• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Berita Walikota Pekalongan

Sudah Saatnya Pemkot Pekalongan Punya Buzzer

Muhammad Arsyad by Muhammad Arsyad
Juni 10, 2021
in NYAS-NYIS
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Kota Pekalongan punya akun Twitter, tapi di belakang jumlah followersnya belum ada “ribu’ atau “juta”. Walikota juga punya Instagram sih, cuma ya gitu, jarang posting. Belum lagi Facebook-nya yang sudah seperti akun yang ditinggal pemiliknya.

Belum banyak pemerintah daerah di Indonesia yang memakai jasa buzzer. Meskipun kita sama-sama tahu, kalau buzzer dipakai pemerintah pusat, walau dengan dalih ‘influencer’. Betapa seringnya kita mendengar kabar pemerintah pusat yang, menggelontorkan dana miliaran hanya untuk membayar ‘influencer’. Tapi itu di pusat! Sedangkan pemerintah daerah, desas-desus pun nyaris tidak ada.

Meski begitu, saya tidak akan mengatakan kalau pemerintah daerah bersih dari buzzer. Lihat saja bagaimana Anies Baswedan begitu banyak pendukungnya di media sosial, utamanya Twitter. Pemerintah provinsi Jawa Tengah, pun tak ada kabar mengeluarkan anggaran untuk menyewa buzzer atau pendengung. Namun, walaupun tanpa buzzer, Ganjar Pranowo bisa mengatasinya sendiri. Ha wong followersnya banyak. Terakhir saya memantau, pengikut Ganjar di Twitter bahkan mencapai 1,9 jutaan.

Tetangganya, Jawa Timur dan Jawa Barat juga sama-sama memiliki gubernur dengan kapasitas followers udah kayak artis internasional. Khofifah punya basis pengikut di Twitter, sampai saya menulis ini, sebanyak 500 ribu sekian. Sementara Ridwal Kamil, bapak-bapak yang agak nyentrik itu, pengikutnya di Twitter sanggup mengungguli Ganjar dengan 4,4 juta sekian followers.

BACA JUGA: Menyambut Baik Dewas Batik TV yang Surprise Banget!

Namun itu baru di tingkat provinsi, sedangkan di tingkat kota atau kabupaten, hampir nggak ada buzzer atau kekuatan di media sosial. Walikota dan bupati yang aktif di media sosial, dan punya kans untuk menjadi pendengung buat dirinya sendiri pun baru sedikit.

Misalnya, Walikota Bogor, Bima Arya yang aktif di Twitter dan punya pengikut sampai 400 ribuan. Lalu Walikota Semarang Hendrar Prihadi, yang punya sekitar 77 ribu pengikut.

Sementara, Kota Pekalongan punya akun Twitter, tapi di belakang jumlah followersnya belum ada “ribu’ atau “juta”. Walikota juga punya Instagram sih, cuma ya gitu, jarang posting. Belum lagi Facebook-nya yang sudah seperti akun yang ditinggal pemiliknya.

Sengaja saya hanya mencantumkan akun-akun pejabat tersebut yang di Twitter. Ini bukan berarti saya mengabaikan media sosial lain. Melainkan di Twitter lah buzzer bermunculan. Dan di Twitter pula para pejabat itu bisa merespon sesuatu secara langsung.

Kendati saya sepakat kalau buzzer itu merusak demokrasi. Tapi nggak adanya buzzer di tingkat pemerintah daerah, atau masih sedikitnya pemerintah daerah yang mau jadi akun buzzer itu sendiri, justru membuat masyarakat seolah ‘buta’ terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan para pejabat di daerahnya.

BACA JUGA: Selain Literasi, Istri Walikota Pekalongan Perlu Diangkat Jadi Bunda untuk Bidang Lain

Coba bayangkan, betapa pemerintah daerah akan terbantu oleh buzzer. Mereka tidak perlu menyewa slot-slot di koran lokal atau bahkan ‘nimbrung’ anggaran ke sana. Toh yang tayang di koran lokal cuma berita luarnya doang. Sementara, masyarakat, terutama netizen yang tak berhenti mengetik komentar itu, saya yakin tak banyak yang mau membaca koran.

Sebab itulah, saya mengusulkan Pemkot Pekalongan untuk menyewa buzzer atau pendengung. Setidaknya, mereka-mereka inilah yang akan bergerak meladeni komentar-komentar nyinyir netizen tentang kebijakan-kebijakan pemerintah daerah. Ayolah, Pak… mbok ya sadar, mengandalkan koran untuk citra ibarat Kong Guan tanpa wafer. Gitu lhooo.

