KOTOMONO.CO – Setelah perhelatan konser Dewa 19 diadakan di Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Internasional Jakarta ini ramai dibicarakan. Tentang kemegahan acaranya? Bukan. Kesuksesan EO-nya? Tentu tidak. Kericuhan penonton? Jangan ngadi-ngadi. Acara kurang oke? Bisa jadi. Venue yang luar biasa? Yak betul!
Sabtu (4/2) malam lalu, band kawakan Ahmad Dhani ini menggelar konser dengan jumlah penonton mencapai angka 75.000. Beberapa diantaranya mengeluhkan venue konser tersebut. Membaca keluhan-keluhan itu saya jadi merasa bahwa JIS patut disebut sebagai venue luar biasa karena benar-benar di luar kebiasaan.
Alasan pertama yaitu karena JIS minim lahan parkir. Keadaan ini membuat panitia menerapkan kebijakan pengalihan parkir dan penukaran tiket dilakukan di JIExpo. Panitia memang berbaik hati menyediakan shuttle untuk akses ke JIS, tapi tetap saja antrean dan macetnya bikin penonton latihan sabar.
Karena mendadak dibanjiri penonton, jalanan menuju JIExpo macet. Pun ketika konser selesai rute JIS menuju JIExpo juga padat sampai akhirnya penonton harus jalan kaki kurang lebih 5,4 km. Sungguh di luar kebiasaan bukan setelah nonton konser harus ikutan jalan sehat?
Dalam rancangan Gubernur Anies Baswedan, JIS nantinya akan terhubung dengan transportasi publik berupa MRT, LRT, dan KRL. Tapi itu masih nanti. Jadi wajar saja jika saat ini pengunjung harus susah sedikit.
Kedua, panitia kurang profesional. Banyak penonton yang tidak mendapatkan kursinya karena sudah diduduki orang lain. Saat dikonfirmasi, panitia mengaku ada double print dan membuat mereka membolehkan penonton duduk di mana saja. Makin banyaklah penonton yang terkatung-katung.
Alasan terakhir yaitu penonton tribun dibuat kesal lantaran sound panggung tidak terdengar jelas. Selain itu, akses keluar masuk stadion juga dianggap ruwet.
Dikutip dari Tempo.co, Syahrial Syarif, Vice President Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (pengembang JIS) mengatakan akan mengevaluasi pelaksanaan konser tersebut. Pihaknya juga masih mendiskusikan problem yang muncul dengan Redline Kreasindo selaku event organizer konser Dewa 19 di JIS.
BACA JUGA: Song Joong Ki Menikah Lagi, Beruntung Dia Bukan WNI
Sebelumnya, laga antara Timnas Indonesia dan Curacao dalam FIFA matchday direncanakan akan digelar di JIS pada 27 September 2022. Namun, setelah PSSI melakukan uji kelayakan, JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday.
Dilansir dari laman resmi PSSI, berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur (area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara).
Jika ke depannya stadion internasional yang diresmikan pada 24 Juli 2022 ini tidak memiliki kemajuan, saya ada ide untuk pemprov DKI. Jadi, menengok sejarah sebelumnya bahwa pembangunan JIS juga sempat melakukan penggusuran bangunan liar maka alangkah baiknya jika JIS difungsikan sebagai ladang amal jariyah pemprov DKI saja. Itung-itung buat menghapus dosa-dosa pemerintah selama ini. Eh.
Jadikan area olahraga terbuka
Karena JIS belum layak menggelar pertandingan sepak bola dalam skala besar, maka jadikan JIS sebagai area olahraga terbuka kecil-kecilan saja. Seperti olahraga jalan di tempat, skipping, catur, yoga atau olahraga lain yang tidak memakan banyak ruang gerak. Tapi tetap dengan catatan, jumlah pengunjung dibatasi.
Kalau masih ingin mempertahankan marwah stadion sepak bola, maka bisa juga dijadikan tempat anak-anak latihan. Tidak perlu pertandingan besar-besaran, cukup antar RT atau KK saja.
BACA JUGA: Rekomendasi Channel Youtube yang Lebih Berfaedah Dibanding Ria Ricis
Venue pernikahan gratis agar warga tidak menutup jalan
Khususon warga DKI Jakarta nih yang rumahnya ada di gang sempit atau sulit untuk mengadakan pesta pernikahan, bisa banget pakai JIS sebagai lokasi pesta. Dibanding harus menutup jalan dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Tamunya juga kan tidak mungkin ribuan ya. Jadi masih aman kalau digelar di JIS.
Pintu keluar masuk yang terbatas masih bisa dikondisikanlah. Area parkir JIS yang hanya bisa menampung 800 mobil saja juga masih bisa meng-cover tamu kondangan kedua mempelai. Bisa juga dijadikan venue pesta lain kok.
Stadion sepak bola buat venue pernikahan juga bukan hal yang baru. Markasnya Barcelona, Camp Nou juga membolehkan siapa saja menggelar pesta pernikahan di sana. Santiago Bernabeu yang jadi markasnya Real Madri pun disewakan kok untuk resepsi pernikahan.
BACA JUGA: Perihal Bayi Diberi Minum Kopi, Ternyata Pengguna Medsos Juga Perlu SIM
Lokasi nobar layar tancap
Tidak seperti saat ini, mungkin JIS akan banjir pujian dan keberkahan jika dialihkan sebagai sarana hiburan warga. Secara swadaya, warga DKI bisa menggelar nobar layar tancap yang mulai kegeser dengan layar kaca21 bioskop. Selain membangkitkan kembali ingatan tempo doeloe, sound event layar tancap juga tidak akan dipermasalahkan karena tidak ada penonton tribun.
Layar tancap ini juga bisa digelar untuk nobar pertandingan sepak bola tim kebanggaan. Jadi vibes ngedukungnya lebih ngena, menonton laga sepak bola di stadion internasional. Wow! Tapi jangan lupa kata kuncinya, penonton skala kecil sahaja.
Area diskusi terbuka dan me time
Nah, dibanding tribun kosong mlompong dan kursinya berdebu sampai mengundang pilu, mungkin bisa dialihkan sebagai sarana diskusi kawula muda. Tidak apa dengan kursi yang mengarah ke satu arah, pokoknya buat duduk saja. Toh yang penting dalam diskusi kan saling memahami, bukan satu pandangan. Haha.
BACA JUGA: Tipe Orang Yang Cocok Nonton Channel Youtube Ria Ricis
Alternatif lainnya adalah jadikan kursi-kursi tribun ini sebagai ruang me time. Mereka bisa saja duduk melamun, memikirkan masa depan, menyadari kebodohan hari ini, mencari inspirasi, atau nonton Netflix. Intinya, bisa ap apun deh, asalkan kursi tribun tidak suwung tapi tidak mengundang kekecewaan juga.
Venue mini concert
Untuk yang terakhir ini sudah sangat jelas, wong konser gedean belum bisa kok. Dibanding gagal lagi, kalau mau di JIS mending bikin konser mini saja. Insya Allah lebih terkontrol. Apalagi kalau niatnya menebar kebahagiaan untuk warga DKI, dana pembangunan JIS tidak akan terbuang sia-sia.