KOTOMONO.CO – Usaha Nyupang ini beneran hasilkan jutaan rupiah setiap bulannya dan nggak beresiko digebukin warga!
Masa yang sulit seperti dua tahun belakangan akibat pandemi covid 19 ini membuat banyak sektor terus tergencet. Banyak pekerja yang dirumahkan bahkan di PHK, yang nganggur tambah temen nganggurnya.
Mencoba lari dari masalah keterpurukan ekonomi agar berdaya di masa pandemi begini, tidak sedikit orang entah yang kuat iman maupun lemah iman menjajal berbagai cara agar ada pemasukan tetap tiap bulannya. Nyupang bisa jadi salah satu solusinya. Nyupang ini bukan sembarang nyupang lho, butuh kesabaran, ketelatenan dan pengorbanan agar bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Salah seorang kawan yang saya temui ini bisa menjadi inspirasi bagi kaum rebahan agar segera mempraktekkan ritual Nyupang yang menggiurkan ini.
Panggil saja Mas Oyan, begitulah sapaan akrabnya didunia maya maupun nyata, nama aslinya adalah Achmad Royan. Pemuda yang terbilang cukup suskes dalam dunia percupangan ini sedang asyik memilah-milah sesuatu di rumahnya. Tepat di depan rumah Mas Oyan dari kejauhan sudah bisa terlihat berjejer botol air mineral ukuran besar yang bagian atasnya dipotong tertata rapi dalam rak-rak tersusun keatas. Air berwarna kebiruan mengisi botol-botol tersebut dengan sesekali nampak makhluk yang bergerak-gerak lincah.
Makhluk tersebut bukan sembarang makhluk, namun salah satu makhluk yang bisa menghasilkan cuan untuknya, yaitu Ikan Cupang. Perlahan saya turun dari motor dan bergegas menuju tempat Mas Oyan berada yaitu di depan rak yang berderet ikan-ikan cupang dewasa yang siap dijual.
Ikan mungil ini dikenal akan keindahannya sebagai hewan hias dan belakang ini seiring pandemi covid 19 melanda, bisnis jual-beli ikan cupang naik daun. Ikan ini juga menjadi tandem host Agus Mulyadi dalam acara Mojok Menthok sebagai narasumber parodinya.
“Dek ndi weh?” (dari mana weh) sapanya ketika menyadari kedatangan saya sore itu (18/05/2021). Lantas ku jawab “Dek ngomah pengen dolan mrene” (dari rumah pengen main kemari).

Melihat ikan cupang beraneka warna dan bentuk itu, Saya jadi teringat akan masa kecil dahulu. Dulu saya sering beli ikan cupang bahkan pernah mencoba berbisnis jual-beli ikan cupang di kampung. Namun bisnis itu mengalami kegagalan karena keluguan saya dalam menjual ikan tersebut. Lha piye, kulakan Rp 750 perak dari pasar ikan, dengan polosnya Saya jual kembali dengan harga Rp 750 pula, gimana mau dapet untung coba. Ikan Cupang yang saya jual tersebut sering digunakan anak-anak utnuk diadu, macem Ayam Jago-lah kalau bagi orang dewasa. Dan sejauh yang Saya tahu, ikan cupang ya begitu dibeli buat diadu dengan milik teman lainnya meski itu katanya adalah ikan hias, ikan yang dinikmati secara bathinan sebagai sesuatu yang indah.
Namun setelah puluhan tahun berlalu, pengetahuan Saya akan percupangan semakin bertambah, ternyata ikan cupang itu badannya tidak cuma berwarna hitam buat diadu, melainkan ada banyak jenisnya, berwarna-warni dan tentunya eksotis bila dipandang. Nah ikan-ikan cupang inilah yang coba dibudidayakan oleh Mas Oyan di rumahnya.
Awal Mula Bisnis dan Cara Menjual Ikan Cupang
Budidaya ikan cupang hias ini ternyata tidak mudah, Saya dahulu juga pernah mencoba untuk “mpranakke” kalau dalam bahasa indonesia disebut membudidayakan ikan cupang hitam namun berkali-kali gagal, paling mentok sukses beranak namun sampai seukuran sebiji nasi, setelah itu habis (mati).
Iseng-iseng Saya mencoba mengulik dunia percupangan ini dari Mas Oyan, ya itung-itung belajar juga. Ia memulai bisnis cupang ini berawal dari hobi yang berkelanjutan. “Kalau boleh jujur saya lebih ke hobi akan tetapi seiring berjalanya waktu saya juga untuk berbisnis, yahh mau gak mau harus ke ranah bisnis karena untuk pakan dan lain-lain itu butuh modal yang tidak sedikit jadi ya harus menjual ikan juga untuk cover uang pribadi” tutur Mas Oyan kepada Saya dengan nada santai. Tetapi masuk akal juga sih, kalau cuma buat hobi saja malah akan keluar duit untuk biaya perawatan dan pakannya.
