• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
  • Login
  • Register
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • FIGUR
    • OH JEBULE
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
No Result
View All Result
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-Popers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Fenomena Quiet Quitting
Sponsored by

Tren Fenomena Quiet Quitting di Dunia Kerja

Hanna Ishnaini by Hanna Ishnaini
Desember 4, 2022
in ESAI
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Quiet quitting yaitu karyawan bekerja secara pasif sesuai dengan porsi mereka. Istilah ini mengacu pada kebiasaan kerja yang ditentukan oleh jam dan penugasan kerja sejak rekrutmen dimulai. Ketika seseorang mempertimbangkan maknanya, menjadi sangat jelas bahwa quiet quitting bertentangan dengan hustle culture, yang mendorong karyawan untuk bekerja lembur atau di luar ruang lingkup pekerjaan rutin mereka. Banyaknya efek negatif dari kerja berlebihan, seperti masalah pribadi dan sosial yang dihadapi banyak pekerja, menyebabkan istilah dari prinsip kerja ini muncul.

Masa pandemi Covid-19, menyebabkan adanya pergeseran pola pikir yang dialami para pekerja muda yang memunculkan fenomena quiet quitting. Hal ini berkaitan dengan sistem hybrid atau work from home (WFH) serta pergeseran budaya tempat kerja. Selama pandemi, banyak dari karyawan muda yang merasa telah melakukan banyak upaya. Namun, baik biaya tambahan maupun pengakuan tidak didapatkan di perusahaan. Salah satu penyebab munculnya istilah “quiet quitting” adalah karyawan menganggap lingkungan kerja sebagai hal yang toxic dan kurangnya apresiasi.

Nah, berikut ini merupakan beberapa alasan tambahan tentang munculnya istilah quiet quitting yaitu sebagai berikut:

  1. karyawan terlalu banyak bekerja sebagai akibat dari beban kerja yang berlebihan.
  2. Mereka (perusahaan) dapat diberikan lebih banyak pekerjaan kapan saja, karyawan menjadi takut.
  3. Banyak pekerja menjadi tidak puas dengan pekerjaan yang tampaknya tidak menghasilkan apa-apa.
  4. Pekerja percaya bahwa mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk diri mereka sendiri.

Karyawan percaya bahwa perusahaan hanya akan mendapatkan keuntungan dari usaha mereka. Keseimbangan kehidupan kerja yang ideal dan penetapan batas antara kehidupan pribadi dan profesional adalah tujuan quiet quitting. Karyawan harus dapat mengambil keuntungan dari quiet quitting untuk menikmati kehidupan di luar lingkungan kerja mereka.

BACA JUGA: Dear Pelaku Catcalling, Kalian Itu Nggak Punya Harga Diri!

Quiet quitting menyebabkan rapuhnya etos kerja. Hal tersebut dikarenakan akan menurunkan kerja keras dan ketekunan yang dimiliki para karyawan. Akibat yang fatal dari hal ini yaitu karyawan yang menerapkan prinsip quiet quitting akan terkena PHK. Hal ini dikarenakan produktivitas karyawan saat bekerja akan berkurang, karyawan akan lebih mementingkan waktu istirahatnya mesikupun pekerjaan yang sedang dilakukan belum selesai. Dengan begitu akan menyebabkan pekerjaan karyawan tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk selesai, dan ini sangat tidak efektif. Jika hal ini dilakukan terus-menerus akan menimbulkan kesan buruk dengan atasan dan teman kerja.

Karyawan yang menerapkan prinsip quiet quitting akan dianggap malas dan tidak ada semangat untuk kompetitif dengan yang lain. Karir yang dibangun oleh karyawan tersebut akan tetap stuck diposisi tersebut atau bahkan dapat turun atau pun hancur. Hal ini disebabkan oleh karyawan itu sendiri yang lebih mementingkan untuk menikmati kehidupan di luar lingkungan kerja dengan tidak tepat. Ketidaktepatan inilah yang membuat karir di perusahaan menjadi hancur.

Karyawan dengan prinsip quiet quitting biasanya tidak disenangi oleh pimpinan perusahaan tersebut, dikarenakan karyawan dengan prinsip ini tidak dapat membuat pimpinan perusahaan terkesan. Pimpinan perusahaan dapat terkesan biasanya jika kinerja dari karyawan tersebut bagus dan juga rajin. Hal ini berbanding terbalik dengan karyawan yang menerapkan prinsip quiet quitting.

BACA JUGA: Fase Quarter Life Crisis Adalah Bentuk Proses Pendewasaan

Pimpinan perusahaan akan memandang karyawan tersebut sebagai karyawan yang berpotensi menimbulkan masalah, karena prinsip ini dapat menyebar antara satu dengan yang lain. Jika, hampir semua karyawan diperusahaan menerapkan prinsip ini maka perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Hal ini dikarenakan etos kerja yang dimiliki karyawan-karyawan di perusahaan tersebut sudah rapuh akibat prinsip quiet quitting.

