• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • KILASAN
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • KILASAN
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • KILASAN
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Stop Memandang Sebelah Mata, Mantan Narapidana juga Manusia

Stop Memandang Sebelah Mata, Mantan Narapidana juga Manusia

Elif Hudayana by Elif Hudayana
Juli 18, 2022
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Cerita dari pengalaman saya saat masuk ke Rumah Tahanan Negara (biasa disebut Rutan) yang sudah terjadi beberapa tahun silam namun rasa-rasanya masih hangat di kepala.

Cerita ini juga sudah saya ceritakan berulang kali baik melalui lisan maupun tulisan, tapi saya rasa masih perlu dibagikan secara lebih luas lagi. Oleh sebab itu, saya ingin mengungkapnya lagi sekarang, tentu dengan perspektif yang lain.

Keberadaan saya di Rutan saat itu tidak lebih karena tuntutan tugas dari kampus untuk pelaksanaan praktik lapangan. Kami harus berada di sana sejak pukul tujuh pagi hingga siang menjelang sore hari seperti laiknya petugas Rutan pada umumnya. Sebagai orang awam yang hanya mengetahui Rutan dari sisi gelapnya, praktik lapangan selama 40 hari tersebut cukup merubah kacamata kami.

Selama ini orang-orang hanya melihat Rutan ataupun Lapas (lembaga pemasyarakatan) hanya sekadar penjara, tempat untuk menampung orang yang bersalah. Pun menyebutkannya demikian. Image yang disandangnya seketika menjadi negatif. Hal ini berdampak pada orang-orang di dalamnya yang juga turut dilabeli secara sepihak. Narapidana ataupun tahanan seketika dicap negatif dan tercoreng. Begitu juga saat mereka sudah bebas dan kembali ke masyarakat.

Realita yang saya dapatkan selama pelaksanaan praktik di Rutan tidak demikian. Rutan bekerja sebagaimana fungsinya, yaitu lembaga pemasyarakatan. Kata pemasyarakatan tersebut yang menjadi kunci kegiatan memanusiakan manusia. Sekalipun orang yang berada di sana sudah dijatuhi hukuman atau masih dalam tahap mendapatkan dakwaan, kegiatan Rutan tetap dalam rangka memasyarakatkan mereka.

BACA JUGA: Surat Terbuka untuk Perempuan yang Selalu Dituntut ‘Manut’ dengan Pasangannya

Beberapa waktu lalu ketika seorang teman berkunjung ke rumah klien kerjanya, kawan saya ini secara tidak sengaja bertemu dengan penjaga perpustakaan Rutan yang tidak lain seorang WBP (warga binaan pemasyarakatan) saat kami praktik di sana. Saat itu, terhitung sudah beberapa bulan dia dinyatakan bebas sebagai tahanan. Namun nyatanya kebebasan yang sebenarnya belum bisa ia hirup. Masih banyak mata yang memandangnya secara negatif, sehingga dia merasa tidak berdaya.

Menurutnya, menyandang status sebagai mantan narapidana memiliki beban ganda. Di satu sisi dia harus tetap bertahan hidup, namun di sisi lain dia juga jengah dengan pandangan lingkungan sekitar kepadanya.

Ini baru cerita dari satu orang. Kita tidak tau bagaimana nasib mantan narapidana lain yang bisa jadi lebih memprihatinkan. Bagaimana bisa kita yang sesama manusia merendahkan manusia lain karena sebuah dakwaan yang “belum tentu benar” adanya.

Sekalipun mereka terbukti dan mengakui kesalahannya, bukan berarti kita (yang tidak terbukti melanggar hukum negara) menyandang gelar suci dan tak memiliki kesalahan sekecilpun. Bisa saja kita hanya mendapat keberuntungan karena manusia lain tidak melihat sisi buruk kita.

BACA JUGA: Hindari Acara Kondangan Jika Hal ini Masih Terjadi di Lingkunganmu

Memang, beberapa narapidana merugikan seseorang secara pribadi dan tidak sedikit pula yang merugikan negara. Saya juga tidak menutup mata dengan sidak Lapas koruptor yang ternyata justru terbilang mewah untuk ukuran tahanan. Marah bukan main dengan wakil rakyat atau orang kaya yang masih doyan mengeruk uang negara.