Sembari mencari tempat yang enak untuk duduk, kemudian Saya lanjut bertanya, “Susah nggak pelihara ikan cupang ?”. “Untuk pelihara ikan cupang itu sebenarnya nggak susah-susah amat sih toh anak kecil aja bisa pelihara ikan cupang, tinggal nyari tempat (bisa pakai toples, bak, atau yang lain) yang penting jangan yang bocor entar ikan mati kehabisan air, terus kasih garam secukupnya, udah gitu aja sih, untuk pakan kasih lah minimal sehari 1-2kali.” Penjelasan Mas Oyan yang saat ini menunjukan wadah berbentuk kotak yang terbuat dari aklirik dan wadah dari botol air minum kepada Saya.
Masuk akal juga asih penjelasannya Mas Oyan diatas, tapi kok dikasih garam segala ya. Oh itu ternyata buat menjaga sterilisasi air agar tidak terpapar bakteri jahat. “Kalo mau budidaya ikan cupang, apa yang harus diperhatikan ?” tanyaku sembari pasang muka bertanya-tanya. “Yang harus diperhatikan adalah kualitas si air yang kita pakai, itu sangat penting menurut saya.” Jawab singkat Mas Oyan. “Waduh simpel banget sih” gumam Saya dalam hati.
Kemudian Saya menanyakan juga, apakah Mas Oyan juga membudidayakan ikan cupang untuk aduan seperti ikan yang dahulu sering saya beli dan dengan spontan ia menjawab “Kalau saya khusus hias aja, kalau yang aduan saya nggak punya, nggak tega mau ngadu ikan”. Sekali lagi bener juga perkataan Mas Oyan, daripada diadu malah dapet dosa, mending dijual aja ya kepada kolektor atau pecinta ikan hias agar mendapat pundi-pundi uang.
Dengan polosnya saya juga bertanya “Ada berapa jenis ikan cupang biasa dibudidaya?”, lantas dijawab “Ada banyak sih sebenernya tapi saya sebutkan salah satunya aja ya, jenis HM (halfmoon), ada plakat, ada CT (crown tail), dan ada solid.” Kata Mas Oyan yang kali ini sedang sibuk menguras air di wadah ikan-ikannya satu per satu.
“Yang paling mahal yang apa ?” lanjut tanyaku yang penasaran. “Ikan itu seperti burung kalau menurut saya mereka ada trend nya sendiri, kalau sekarang lagi naik avatar kuncup ya yang mahal itu ,kalau lagi naik koi copper (iron man) ya yang mahal itu, jadi kita sebagai seller tinggal ikutin aja trend saat ini, gitu.” Tuturnya.

Soal umur ikan yang sudah mulai bisa dijual kepasaran, Mas Oyan menjelaskan bahwa di umur dua atau dua setengah bulan sudah siap dijual. Jualnya pun via online seperti jualan-jualan zaman now. “Kalau saya jualnya lewat online di FB/lazada/shopee/IG” jelasnya. Khusus jualan di Facebook, Mas Oyan menjualnya pake sistem lelang. ” Jual lelang itu sistemnya yang paling tinggi harganya dia yang menang, di setiap lelangan pasti ada rules sendiri dari setiap seller. Kalau saya dari siang mulai lelang malamnya saya close.” Kata Mas Oyan yang mencoba menjelaskannya kepada Saya.
“Lha terus ikan-ikan itu dikirim pake ekspedisi gitu?” tanyaku penasaran
“Ya, pake JNE yang kilat” jawabnya.
Lha terus kalau dipaket apa nggak mati dijalan ?
“Enggak kak, dengan syarat ikan di puasakan terlebih dahulu 1-2 hari gitu.” Jelasnya
Nah berarti bisa di ekspor ? tanyaku asal ngucap
“Bisa banget, sekarang udah ada jasper untuk kirim keluar negeri dong so kalau ada buyer yang dari luar kita udah nggak bingung lagi harus kirim lewat mana.” tutur Mas Oyan sembari nyalakan korek untuk rokoknya.
Tips biar dapetin anakan cupang yang berkualitas itu gimana sih?
“Ya harus berani beli indukan yang bagus kak, karena genetik tidak pernah membohongi. saya jamin itu.”
Paling mahal pernah laku berapa?
“Waduhhh jujur nggak ya?” kata Mas Oyan mesam-mesem. “Pernah sampai 1,8 juta pas ikan avatar lagi naik, aku jual indukan sampai harga segitu.” lanjut Mas Oyan sambil berbangga diri.
