• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • PLESIRAN
  • DAEBAK
  • WIBU
  • LAINNYA
Home NYAS-NYIS
Mengatasi Quarter Life Crisis

Tentang Quarter Life Crisis, Anak Muda Perlu Mengontrolnya dengan Falsafah Hidup Ki Ageng Suryomentaram

Aghistna Muhammad by Aghistna Muhammad
Maret 23, 2023
in NYAS-NYIS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Kok hidupku masih gini-gini aja ya? Kalau udah lulus mau ngapain? Besok mau makan apa? Jodohku siapa?

Mungkin itu sebagian pertanyaan-pertanyaan yang menjadi kecemasan dari manusia sesuai dengan latar belakang serta perannya masing-masing. Ada yang perlu dijawab (diusahakan), ada pula bagian-bagian yang menjadi ranah Tuhan.

Dalam hal ini sesekali kita perlu melakukan apa yang disarankan Ki Ageng Suryomentaram, yaitu ngudari reribet atau merenungkan mana yang perlu dicemaskan dan mana yang sebenarnya tidak penting untuk dicemaskan.

Kadang kala kecemasan bisa muncul karena ketidaklengkapan informasi yang kita miliki atas suatu hal, kemudian kita menambahi sendiri informasi tersebut tanpa ada dasar.

Misalnya ketika menelpon pacar kita, tapi ternyata dia sedang berada di panggilan lain, kita langsung cemas, langsung berfikir yang tidak-tidak. Padahal informasi yang kita punya hanyalah tulisan “beby sedang dalam panggilan lain”, tapi seringkali kita menambahi sendiri informasi-informasi tersebut.

Jangan-jangan dia sedang telponan dengan cewek atau cowok lain, jangan-jangan dia punya selingkuhan, jangan-jangan aku ini tidak penting dalam hidupnya. Ah jangan asem enak.

Namun kita perlu mengakui bahwa kecemasan kerap kali menjadi salah satu teman manusia selama hidupnya, kita beranjak dari satu kecemasan ke kecemasan yang lain.

Memiliki kecemasan menjadi suatu hal yang wajar mengingat setiap manusia memiliki tujuan dan tanggung jawab dalam kehidupannya, menjadi tidak wajar jika kecemasan itu sudah berlebihan yang berdampak buruk pada psikis dan mengganggu aktifitas sehari-hari.

Sekiranya sudah sangat mengganggu, alangkah baiknya di konsultasikan pada ahlinya.

Quarter Life Crisis

Dari beberapa hal yang dicemaskan manusia, kecemasan akan masa depan sering dialami oleh anak muda, hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya quarter life crisis. Itu loh kondisi emosional yang sedang ramai dibicarakan anak-anak jaksel itu. Istilahnya memang keren, tapi berbahaya jika dibiarkan berlarut-larut.

Quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah istilah yang menggambarkan keadaan emosional berupa kecemasan dan keraguan pada diri sendiri ketika menghadapi masa depan.

Seperti namanya, krisis seperempat abad biasa dialami oleh orang-orang yang berusia disekitar seperempat abad, yakni 18-30 tahun. Penyebabnya bermacam-macam, dari krisis identitas, frustasi dalam dunia percintaan, karier, pekerjaan, sampai tekanan ekspektasi dari orang lain.

Mengontrol Quarter Life Crisis

Jika kita tidak bisa mengontrol kondisi emosional ini, quarter life crisis bisa menjadi pemicu datangnya stres, depresi, dan gangguan psikologi lainnya.

Namun quarter life crisis ini dinilai penting dialami anak muda, karena dengan adanya krisis ini kita bisa mengenali diri sendiri serta menyiapkan bekal untuk menghadapi berbagai kemungkinan di masa depan. Mungkin menjadi penting jika kita bisa mengontrolnya.

BACA JUGA: Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Mengenai hal ini ada quotes menarik dari Epitectus, tokoh filsafat stoik itu mengatakan “kebahagiaan dan kebebasan dimulai dengan sebuah pemahaman yang mendalam atas satu prinsip. Yaitu mana yang ada dalam kontrolmu dan mana yang bukan”.

