KOTOMONO.CO – Bagi anak-anak generasi 90an kebawah, bermain adalah kesenangan tiap harinya. Sehabis pulang sekolah atau di waktu liburan, bermain diluar rumah bersama teman-teman adalah pengalaman yang seru. Anak laki-laki bermain sendiri, anak perempuan bermain sendiri atau mereka bermain bersama-sama.
Dalam suatu acara HUT Kota Pekalongan ke-110 diadakan untuk diresmikan pertama kali acara Car Free Day yang menyuguhkan wahana khusus ” Dolanan Anak ” yang berisi Permianan Tradisional. Maka tak hayal jika yang memainkan justru para orang dewasa dan orang tua sembari mengingat masa kecil mereka.
Banyak sekali kesenangan dan keseruan yang didapat dari permainan yang dimainkan anak-anak generasi 90an. Sambil bernostalgia , mari kita simak beberapa permainan seru dan asyik yang tidak bisa dibeli dengan apapun.
Berikut ini 5 Permianan Tradisional di Pekalongan yang jarang dimainkan anak – anak sekarang.
1. Panggalan / Gasing
Adalah permainan memutar sebuah kayu yang sudah dipahat sedemikian rupa dengan seutas tali pada bidang rata. Biasanya berupa piringan atau hampir menyerupai botol minuman. Agar lebih menantang, Gasing diberi pemantik api pada pinggirannya, kemudian jika Gasing nya diadu maka akan tercipta kilatan api. Hal ini membuat semakin menariknya permianan ini.
2. Klek-klek Dor
Adalah permainan tembak-tembakan yang terbuat dari bambu yang di beri amunisi dari kertas basah. Di kampung saya kecil, permianan ini disebut Klek-klek dor karena setelah anuminisi di pasang dan sebelum ditembakan akan terlebih dahulu disodok hingga berbunyi “klek-klek” dan akhirnya bunyi “dor” tembakan. Dulu juga saya sering memainkan permainan ini siang atau malam selepas maghrib.
3. Lompatan / karetan
Permainan ini biasa dimainan 3 orang atau lebih, 2 yang jaga dan lainnya yang melompati. Permainan ini terbuat dari karet yang disambung hingga panjang. Ketebalan dan panjang bervariasi tergantung yang ingin memainkannya. Asyiknya kalau main ini yang jaga lebih pendek dari kita, jadi mudah untuk melompat :D
ada dua cara bermain dengan karet ini, yang pertama di ayun-ayunkan dan yang kedua di tarik lurus kemudian dilompati.
4. Bola Bekel
Permainan yang hits bagi para anak perempuan di masanya. Bola dari karet dan biji bekel dari kuningan mengajarkan kita ketangkasan dalam membalik atau mengambil tiap biji bekel per pantulan bola.
5. Benthik / Benting
Adalah permainan yang menggunakan dua buah batang kayu panjang dan kecil. Dipasang di tanah yang di lubangi atau pakai batu bata. Biasanya terdiri dari 2 -3 orang anak per kelompok yang memainkannya. Dalam permainan ini akan ada istilah-istilah unik dalam gerakannya seperti : Cutat, Ontang-anting, Patek lele. Semua gerakan memiliki keunikan dan keahlian khusus.
6. Engklek
Biasa disebut dengan Engklek’an, permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak yang berumur 6 – 12 tahun. Di beberapa daerah lain disebut juga permainan taplak (taplak gunung, taplak meja), teklek, ingkling, sundamanda, sundah mandah dll. Permainan ini dapat dimainkan dengan beberapa anak. Biasanya mencapai 5 anak dengan menunggu giliran masing – masing. Tempat bermain biasanya di halaman rumah yang membutuhkan lahan yang luas. Engklek biasa dimainkan pada waktu pagi sampai sore hari. Dipermainan inilah kalian bisa membeli sawah sebanyak mungkin :D
Tahukah kamu, Permainan engklek sangat baik untuk pertumbuhan anak. Anak menjadi sehat karena dalam bermain harus selalu aktif bergerak. Juga dapat mengasah kejelian saat melempar batu dan belajar menjaga keseimbangan saat melompat. Sosialisasi dengan kawan saat bermain juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan keceriaan.
Demikianlah rangkuman dari Permainan Tradisional yang terancam punah karena jarang dimainkan oleh generasi anak sekarang. Mereka tidak tahu betapa seru dan asyiknya permainan ini. Mereka lebih asyik memainkan gadget mereka yang justru mengurangi insteraksi dengan lingkungan. Masih banyak lagi permainan-permainan semasa kecil dulu yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semua penamaan dan deskripsi permaian menganut dari daerah pinggiran Kota Pekalongan.
Salam Cinta Pekalongan