KOTOMONO.CO – Tempat ini bernama Metsa Kopi, sebuah tempat istimewa buat Quality Time bersama teman, kerabat dan keluarga tersayang di kembang langit Batang.
Kedai kekinian berkonsep industrial cafe yang selalu berhawa sejuk dan berselimut kabut di tengah rindang hutan pohon damar ini layak untuk dikunjungi sebagai tempat healing. Sebab nuansa romantisme yang disuguhkan oleh Metsa Kopi benar-benar terasa.
Ya, Metsa Kopi ini menjadi salah satu di antara kafe yang patut dikunjungi di Kabupaten Batang, dan keberadaannya selalu viral di sosial media.
Menjejakkan kaki di Metsa Kopi, saya disambut silir angin yang membawa hawa sejuk. Deretan pohon-pohon damar yang berbaris rapi di tepian, seolah mengucapkan kata selamat datang. Diiringi nyanyian kicau burung yang berpadu lantunan nada serangga, juga tiupan angin yang pelan menggesek daun-daun. Orkestrasi alam ini mengingatkan saya pada jejak hidup purba. Sungguh, sambutan yang paling megah yang pernah saya dapatkan. Terasa menenangkan dan menenteramkan.
Tak berlebihan, jika kedai ini—atau orang kota menyebutnya kafe—dinamai Metsa. Dalam bahasa Filandia, kata “metsa” berarti hutan. Dan benar, kedai kopi ini memang berada di atas bukit yang dikelilingi hutan damar. Dari ketinggian, pandangan mata saya terpaku pada panorama bukit-bukit menjulang yang dijeda oleh kelokan lembah-lembah menghijau, dipenuhi hutan, kebun teh yang menghampar, dan semak belukar.
Sayup-sayup alunan tarikan suara Pamungkas yang melagukan lirik To The Bone menyusup ke telinga. Dicorongkan lewat speaker. Lengking nadanya bertautan dengan loncatan nada piano yang anggun ditimpa suara bas, ditingkahi hithat dan snare drum yang membangun ritme, dan samar-samar suara synthesizer ikut mengalirkan chord-chord lagu. Chord yang dimainkan dominan nada mayor. Pas banget dengan suasana yang dibangun. Penuh semangat dan keceriaan. Serasa hidup menjadi ringan tanpa beban.
Ya, siapapun yang datang ke Metsa Kopi Batang ini akan merasakan sensasi keceriaan yang dibangun. Sejak menapakkan jejak di pintu masuk, kita akan disambut dua orang pramusaji yang ramah. Menyapa dengan senyuman, kemudian memberikan kertas menu, dan menyilakan kita mengambil tempat untuk duduk-duduk di kafe.
Sayang, hari itu tampak penuh. Saya tak kebagian spot rebahan di jaring-jaring yang menjadi ciri khas Metsa Kopi. Terpaksa, saya harus mencari tempat duduk lain. Kebetulan, masih ada kursi kosong di bagian outdoor yang langsung berhadapan dengan kebun teh. Ah, segera saja saya menyongsongnya. Saya duduk di sana.
BACA JUGA: Wisata Kekinian itu Kembang Langit Park, Anak Hits Ayo Merapat!
Sebentar saya ambil napas. Sambil membentangkan kedua tangan lebar-lebar, saya hirup dalam-dalam aroma hutan yang basah dan lembab. Mengedarkan pandangan ke arah hamparan kebun teh yang menyegarkan. Sekadar untuk merontokkan segala beban yang nyangkut di kepala.
Setelah sejenak menikmati udara, secarik kertas menu itu saya baca. Ada banyak pilihan menu yang tertera. Pada kolom Metsa for You saya lihat aneka menu andalan Metsa Kopi. Seperti Metsa Vibes, Metsa Aren, Nectarine, Vanilla Ice Shaken, Peanut Crumble, dan Cookie Crumble. Sementara, kolom signature based menyediakan Avocado Chocolate, Banana Choco Shake, Cotton Candy, juga Peanut Butter Banana.
Pada espresso based, ada Americano, Cappucino, Café Latte, Metsa Mocca, dan Kopi Item. Di milk based, ada empat latte: Red Velvet, Green Tea, Taro, dan Choco. Sedangkan untuk tea based sendiri, ada Classic Tea, Yoghurt Blues Skites, Lychee Tea, Lemon Tea, Strawberry Tea, dan menu unggulannya ada Senja di Metsa Tea. Perpaduan antara teh dengan susu yang memikat lidah.
Hm… menu minumannya saja sudah seabreg. Nah, bagaimana dengan menu makanannya? Saya tak sabar juga membaca buku menu itu. Beberapa nama French Fries, Nugget, Metsa Platter, Mini Pou Metsa, Dimsum, Roti Croissant, Rice Bowl BBQ, Teriyaki dan juga Sambal Matah semua tercantum di situ.
Tentu, saya penasaran dengan Signature Menu Metsa Kopi. Saya pun memesan Avocado Chocolate dan Dimsumnya. Segera, saya menuju meja kasir. Menyerahkan kertas menu itu dan membayarkan sejumlah uang untuk minuman dan makanan yang saya pesan. Ya, aturannya memang begitu.
Lalu, saya menuju pojokan dengan beberapa tempat duduk sebagai ruang tunggu. Sambil menunggu pesanan disiapkan, saya edarkan pandangan saya ke seluruh penjuru kafe. Sekelebat, tampak oleh saya pemandangan yang membuat saya tertegun. Beberapa orang di dapur tampak sibuk. Dengan cara yang profesional, mereka mengolah semua pesanan. Saya suka aksi mereka.