Jujur pak, belakangan ini saya jengah membaca nyinyiran netizen pada setiap kebijakan Pemkot Pekalongan yang muncul. Padahal Pemkot Pekalongan punya program-program yang sangat bagus dan relevan. Program-program yang, menurut saya cukup untuk membenahi Kota Pekalongan sampai Pilkada mendatang. Program-program yang juga futuristik dengan dana yang fantastis.

Namun nyinyiran netizen tak mendapat tanggapan dari pemkot, atau minimalnya yang membela walikota. Kalau yang sepakat dengan kebijakan tentu ada, tapi mereka ini muncul sembarang, tidak sistematis, dan ala kadarnya. Itupun sekadar mendukung kebijakannya, bukan walikotanya. Pemkot butuh yang membelanya, bukan kebijakannya. Titik!

Saya mengamati, lima tahun terakhir, walikota atau calon walikota, disamping mengandalkan wartawan koran, juga menginisiasi berbagai acara untuk meningkatkan elektabilitas dan memoles citra positif di masyarakat. Padahal cara tersebut sangat primitif untuk kota yang punya program Smart City itu.

Pihak pemkot dan jajarannya yang masih mengira pengguna media sosial cuma anak muda, mungkin perlu untuk menata ulang jalan pikirannya. Jika saja mereka mau ‘sidak’ ke grup-grup Facebook saja, tentu akan terkaget-kaget angkatan tua yang malah mendominasi ketimbang golongan pemuda.

BACA JUGA: 1,24 Triliun Buat Penanganan Rob di Pekalongan Sangat Prestisius Sekali. Bagaimana Kalau Digunakan untuk Hal Lain?

Saya rasa, kalau informasi kebijakan Pemkot Pekalongan hanya disebar lewat koran dan acara tertentu, itu hanya sanggup menjangkau sebagian kecil lapis masyarakat. Siapa sih yang baca koran? Paling-paling cuma orang-orang di sekolahan, kampus, atau kantor yang notabene memang taat pada pemerintah daerah.

Sedangkan acara, yakin nih masyarakat di lokasi bakal ngeh kebijakan? Besar kemungkinan mereka akan terjangkit virus lupa, apalagi kalau selepas acara diberi amplop. Eh.

Saya jadi berandai-andai. Seumpama Pemkot Pekalongan beneran punya buzzer, betapa ramainya khasanah per-medsos-an di kota ini. Para tukang kritik (baca: nyinyir) kebijakan pemkot dengan mudahnya bakal ketahuan dan harus siap mendapat serangan tujuh hari tujuh malam dari para buzzer.

Tapi kita juga harus mempertimbangkan hal positifnya. Jika Pemkot serius merekrut buzzer, ini justru membuka lapangan pekerjaan. Ah tapi, persyaratannya pasti berat.

Karena menjadi seorang buzzer, syaratnya paling tidak memiliki banyak pengikut, dan jika di Facebook, kalau bisa berteman dengan 5 ribu orang lebih. Atau akrab sama orang terkenal, atau setidaknya pernah foto bareng walikota.

 

BACA JUGA Tulisan-tulisan menarik Muhammad Arsyad lainnya.

Tags: Nyas-NyisPekalongan BeritaPekalongan InfoPemkot Pekalonganwalikota

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Redaktur
Tukang nulis dan penggemar Super Sentai. Santri Youtube. Bermukim di Kota Pekalongan bagian utara.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Batik TV Kota Pekalongan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Juni 21, 2022
175
Mie Ayam Jogja Istimewa Pak Jono

Mie Ayam Jogja Istimewa “Pak Jono” Udah Ngeksis di Pekalongan Sejak 2009

Juni 14, 2022
230
Berita Walikota Pekalongan

Saya yang Walikota Menjawab Kritik Saya yang Tukang Kritik

Juni 8, 2022
228
Garang Asem Pekalongan

Garang Asem Kuliner Khas Kota Batik Pekalongan

Mei 29, 2022
1.1k
ACT-MRI Pekalongan distribusikan bantuan banjir rob pekalongan

Banjir Rob Landa Pekalongan, ACT-MRI Sigap Distribusikan Bantuan

Mei 26, 2022
149
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8k
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Perjalanan aespa menemukan Black Mamba di Kwangya

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
3k
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.2k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
847
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
877
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.2k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.6k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In