• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Vihara Widhi Sukabumi

Vihara Widhi Sukabumi | TitikAsa

Tradisi dan Kebudayaan Ulambana Masyarakat Tionghoa

Angga Panji W by Angga Panji W
September 7, 2021
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Tuk…tuk…tuk suara Mui terdengar beriringan dengan ritme doa-doa di siang itu, 2 September 2021. Rupanya Vihara Widhi Sakti Sukabumi sedang menggelar Ritual Ulambana. Ritual ini semacam sembahyang untuk mendoakan arwah para leluhur.

Seperti halnya dengan upacara-upacara agama lain, upacara dari umat Buddha ini pun turut menambah khazanah tradisi dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Saya tertarik buat mengulik tradisi yang satu ini. Karena bagi saya pula, Masyarakat Tionghoa sudah menjadi satu paket dengan masyarakat lainnya seperti Arab dan Jawa sehingga memunculkan istilah ARJATI (Arab, Jawa, Tionghoa) atau ARWANA (Arab, Jawa, China).

Menurut Ocdy Susanto, pemerhati budaya Tionghoa asal Kota Pekalongan menuturkan bahwa Ulambana itu seperti kita meminum air, kita harus ingat kepada sumbernya. Nah di kalangan masyarakat Tionghoa sering kita jumpai pemujaan atau doa kepada leluhur kakek moyang mereka. Leluhur yang dimaksud itu terdiri ayah, ibu, kakek, nenek dan juga kepada orang lebih tua bahkan arwah yang tak dikenalpun. Sembahyang ini juga untuk menunjukan bukti bakti anak kepada orang tua mereka.

BACA JUGA: Sejarah Klenteng Pho An Thian Pekalongan

“Sembahyang kepada leluhur untuk orang tionghoa suatu kewajiban yang utama lebih tegas lagi yang terutama. Tidak heran di rumah orang Tionghoa sering kita lihat sebuah meja Abu yang diartikan Altar untuk nendoakan leluhur mereka. Apalagi jika menjelang hari raya tahun baru imlek kita melihat mereka lakukan sembahyang. Itu bermakna bahwa mereka tidak melupakan asal keturunan dan leluhurnya. Seperti kita minum air, kita tak mungkin melupakan sumbernya seperti sungai, sumur dan sebagainya.” Tutur pemerhati lulusan Universitas Trisaksi tersebut.

Tradisi Ulambana Cioko Masyarakat Tionghoa

Orang Tionghoa memiliki budaya yang sangat erat dengan Ba De (8 Kebajikan). Yang Nomor satunya adalah Xiao-Bhakti, yaitu bakti kepada keluarga (termasuk bakti kepada leluhur). Xiao-Bhakti ditunjukan dalam berbagai acara tradisi dan budaya Tionghoa. Salah satunya adalah sembayang bulan Tjit Gwee atau sembahyang Ulambana tadi.

Memasuki bulan Tjit Gwee yakni bulan ketujuh kalender Imlek, orang Tionghoa di berbagai daerah masih merawat tradisi dan budayanya, dengan melakukan sembayang ke altar leluhur yang biasanya terdapat di rumah keluarga. Bulan Tjit Gwee dipercaya adalah bulan di mana para arwah leluhur dan arwah-arwah makhluk lainnya dapat mengunjungi alam manusia. Sehingga, bulan Tjit Gwee adalah saat yang tepat untuk keturunan yang masih ada (hidup), melakukan sembayang Bakti kepada semua leluhur pendahulunya.

Itu sebabnya ritual sembahyang Ulambana merupakan hari di mana semua anak-anak mempraktikkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang tuanya yang sekarang (dalam kehidupan yang sekarang ini), orang tua pada masa lampau (kehidupan sebelum tumimbal lahir yang sekarang), dan masa depan.

Adanya pengaruh Buddha Mahayana, memunculkan kepercayaan mengenai hantu-hantu kelaparan (makhluk alam Peta) yang dirasa perlu diberi “makan” pada saat mereka mengunjungi alam manusia. Arti dari perayaan ini sebenarnya adalah penghormatan kepada leluhur. Bisa dikatakan pula Ulambana sebagai Sembayang Tjit Gwee.

BACA JUGA: Hoo Tong Koey, Letnan Tionghoa yang Suka Seni Karawitan

Ada istilah lain yang saling berkaitan dengan Sembayang Tjit Gwee yaitu Cioko (Ritual Sembayang Arwah), atau disebut juga dengan Festival Hantu Kelaparan, Festival Cioko, atau Festival Sembayang Rebutan. Ini Merupakan sebuah tradisi perayaan dalam kebudayaan Tionghoa yang secara turun temurun dilaksanakan. Orang Hakka menamakannya Chiong Si Ku yang jatuh pada pertengahan bulan ke-7 (Khek=chit ngiet pan). Ritual ini sering dikaitkan dengan hari raya Tionggoan yang dalam Buddha Mahayana, disebut Ulambana.

Sembayang bulan Tjit Gwee

Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek yang dikenal sebagai Bulan Hantu (Chinese ghost month) di mana ada kepercayaan bahwa dalam kurun waktu satu bulan ini, pintu alam baka terbuka dan hantu-hantu di dalamnya dapat mengunjungi alam manusia.

Tradisi ini berasal dari rakyat Tiongkok yang selau mengadakan penghormatan kepada leluhur serta dewa-dewa supaya panen yang biasanya jatuh di musim gugur dapat terberkati dan berlimpah.

BACA JUGA: Tradisi Pawai Cap Go Meh Masyarakat Tionghoa Pekalongan

Sebagai tambahan informasi, Bulan tujuh Imlek juga adalah bulan bervegetarian, melakukan upacara ulambana harus mencakup semua alam, menolong semua makhluk yang menderita, dan bukan malah membunuh untuk dijadikan persembahan. Kita semestinya berlapang dada, melindungi mereka (hewan) agar tidak dilukai, itulah baru namanya melakukan upacara ulambana.

Bulan tujuh merupakan bulan penuh berkah, bulan rasa syukur, dan juga adalah bulan vegetarian. Daripada membunuh makhluk hidup demi mengharapkan keselamatan, lebih baik bervegetarian dengan tulus untuk melindungi semua makhluk hidup. Mendatangkan berkah dengan cinta kasihnya, menghindari bencana dengan kebajikan. Bulan tujuh yang penuh berkah, kepercayaan yang benar akan memberikan keselamatan.

Tags: Kearifan LokalSembahyang UlambanaTionghoatradisiTradisi TionghoaVihara Widhi Sakti

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Gamelan dan Unggah-ungguh yang kian Uzur

Gamelan dan Unggah-ungguh yang Kian Uzur

April 8, 2022
154
Filosofi Sapu Lidi

Sapu Lidi: Dari Falsafah, Penolak Bala, Penolak Hujan, Hingga Cerita Rakyatnya

Maret 31, 2022
174
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
417
permainan caci dari flores

7 Ragam Permainan Perang-Perangan di Nusantara

Maret 18, 2022
219
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
311
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In