Tetapi, di antara mereka juga terdapat orang-orang yang menyesali perbuatannya dengan sungguh-sungguh dan ingin hidup kembali. Menghirup udara kebebasan yang sebeneranya, dan mendapatkan hak hidup yang layak. Terlebih mereka yang usianya masih sangat muda dan jalan hidupnya masih panjang. Belum lagi jika keadaan ekonominya kurang berkecukupan.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka bertahan hidup di tengah sorot negatif yang tak kunjung menepi. Jika keadaan demikian, bukan tidak mungkin mereka akan kembali melakukan tindakan melanggar hukum hanya untuk bertahan hidup. Banyak pelaku kriminal yang nekat mencuri, misalnya, karena terdesak ekonomi. Bisa jadi, hal ini akan terus berulang dan akhirnya mereka menjadi residivis.

Rutan ataupun lembaga pemasyarakatan memang sudah memberikan beberapa pelatihan yang dinilai mampu menjadi bekal bagi warga binaannya kembali ke masyarakat. Biasanya pihak pemasyarakatan akan bekerjasama dengan pemerintah setempat seperti Balai Latihan Kerja dalam rangka mengasah skill. 

BACA JUGA: Kiat Menjadi Humanis Berdasarkan Drakor Hospital Playlist

Beberapa yang saya dapati yaitu menjahit, tata boga, otomotif, batik hingga membuat kerajinan tangan dari limbah. Akan tetapi skill tersebut tidak akan cukup untuk membuat mereka kembali seperti semula jika masyarakat pun masih memandangnya dengan sebelah mata.

Tuhan tidak menciptakan manusia untuk mengolok-olok manusia lain. Dengan limpahan kasih-Nya, kita diharap bisa menjadi hamba yang penuh kasih sayang pula. Mulai memahami dan memaafkan kesalahan orang lain, pun memberikannya kesempatan kali kedua. Siapa tahu, perilaku yang demikian bisa menyelamatkan mereka dari lingkaran setan kejahatan.

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik dari Elif Hudayana lainnya.

Tags: EsaiLapas PekalonganNarapidanaOpiniRutanWarga Binaan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Elif Hudayana

Elif Hudayana

Punya satu mulut dua telinga

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Kiat Agar Batik TV Makin Banyak Ditonton Orang

Kiat Agar Batik TV Makin Banyak Ditonton Orang

Agustus 15, 2022
153
Diskusi Kesetaraan Gender yang Bias Gender

Menghadiri Diskusi Kesetaraan Gender yang Bias Gender

Agustus 14, 2022
158
Perdebatan soal Mendukung Perpeloncoan saat Ospek

Soal Perpeloncoan, Masihkah Kita Mendukung Soe Hok Gie?

Agustus 12, 2022
163
Film Pendek Menanti Keajaiban

4 Film Pendek Keren yang Bisa Kamu Tonton Gratis di Youtube

Juli 29, 2022
162
Menanggulangi Wabah Cacar Monyet

Kiat Agar Indonesia Bisa Sukses Menanggulangi Wabah Cacar Monyet

Juli 28, 2022
181
Mengenal Filsafat Stoa - Stoikisme

Stoikisme, Jalan Damai Mengenal Diri Sendiri Sebagai Kunci Hidup Tenang

Juli 27, 2022
239
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Taeyeon SNSD: dari Leader Grup, Solois, hingga Anggota Variety Show

OTT Bupati Pemalang oleh KPK, Diduga Suap dan Jual Beli Jabatan

Derasnya Dukungan pada Karyawan Alfamart yang Diancam UU ITE

Kiat Agar Batik TV Makin Banyak Ditonton Orang

Menghadiri Diskusi Kesetaraan Gender yang Bias Gender

Silang Pendapat Polri dan Presiden Jokowi Soal Kasus Brigadir J

Talaga Pineus Riverside Camp Itu Tempat Camping Asyik Tanpa Ribet

LAGI RAME

Wisata Jepara - Karimun Jawa

18 Wisata Hits Jepara Terbaru 2022 Wajib Kamu Kunjungi

April 10, 2022
2k
Batik Motif Jlamprang Pekalongan

Sejarah Batik Jlamprang Motif Khas Kota Pekalongan

Agustus 25, 2017
10.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
1.7k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
2.5k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.8k
Tempat Kuliner Semarang Kampung Laut

11 Tempat Kuliner Hits Semarang yang Sayang Untuk Dilewatkan

Maret 6, 2022
1.6k
Gubug Bagong Homestay Pekalongan

Daftar Pilihan Homestay dan Guest House Terbaik di Pekalongan

Juni 2, 2019
5.3k
Baron Sceber Rogoselo

Legenda Baron Sekeber Desa Rogoselo

Januari 10, 2016
14.4k
Spot Wana Wisata Curug Lawe - by arifwicaksono19

7 Wisata Alam Petungkriyono Hits Dan Populer 2022

Oktober 7, 2018
9.7k
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8.3k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • KILASAN
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In