Di antara asap yang memenuhi dapur, tampak tangan mereka begitu lihai memainkan aneka rupa peralatan di dapur. Beberapa mengolah minuman. Beberapa memasak makanan. Begitu terampil.
Hmm… aroma bumbu yang digoreng pun menyebar. Membuat perut tak sabar. Rasanya ingin segera menyambar makanan dan minuman yang telah dipesan. Begitu menggoda.
BACA JUGA: Kafe Hits Forest Kopi Kembang Langit Batang
Yaaah, tak lama kemudian, pesanan saya telah siap di atas meja, nama saya pun dipanggil dan segera saya mengambil pesanan dan kembali ke tempat duduk yang saya pilih diawal.
Tersaji dengan tampilan yang eksotis. Agaknya, para juru masak dan barista Metsa Kopi punya cita rasa seni yang lumayan bagus. Itu bisa dilihat dari garnishnya yang bikin mata menjadi buas dan ingin segera menerkam makanan dan minuman yang disajikan. Tak ingin menelantarkan perut, saya pun segera menikmati yang terhidang di atas meja. Saya tak peduli lagi dengan kiri-kanan, depan-belakang saya. Ya, makanan dan minuman yang ada di hadapan saya benar-benar telah menyihir saya menjadi orang yang terupa buas. Tapi, tak apalah. Mumpung momennya tepat.
Usai melampiaskan rasa lapar itu, saya kembali merapikan diri. Menampilkan kembali pesona anggun. Seolah-olah menjadi seorang putri keraton. Saya edarkan lagi pandang mata saya. Melihat-lihat apa saja yang dilakukan para pengunjung.
Rupanya tak hanya muda-mudi. Ada juga yang membawa serta rombongan keluarga. Mereka duduk satu meja, tampak hangat dan penuh keakraban. Seseorang dari mereka melemparkan senyum pada saya. Pun saya membalas senyuman itu.
Sementara, di meja lain, tampak sekelompok muda-mudi yang mengobrol santai. Benar-benar mengobrol. Tak ada gawai yang ada di genggaman mereka. Rasanya begitu menyenangkan. Mereka begitu asyik dalam obrolan itu.
Ya, tempat ini memang tempat paling asyik buat ngobrol. Sebab, kata manager Metsa Kopi, kafe ini sengaja tidak memasang Wi-Fi. Tujuannya, supaya semua yang datang berkunjung punya waktu untuk berbincang-bincang, bukan sibuk dengan gawai. Ya, biar semua saling akrab dan saling mengerti satu sama lain. Bahwa setiap orang punya beban hidup. Ada baiknya, beban itu dibagi dan didengarkan. Siapa tahu bisa sama-sama menemukan jalan keluar.
BACA JUGA: 32 Daftar Tempat Wisata Batang Favorit dan Populer 2021
Wah, salut deh buat manager Metsa Kopi. Pilihan yang cerdas. Menempatkan kafe di area yang sinyal susah nyangkut. Tapi nggak pasang Wi-Fi. Dan fungsi gawai di sini, ya sekadar untuk mengabadikan momen terindah dan membahagiakan semua pengunjung. Cuma jadi kamera.
Seperti rombongan keluarga yang duduk di samping saya. Sembari menikmati dimsum, french fries, ricebowl dan signature Metsa Kopi lain sambil asik bercerita. Sesekali mereka tersenyum atau tertawa lalu mengambil foto bersama.
Karena saya tak ingin menjadi perusak suasana bahagia mereka, saya lantas beringsut dari tempat duduk. Saya dekati empat pasang muda-mudi yang duduk satu meja. Tentu, sedikit obrolan saya lakukan dengan mereka. Meminta komentar mereka tentang Metsa Kopi.
Rata-rata mereka sepakat, Metsa Kopi tempat yang enak buat ngobrol. Dan mereka sengaja datang ke sini karena memang untuk sekadar menghabiskan waktu mengobrol dan hangout melepas penat. Pengakuan serupa juga dituturkan Qodriyah yang datang bersama suami dan anak-anak mereka. Katanya, cocok untuk keluarga.
Umumnya, mereka betah duduk berlama-lama di Metsa Kopi. Begitu juga saya. Berat rasanya untuk meninggalkan tempat ini. Bukan karena jarak tempuhnya. Tetapi, pemandangan yang ditawarkan benar-benar menawan hati setiap pengunjung.
Gerimis turun. Hawa dingin perlahan memekat. Semua pengunjung tetap saja tenang di tempat duduk mereka. Merasakan kesyahduan. Membiarkan diri mereka terbuai manja oleh keindahan alam.
Tak terasa, senja menyongsong. Hujan reda. Saya dengan berat hati mesti meninggalkan kafe yang banyak menyimpan kenangan indah dalam keakraban bersama para pengunjung. Sebuah lagu mengantarkan langkah saya menapak menuju pintu. Dilantunkan oleh ayunan nada suara Pamungkas, sebuah Kenangan Manis yang tertinggal di sini, di Metsa Kopi.
***
More information bisa langsung kunjungi instagram @metsa_kopi. WhatsApp di 0823-2206-4976. Untuk alamat, Metsa Kopi ini berada di satu lokasi dengan Kembang Langit Park dan Forest Kopi Batang, bisa search Metsa Kopi di google maps. Selamat menemukan kehangatan sekaligus kebahagiaan, ya!