• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NYASTRA
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
Tugu Mylpaal Pekalongan

Tugu Mylpaal Pekalongan

Angga Panji W by Angga Panji W
Oktober 21, 2016
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Bangunan kecil berbentuk mirip seperti bus surat jaman dahulu yang berada di trotoar pinggir jalan sebelah selatan lapangan jetayu nampak tak ada artinya. Tetapi sudah tahukah sobat cinta pekalongan jika bangunan mungil tersebut merupakan cagar budaya milik kejayaan kota pekalongan ?

Tugu tersebut bernama Mylpaal yang juga disebut-sebut merupakan titik tengah dari jalan yang dibangun oleh Gubernur Jendral Daendels tahun 1808.

MYL artinya satuan hitung sedangkan PAAL artinya tanda jarak atau titik. Atau “Mijlpaal” dalam bahasa belanda terdiri dari dua suku kata yaitu “mijl” dan “paal”.  Mijl berarti satuan panjang 1 mil (1.609 km), sedangkan Paal berarti tiang. Sehingga Mijlpaal dapat diartikan titik nol dari kota Pekalongan. Pada masa penjajahan Belanda Mijlpaal digunakan sebagai tolak ukur pembayaran jarak jauh dekatnya dalam pengiriman surat menyurat.

Cagar Budaya Tugu Mylpaal Pekalongan

Pembuatan tugu Mijlpaal dilakukan oleh bawahan Daendels. Awalnya hanya berbentuk patok kecil sebelum akhirnya dibuat tugu oleh Residen F. H. J Netscher pada tahun 1860. Pada era setelah kemerdekaan yaitu 1960 tugu Mijlpaal hampir digusur, tetapi sejumlah tokoh Pekalongan mengingatkan Pemerintah Daerah akan pentingnya peninggalan sejarah tersebut, sehingga penggusuran pun diurungkan. (Dirhamsyah, 2014).

Ada yang mengatakan bahwa Pekalongan merupakan titik tengah pulau Jawa (Baca : Bukti Pekalongan Poros Tengahnya Pulau Jawa). Namun teori ini kurang pas dan tidak relevan, misalnya dapat dilihat dari jarak tempuhnya dari beberapa kota. Kota Pekalongan berjarak kurang lebih 400 kilometer dari Jakarta dan 420 kilometer dari Surabaya.

Landmark Mylpaal Pekalongan

Untuk menuju ke Kota Pekalongan dapat ditempuh melalui jalan darat, kereta api cepat lima jam perjalanan dari Jakarta, atau tujuh jam menggunakan bus. Begitu juga waktu tempuh dari Surabaya. Menggunakan kereta api cepat, dibutuhkan waktu sekitar lima jam.

Teori mengenai Kota Pekalongan merupakan Poros Pulau Jawa memang bisa dibenarkan, karena menilik sejarah Kota Pekalongan pada zaman pendudukan Belanda. Pekalongan mempunyai Gudang Gula terbesar se jawa,GOR Jetayu,serta Jembatan Loji yang dulunya merupakan sebuah dermaga. Ini menunjukkan kalau kawasan tersebut dulunya merupakan pusat perdagangan di masa Penjajahan Belanda.

Kini Tugu Mijlpaal menjadi salah satu ikon Kota Pekalongan yang diserbu para kalangan muda mudi Pekalongan dengan adanya revitalisasi tugu nol kilometer identitas sejarah Kota Batik diketahui masyarakat, dan akan menjadi daya tarik yang tak kalah dengan daerah lainnya

Insiden Tugu Mylpaal di “coret-coret”

Bangunan Tugu Mylpaal yang kini masih berdiri kokoh meski sedikit sempal karena ulah orang yang tak sengaja. Ada suatu insiden yang sangat menggemparkan bagi para pemerhati dan kawan-kawan cinta sejarah Pekalongan yakni Tugu Mylpaal tersebut di “coret-coret” oleh seseorang/sekelompok anak muda yang ingin eksis namun tidak pada tempatnya dengan inisial yang pertama GMBK dan yang kedua kalinya dengan inisial MELLA MELLU pada tulisan di tugu mylpaal.