Sendiko dawuh dengan quotes ini, untuk bisa mengontrol quarter life crisis, kita perlu memiliki pemahaman tentang apa itu quarter life crisis serta pemahaman tentang apa saja yang perlu dicemaskan dan yang tidak perlu dicemaskan.

Untuk bisa mengetahui hal-hal yang perlu dan tidak perlu dicemaskan, terlebih dahulu kita mesti menyadari limitasi atau batasan-batasan yang kita miliki. Dengan mengetahui limitasi tersebut kita bisa lebih cheto memilah mana saja yang perlu kita selesaikan dahulu.

Cara berikutnya untuk mengontrol quarter life crisis bisa dengan berhenti membanding-bandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain secara berlebihan. Boleh saja jika dengan membanding-bandingkan membuat kita bisa lebih giat berusaha agar bisa seperti orang yang kita bandingkan, selagi kita mempunyai pijakan bahwa kebahagiaan tidak kita cantholkan pada pencapaian orang tersebut, artinya apapun yang kita capai ya itulah kebahagiaan kita. Seperti kata Ki Ageng Suryomentaram “Bahagia itu saiki (sekarang), ing kene (disini), dan ngene (menerima apapun yang didapat)”.

BACA JUGA: Sadfishing Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Membagikan Meme Kocak

Syarat lain agar aman saat membanding-bandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain adalah dengan mengamalkan hukum sebab-akibat. Tidak mungkin kita menginginkan kesuksesan tapi kita malas-malasan.

Artikel Terkait

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

Juru Parkir Liar Merugikan Pengendara?

Tampang Santri Belum Tentu Suci

Loh kan ada yang usahanya gitu-gitu aja tapi hasilnya luar biasa, apa itu berarti hasil mengkhianati usaha? Sebentar, bukannya faktor keberhasilan nggak cuma bergantung pada usaha? Ada juga faktor previllage? Waktu yang pas? Berdo’a? kita nggak tahu orang yang kita bandingkan ini unggul dalam hal mana. Makanya bahagia itu saiki, ing kene, dan ngene.

Falsafah Hidup Ki Ageng Suryomentaram

Selain yang sudah disebut di atas, Ki Ageng Suryomentaram melalui refleksi perjalanan hidupnya dari seorang pangeran yang hidup di kraton sampai menjadi buruh gali sumur juga mengajarkan bahwa keinginan itu bisa mulur (berkembang) dan mungkret (menciut).

Misalnya kita menginginkan Iphone keluaran terbaru, saat sudah kebeli kita akan merasa senang sebentar nanti kalau ada masalah ya sedih lagi. Lalu saat Iphone mengeluarkan versi terbarunya yang lebih canggih kita pingin membelinya lagi. Artinya jika keinginan kita tercapai keinginan itu akan mulur (berkembang), tapi jika keinginan itu tidak tercapai ia akan mungkret (menciut).

Di dunia ini tidak ada yang benar-benar pantas dicari, dihindari, dan ditolak, bukankah apa yang kita cari dan kita hindari selama ini tidak membuat kita senang dan sedih selamanya? Bukankah senang dan sedih selalu datang bergantian? Intinya kita perlu senantiasa mengawasi keinginan dan kecemasan yang kita punya.

BACA JUGA: Ora Kober Aesthetic-Aesthetic-an, Warga Pekalongan Berlomba Meninggikan Rumah

Mengenai kecemasan, Ki Ageng Suryomentaram menjadi tokoh sebesar ini dan pemikirannya sampai dikaji ilmuwan barat, itu berawal dari kecemasan Ki Ageng yang cemas dan tidak krasan hidup di kraton.

Ya mungkin kecemasan yang dialami berbeda dengan kita, yang beliau cemaskan adalah semasa hidupnya di kraton Ki Ageng merasa belum pernah bertemu dengan manusia (yang sejati), di sana beliau hanya bertemu pangkat, kekuasaan, kemewahan, dihormati (oleh bawahannya), dan dimarahi (oleh ayahnya).

Namun dari kecemasan tersebut Ki Ageng sanggup mengelola sampai menjawab kecemasan yang ia miliki. Dalam suatu momen ia menemukan bahwa manusia yang Ki Ageng cari adalah Ki Ageng yang selama ini mencari manusia itu. Manusia itu adalah Ki Ageng yang selama ini cemas dipuji, cemas dilayani, cemas diatur-atur. Dari kecemasan tersebut Ki Ageng berhasil membuahkan falsafah hidup yang sudah kita kenal saat ini yaitu ilmu kaweruh jiwa.