Dalam sebulan bisa jualin berapa ekor? tanyaku penasaran.
“Kalau itu sih tergantung stock ikan kita aja ya, kalau stock banyak sebulan bisa jualan banyak kalau sedikit ya jualanya juga sedikit.” jawabnya
Kalo di total berapa rupiah nih?
“Kalau berapa rupiah yang jelas UMR sini kalah lah” jawab Mas Oyan dengan senyum lebar.
Wah wah kalau dihitung, UMR Pekalongan tuh kurang lebih 2 jutaan, itu pun harus sekelas buruk pabrik atau kantoran yang harus kerja 8 jam per hari. Kalau hobi aja bisa menghasilkan segitu lebih, ya mantul juga dong.
Sembari menengguk air minum yang telah disuguhkan, saya juga lanjut tanya-tanya kembali.
Tips Merawat Ikan Cupang Ala Mas Oyan
Nah, Perawatannya gimana? tanyaku
“Perawatannya sih simple ya. kalau saya, tinggal rutin ganti air aja setiap 3 atau 6 hari sekali, pakan juga harus rutin ya, biar ikan juga bahagia.” Terangnya.
Seperti yang telah dijelaskan diawal pembicaraan tadi, memelihara ikan hias wabil khusus cupang itu gampang-gampang susah, butuh ketelatenan dan perhatian yang tidak bisa disepelekan.
“Itu sangat mudah sekali untuk ikan cupang yang sehat dia sangat aktif berenang sedangkan untuk ikan cupang yang kurang sehat atau sakit dia cenderung pasif atau diam.” Tutur Mas Oyan sembari menunjuk salah satu ikan dalam toples yang aktif bergerak.
Perawatan atau pengobatan jika cupang tersebut sakit gimana?
“Yang penting rutin ganti air atau shifon air” jawab pendek Mas Oyan
“Juga kasih daun Ketapang kalau ikannya mulai stress” imbuhnya
Wah ikan cupang bisa stress juga sama kayak Saya, kira-kira si ikan stress kenapa ya, apa karena mikirin kebutuhan sama kayak Saya juga? Tetapi nggak mungkinlah.
Sama seperti manusia, ikan cupang juga bisa terkena penyakit. Menurut penuturan Mas Oyan, Ada banyak penyakit yang bisa diderita ikan cupang.
“Googling bae, nang Google akeh kok contoh-contohe” ucap Mas Oyan sembari mengisyaratkan bahwa ikan-ikan perliharaannya tidak ada yang penyakitan.
Kemudian salah satu tips dari Mas Oyan agar budidaya ikan cupang ini sukses adalah dengan memperhatikan umur kawin si cupang. Yaitu batas umur menginjak minimal usia 4 bulan sang cupang jantan siap dibreeding atau dikawinkan dengan cupang betina.
Sementara untuk perihal pakan ikan, Mas Oyang menuturkan bisa mencari sendiri uget-uget (jentik nyamuk), kutu air atau cacing sutra di sawah atau rawa-rawa.
“Pakan cupang sendiri ada 2 jenis, 1 pakan hidup, 2 pakan instan. Untuk pakan hidup kita bisa cari di sekitar rumah atau di sawah atau selokan, untuk pakan instan kita bisa beli di toko ikan sekarang sudah banyak yang jual bahkan pakan hidup juga sudah banyak yang jualan.” Ucapnya.
Kemudian sebagai pertanyaan pamungkas Saya kepada Mas Oyan yaitu Apakah ada perkumpulan atau komunitas bakul-bakul cupang. Dengan nada selow Mas Oyan menjawab “Ada dong tanpa mereka saya mah apa tuh. Saya banyak belajar dari komunitas tersebut, dan menurut saya grub KLCI adalah grub tersolid yang ada di Pekalongan, kenapa saya bilang begitu, karena di KLCI tidak hanya menaungi untuk berjualan aja, ketika buyer ada masalah dengan seller khususnya seller asal Pekalongan yang nakal maka anggota grub KLCI akan menindaklanjuti masalah tersebut dan sebagai sanksi si seller tersebut akan di kick dan blocked dari grub KLCI secara permanen.” Kata Mas Oyan panjang lebar.
“Pokoknya KLCI is the best” pungkasnya.
Nah kalau kamu penasaran pengen melihat koleksi ikan cupang milik Mas Oyan, silahkan mawon add facebook pribadinya “Achmad Royan” atau follow fanspage “Ar bettafarm” dan IG “@ar.bettafarm1” agar bisa stalking dan sapa tau dapet update harga spesial ikan cupang bagus disana. Atau mau langsung ke rumahnya juga boleh kok, di Kertoharjo Gang 10 RT 002 RW 06 Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.