Kotomono.co – Kondisi jalan di Pemalang gimana nih?
Pemalang acap kali dicap buruk oleh masyarakat dalam maupun luar Pemalang. Contohnya nih, ada warga yang merantau atau keluar dari Pemalang, pasti banyak masyarakat luar yang tidak tahu di mana serta bagaimana Pemalang itu. Paling tahunya ya Pekalongan, Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Lah, mengapa demikian? Ya karena kondisi di Pemalang itu sangat tertinggal jauh. Gimana lagi, kondisi jalan di Pemalang juga rusak parah.
Ngomong-ngomong soal jalan rusak. Jalan merupakan urat nadi kehidupan sosial dan ekonomi suatu daerah. Maka, jalan rusak dan tidak terawat menjadi masalah serius bagi perekonomian lokal serta kehidupan sosial di suatu daerah. Di kabupaten Pemalang, kondisi jalan yang rusak parah telah menjadi masalah serius.
Dari dulu hingga sekarang jalan di Pemalang tidak ada perkembangan sama sekali. Ada, sih, tapi sedikit yang sudah diperbaiki. Hanya ada beberapa daerah yang dekat dengan kantor pemerintah saja. Di daerah pelosok atau jauh dikit dari pemerintah? Nggak, mungkin! Sampai One Piece tamat juga belum kelar itu masalah jalan rusak.
Padahal jalan rusak itu merugikan perekonomian lokal secara signifikan. Selain itu jalan yang rusak juga menghambat akses ke layanan penting, dan menghambat sosial-ekonomi. Dampak buruk dari jalan rusak ini tidak hanya terasa bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi para pelaku usaha, pariwisata, sektor industri secara keseluruhan, serta kehidupan dalam maasyarakat sosial. Akhirnya, apa? Yak, menciptakan lingkaran kemiskinan.
Macetnya Pertumbuhan Ekonomi
Jalan rusak dapat berdampak buruk pada perekonomian di Pemalang. Mengapa? Pertama, kondisi jalan yang buruk menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama bagi kendaraan di daerah terpencil, baik itu kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Hal ini berarti biaya operasional bagi pengusaha transportasi meningkat, karena mereka harus mengeluarkan lebih banyak bahan bakar. Akibatnya, harga barang dan jasa juga ikut naik, yang pada akhirnya memberatkan konsumen.
Yang kedua, jalan rusak dapat menghambat aktivitas bisnis di Kabupaten Pemalang. Bagi para petani lokal, waktu tempuh kendaraan hasil panen yang lebih lambat menyebabkan kerugian. Biaya logistik juga tidak mungkin meningkat dengan adanya kerusakan kendaraan yang mondar-mandir melewati jalan yang rusak.
Selain petani, pelaku usaha kecil juga sangat kesulitan menjangkau pelanggan mereka. Tidak hanya itu, sektor pariwisata di Pemalang juga sudah pasti terkena dampaknya. Jalan-jalan berlubang dan sulit dilalui mengurangi daya tarik objek wisata yang sebenarnya indah dan menarik.
Jadi, percuma aja di Pemalang banyak wisata yang menarik bahkan unik untuk dikunjungi, sementara jalan buat ke sana masih saja rusak. Ha mbok kira, wisatawan suruh pinjam roketnya Elon Musk?
Serba Sulit
Selain macetnya ekonomi, kesenjangan sosial juga sangat terhambat dengan adanya infrastruktur jalan yang rusak. Contohnya dalam akses pendidikan serta pekerjaan masyarakat. Jalan yang rusak ini sangatlah mempersulit siswa-siswi untuk menuju ke sekolah. Waktu tempuh yang lama dan medan jalan yang sulit membuat mereka rentan terhadap ketidakhadiran di sekolah.
Tidak hanya siswa-siswa saja, masyarakat umum yang kerja di sekitar Pemalang juga sangat sulit. Terutama yang kerja atau sekolah di luar Pemalang akan diuji kesabarannya dengan jarak yang jauh dengan jalan yang rusak. Jalan rusak tentu saja juga meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas. Kamu tahu berapa jumlah kecelakaan lalu lintas di Pemalang?
Data BPS, per tahun 2020 lalu, angka kecelakaan di Kabupaten Pemalang menyentuh 461. Itu lebih dari tiga kali lipat dari Kota Pekalongan (116) dan lebih dari dua kali lipat dari Kota Tegal (228). Banyak pengendara mengalami kecelakaan tunggal akibat lubang di jalan atau permukaan jalan yang tidak rata khususnya pada pengendara motor.
Dengan ini, semoga saja Pemerintah Kabupaten Pemalang sadar akan banyaknya hambatan dengan adanya jalan yang rusak. Karena dengan memperbaiki kondisi jalan, bukan hanya mobilitas barang dan orang yang akan meningkat, tetapi juga potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dapat terwujud.
Investasi dalam infrastruktur jalan bukanlah sekadar pengeluaran, melainkan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan perekonomian masyarakat lokal di Kabupaten Pemalang.