Artinya bahwa merasakan kecemasan itu wajar selagi kita mampu mengelolanya, ia bisa menjadi gerbang bagi kita untuk mengenali diri sendiri.

BACA Tulisan-tulisan menarik dari Aghistna Muhammad lainnya.

Tags: EsaiKehidupanKi Ageng SuryomentaramOpiniQuarter Life Crisis
❯ Ikuti kami ❮

Selalu dapatkan berita dan informasi terupdate dari Kotomono di:

Aghistna Muhammad

Aghistna Muhammad

Jamaah jum'at yang berbahagia

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom Roman Abramovich

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

September 19, 2023
152
Juru Parkir Liar Merugikan Pengendara

Juru Parkir Liar Merugikan Pengendara?

September 11, 2023
158
Tampang Santri Belum Tentu Suci

Tampang Santri Belum Tentu Suci

September 11, 2023
162
Serba Serbi Rangka eSAF Honda

Rangka eSAF: Awal Kehancuran Honda?

September 9, 2023
221
Ilusrasi hukuman mati

3 Alasan Ini Harusnya Buat Terpidana Mati Itu Bersyukur!

September 5, 2023
151
Ketika Keberpihakan PKS Terhadap Seni Budaya Dipertanyakan Pelaku Seni

Jagongan Budaya: Ketika Keberpihakan PKS Terhadap Seni Budaya Dipertanyakan Pelaku Seni

Agustus 31, 2023
233
Load More
Next Post
Sebuah Tips Agar Tidak Menyesal Setelah Membeli Barang

Suka Menyesal Setelah Membeli Barang? Yuk Ikuti 3 Cara Ini

Segudang Manfat Puasa Ramadhan

Puasa, Sarana Memulihkan Diri dan Segudang Manfaatnya

Wajah depan Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya

Nuansa Majapahit Modern nan Islami ala Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya

Komentarnya gan

Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!

TERBARU

Mengenal Arti Kata ‘Red Flag’, Bahasa Gaul Ala Gen Z di Medsos

5 Rekomendasi Kuliner Khas Tegal yang legendaris

4 Sosok Idol K-Pop yang Sukses Jadi Aktor Dalam Drama Korea

3 Rekomendasi Terbaik Anime Mirip Naruto, Plek Ketiplek!

Semakin Kehilangan Arah, Chelsea Merindukan Sosok Big Rom?

11 Tempat Promosi Album Solo Layover V BTS, Yeontan Debut on Stage!

The Weekend Away (2022): Liburan yang Berujung Pilu

LAGI RAME HARI INI

Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan - iPhone XR

7 Rekomendasi iPhone Harga Rp 5 Jutaan, Cocok Buat Kamu

Agustus 12, 2023
963
Homestay Cahaya Sikunir

14 Homestay dan Villa di Dieng, Cocok Buat Rombongan juga Keluarga

Juli 11, 2023
2k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
18.8k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
9.2k
Wisata Tawangmangu Terbaru - Sakura Hills

18 Wisata Tawangmangu Hits 2023, Pas Buat Liburan Seru!

Februari 18, 2023
4k
Honda Astrea Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Honda Astrea, Motor Sejuta Umat yang Hits Pada Era-nya

Mei 24, 2022
2.1k
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
1.8k
Rekomendasi Tempat Kuliner Khas Semarang

12 Rekomendasi Tempat Kuliner Khas Semarang yang Enak dan Legend

April 24, 2023
977
Film Semi Terbaik - Beiimaan Love (2016)

18 Pilihan Film Semi Terbaik Mancanegara, Erotis Dengan Cerita Bagus!

Mei 9, 2023
1.9k
Glamping Tawangmangu Wonder Park

5 Rekomendasi Terbaik Glamping Tawangmangu, Cocok Buat Staycations!

Mei 6, 2023
1.5k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  / INDEKS /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • NYAS-NYIS
  • SENGGANG
  • DAEBAK
  • PLESIRAN
  • KILASAN
  • LAINNYA
    • NYASTRA
    • OTOMONO
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In