Prinsip quiet quitting dapat diatasi oleh perusahan jika memang perusahaan tersebut ingin menerapkan hal dibawah ini:

  • Pihak HR dan manajer menerapkan budaya kerja yang fleksibel dan apresiatif. Pihak perusahaan harus mengapresiasi karyawan yang bekerja melebihi porsinya. Apresiasi dapat dilakukan dengan memberi upah lembur, mengadakan reward setiap bulan atau sesuai dengan kemampuan perusahaan, dan mengapresiasi melalui kata-kata.
  • Karyawan harus diberikan tugas yang sesuai, jika tidak harus diberikan kompensasi. Kompensasi harus disetujui oleh kedua belah pihak (karyawan dan perusahaan).
  • Jika terdapat karyawan yang menerapkan prinsip quiet quitting seharusnya pihak perusahaan menegur dan berkomunikasi dengan karyawan tersebut, bagaimana langkah yang baik untuk diambil kedepannya.

BACA JUGA: Giat Film Sebagai Media Propaganda LGBT dan Feminisme

Jika, penerapan hal-hal diatas sudah dilakukan maka akan meminimalisir adanya prinsip quiet quitting di suatu perusahaan. Perusahaan tersebut akan berjalan seperti biasanya dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Hasilnya, perusahaan tersebut akan berkembang dengan pesat dan memiliki integritas yang baik.

BACA Tulisan-tulisan menarik dari Hanna Ishnaini lainnya.

Tags: Dunia KerjaEsaiKehidupanLifestyleOpiniQuiet Quitting

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Caranya? Klik disini


Hanna Ishnaini

Hanna Ishnaini

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Budaya Orang Batang

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

Januari 26, 2023
145
Tipe dan Macam love language

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

Januari 26, 2023
147
Lisa Blackpink dan kabar pindah agensi lain

Seandainya Saya Jadi Lisa Blackpink dan Dapat Tawaran Pindah Agensi

Januari 25, 2023
156
Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Alasan Kenapa Orang Tidak Memasang Foto Profil WhatsApp

Januari 25, 2023
172
Berita Viral Bayi Diberi Kopi Susu

Perihal Bayi Diberi Minum Kopi, Ternyata Pengguna Medsos Juga Perlu SIM

Januari 24, 2023
153
Pernikahan Dini Pelajar Hamil Di Luar Nikah

Saran Kepada Bupati Daerah dan Gubernur untuk Mengatasi Banyaknya Pelajar yang Hamil di Luar Nikah

Januari 24, 2023
210
Load More

Komentarnya gan


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Gembira Loka Zoo, Taman Rekreasi Satwa Terbesar Di Jogja

Surat Cinta Untuk Starla The Series: Yakin Bikin Penasaran

Kripala Dekso Coffee and Resto, Spot Kuliner Ciamik di Jogja Bagian Barat

Menikmati Tanggal Tua Dengan Sate Kere Khas Solo

Solusi Jitu Ketika TPA Kota Pekalongan Over Kapasitas

Berkat Budaya Wong Batang Ini, Uang Receh Masih Dibutuhkan

5 Macam Love Language Menurut Dr. Grey Chapman, Yuk Kenali!

LAGI RAME HARI INI

Sinopsis Dorama Silent (2020)

Dorama Silent (2022): Drama Bagus dengan Premis Menarik, Tapi Nanggung

November 17, 2022
1.5k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
5k
Shuntaro Chishiya dalam serial Alice in Borderland

Membedah Karakter Shuntaro Chishiya di Serial Alice in Borderland

Januari 11, 2023
450
Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Florawisata D’Castello Ciater, Wisata Hits Subang Bak di Negeri Dongeng

Juni 11, 2022
2.6k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2023

November 9, 2021
5.1k
Resensi Buku Loneliness is My Best Friend karya Alvi Syahrin

Kamu Tidak Sendirian, Karena Kamu Punya Kamu

November 1, 2022
769
Review Buku Novel Ezaquel

Resensi Novel Ezaquel Karya Siti Habibah

April 12, 2022
1.7k
Capret-Pekalongan

Capret Jajanan Khas Pekalongan

Januari 10, 2016
1.4k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
37.6k
Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Sejarah Asal-usul Desa Silurah Wonotunggal Batang

Juli 10, 2020
3.4k
header-kotomono

RINGAN-RINGAN SEDAP

 

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2023 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ARTIKEL POPULER
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • K-POPers
  • PLESIRAN
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • RELEASE
    • NYASTRA
    • OH JEBULE
    • FIGUR
    • KEARIFAN LOKAL
    • NGABUBURIT
    • UMKM
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In