Melalui tinjauan langsung ini maka bisa diketahui kondisi riil di lapangan untuk menentukan langkah selanjutnya terkait pemanfaatan lahan persawahan yang sudah lama mangkrak tersebut,” kata Wakil Walikota Pekalongan, Salahudin seperti dikutip Antara.

“Pemkot akan membantu memfasilitasi dan memberikan stimulan dalam membangun infrastruktur di sekitar lokasi itu. Apabila, gagasan itu dapat diwujudkan maka masyarakat bisa membuat ‘homestay’ atau kolam ikan di sekitar area itu,” katanya.

BACA JUGA: Bu Risma yang Kecewa Bantuan di Pekalongan Tak Sesuai Adalah Sosok yang Kita Nanti-nantikan

Benar pak, saya setuju. Daripada sekadar merusak pemandangan mata, sawah-sawah yang nggak berfungsi itu memang lebih baik dibikin area wisata. Pemkot Pekalongan ini sudah seperti atlet panahan saja, sanggup membidik dengan cermat peluang di depan mata.

Nggak usahlah sampai memikirkan nasib si empunya lahan. Toh, mereka sudah meninggalkan lahannya itu dan bukankah semua yang ada di Kota Pekalongan ini milik pemerintahnya? Pasti si empunya lahan sepakat lah kalau lahannya dibikin tempat wisata. Kalaupun nggak, ya anggap saja sepakat. Gitu aja kok repot.

Cara Pemkot menambah area wisata yang semacam itu patut kita acungi jempol kaki. Bahkan cara yang dilakukan Pemkot Pekalongan ini bisa ditiru kota-kota lain dalam membangun area wisata. Tapi saya kira bukan itu saja, cara ini juga bisa dipakai ketika ingin membangun proyek-proyek lain yang sama-sama mendatangkan cuan.

Sejak zaman Cornelis de Houtman sampai era Luhut Binsar Pandjaitan, pembangunan-pembangunan yang dicanangkan pemerintah acap kali terhalang sengketa lahan. Penolakan warga sering terjadi ketika lahan mereka hendak digusur untuk kepentingan proyek. Bahkan ironisnya sampai merenggut nyawa.

Nah kalau lahannya nggak dipakai, kecil kemungkinan timbul penolakan terhadap proyek. Jadi aparat tidak perlu sampai bentrok dengan warga. Warga pun juga tak perlu menyemen kakinya. Apa yang hendak dilakukan Pemkot Pekalongan ini sangat cerdas. Berusaha memanfaatkan lahan yang rusak gara-gara rob untuk dibikin area wisata.

BACA JUGA: Sudah Saatnya Pemkot Pekalongan Punya Buzzer

Dengan kata lain, rob yang tak kunjung usai ini nyatanya nggak merugikan-merugikan amat. Rob bisa saja melumpuhkan aktivitas warga, menghanyutkan rumah-rumah, menyulap ratusan hektare sawah menjadi tambak, dari agraris menjadi maritim. Namun rob juga membantu membuka lahan untuk pariwisata.

Saya jadi menaruh curiga, boleh jadi sesuatu yang mangkrak, apapun itu nantinya akan dibikin area wisata oleh Pemkot Pekalongan. Mungkin sasaran berikutnya adalah Eks Pasar Banjarsari yang pernah kebakaran itu. Ya barangkali akan dibikin panggung stand up comedy, lalu para pejabat yang bakal open mic.

Jika semua yang mangkrak-mangkrak itu disulap menjadi area wisata, saya sih setuju-setuju saja. Asalkan yang mangkrak dan yang disulap jadi area wisata itu bukan skripsi mahasiswa.

 

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik Muhammad Arsyad lainnya.

Tags: Banjir Rob PekalonganKota PekalonganNyas-NyisPemkot Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Redaktur
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

THR dan Buruh di Indonesia

THR Penting juga bagi Perusahaan, Nggak Cuma bagi Buruh

April 16, 2022
161
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
169
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
190
Kelemahan Sistem Tilang Elektronik ETLE

Berkat Pengalaman Kena Tilang Elektronik, Saya Jadi Tahu Kelemahannya

Maret 4, 2022
853
Kisruh Hinme dan Mars KPK Firtli Bahuri

KPK Memang Butuh Himne dan Mars, Penciptanya Juga Harus Diberi Penghargaan

Maret 1, 2022
162
Kasus Wadas dan Ganjar Pranowo

Surat Terbuka untuk Ganjar Pranowo Terkait Wadas

Februari 14, 2022
220
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
311
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In