KOTOMONO.CO – Ahad (12/2/23) demi membangun insan jurnalis muda, PAC IPNU-IPPNU Wonopringgo menyelenggarakan pelatihan jurnalistik di Gedung PAC Muslimat NU Wonopringgo.
Lembaga Jaringan komunikasi dan informasi (Jarkominfo) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nadhdlatul Ulama (IPPNU) mengajak para pengurusnya mengasah kemampuan di dunia jurnalistik, sebagai bekal awal penguasaan ilmu sebelum disebarluaskan ke jajaran pengurus Ranting.
Lembaga Jarkominfo tersebut menggelar pelatihan jurnalistik bertajuk “Bersinergi Membangun Jurnalis Muda di Kalangan IPNU IPPNU” yang mana berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu-Ahad (11-12/2/2023) dengan menghadirkan pemateri milenial.
Dalam kegiatan ini, narasumber dihadirkan dari redaksi media alternatif Kotomono.co untuk memberikan materi-materi dasar jurnalistik. Materi tersebut meliputi mindset seorang konten kreator hingga diajari cara menulis berita dengan baik dan benar. Pelatihan ini ditujukan kepada pelajar NU milenial, khususnya para pengurus PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Wonopringgo.
“Komunikasi publik melalui sosial media di era digital saat ini sangat penting dikuasai oleh organisasi khususnya IPNU dan IPPNU. Tujuan adanya kegiatan workshop ini supaya kedepannya PAC Wonopringgo memiliki kader yang bisa menjadi seorang jurnalis. Workshop ini memang ditujukan untuk pengurus dalam lingkup kecil, di mana dihadiri dari perwakilan setiap departemen atau lembaga pengurus PAC IPNU IPPNU Wonopringo, “ tutur ketua PAC IPPNU kecamatan Wonopringgo Durotul Izzati dalam sambutannya.
Gagah Priangga Panji Wijaya, selaku pemateri mengenai konten kreator dan video vlog menuturkan bahwa untuk menjadi seorang konten kreator, yang harus dilakukan pertama adalah mengenali diri sendiri. Dan yang sama pentingnya adalah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan publik.
Sementara, Elif Hudayana, selaku pemateri pertama kejurnalistikan membeberkan bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian. Lebih lanjut ia memberikan pernyataan menohok bahwa sejarah ada itu karena adanya jurnalis, dan sejarah itu tergantung dari penulisnya. Untuk itu walaupun suatu saat kita sudah tiada, tapi karya-karyanya masih bisa diabadikan.
Sementara itu, pemateri lainnya, Muhammad Arsyad menuturkan bahwa PAC IPNU-IPPNU Wonoprnggo cukup mengesankan dan berani karena mengundang Kotomono.co, yang notabene media yang punya prinsip berbeda.
Dengan adanya pelatihan ini, lebih lanjut Arsyad berharap agar teman-teman PAC IPNU-IPPNU Wonopringgo bisa melanjutkan dan meneruskan Mahbub Djunaidi menjadi jurnalis di tingkat media nasional.
“Mudah-mudahan teman-teman PAC IPNU IPPNU ada yang bisa melanjutkan kiprahnya (Mahbub Djunaidi) menjadi jurnalis dan penulis di media nasional,” tutupnya.
Selama dua hari pelatihan, peserta digembleng dan diajak brainstorming perihal dunia konten kreator dan jurnalistik. Pada sesi hari pertama, peserta langsung diberikan PR membuat berita dengan deadline yang ditentukan. Esok harinya, hasil PR dari peserta satu per satu dibedah untuk mengetahui seberapa paham para peserta menangkap materi yang diberikan.
***
Kontributor: Lembaga Pers dan Jarkominfo PAC IPNU IPPNU Wonopringggo