Tugu Mylpaal dicoret kedua kalinya
Tugu Mylpaal dicoret-coret untuk kedua kalinya

Beruntung kawan-kawan pemerhati sejarah pekalongan khususnya kawan-kawan Pekalongan Heritage langsung melakukan aksi dengan mengecat kembali Tugu Mylpaal menjadi warna putih yang sebelumnya berwarna biru. Dan terima kasih saya sampaikan kepada dinas terkait yang sudah memberikan izin kepada kawan-kawan pekalongan heritage untuk mengecat tugu mylpaal.

Atas kejadian mengejutkan ini, kita sebagai orang-orang yang mempunyai kecintaan terhadap pekalongan kian bertambah dan mendapat banyak hikmah dibalik insiden tersebut. Tugu yang sebelumnya terbengkalai kini perlahan sudah mulai diperhatikan oleh semua orang termasuk pemerintah karna memang itu adalah Benda Cagar Budaya Pekalongan yang wajib dilestarikan dan dirawat oleh semua masyarakatnya.

Saya mengajak para sobat cintapekalongan agar mau peduli dengan benda-benda maupun bangunan yang bersejarah di pekalongan. Dengan peduli artinya kita benar-benar mempunyai cinta terhadap kota kelahirannya. Dan bagi pelaku vandalisme agar segara bertaubat dan menghentikan aksi bodohnya, kebodohanmu jangan kau pertontonkan ke publik !!! Kreatif boleh tapi begok jangan !

Tugu Mylpaal Pekalongan Direnovasi

Setelah insiden “corat-coret” berlalu, ada sebuah harapan yang dijanjikan oleh Pemerintah Kota untuk merenovasi tugu mylpaal tersebut atas pengajuan dari kawan-kawan pemerhati sejarah. Renovasi bukan dalam arti dirombak habis-habisan seperti Jembatan Loji, melainkan diberi sebuah pagar dan bangunan pendukung agar cagar budaya ini terlihat lebih terawat.

Cagar Budaya Tugu Mylpaal Pekalongan

Citra kawasan jetayu sebagai kawasan “cagar budaya” kian terasa dan masyarakat awam jadi tahu tentang tugu Mylpaal yang ada di lapangan jetayu.

Salam Cinta Pekalongan

Tags: Bangunan Bersejarah Pekalongancagar budaya pekalonganCerita Sejarah PekalonganKota PekalonganMylpaalpekalonganPekalongan HeritagePekalongan InfoTugu Mylpaal

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
869
THR dan Buruh di Indonesia

THR Penting juga bagi Perusahaan, Nggak Cuma bagi Buruh

April 16, 2022
161
Politik Pangkon Walikota Afzan Arslan Djunaid

Politik “Pangkon” Ala Mas Walikota Aaf

April 5, 2022
169
Banjir Rob Pekalongan

Banjir Pekalongan Tak Pernah Tuntas Kalau yang Diajak Ngobrol Cuma Elite

Maret 31, 2022
190
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
417
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Belajar Bijak dari Driver Ojol Selalu Berwajah Lusuh Ketika Mengambil Orderan

Koenokoeni Cafe Gallery, Kafe Resto dengan Kearifan Lokal di Semarang

4 Sosok Penting Pelopor Penerbangan Dunia

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mata Uang Kripto

Mengulik Fakta Wingko Babat; Berasal dari Lamongan yang Kadung Terkenal di Semarang

LAGI RAME

Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Mei 18, 2022
373
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
3k
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
6.4k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
1.8k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34k
Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
310
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
7.8k
Makam Sapuro

Wisata Religi : Makam Habib Ahmad Sapuro Pekalongan

Agustus 7, 2016
11.6k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
29.5k
Dewi-Rantamsari-Dewi-Lanjar

Kisah Misteri Dewi Rantamsari Yang Melegenda

Oktober 16, 2018
15.6k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • UMKM
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • LOCAL WISDOM
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • NGABUBURIT
    • RELEASE
    • EDUKASI
    • NYASTRA
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In