KOTOMONO.CO – Anda pencinta bunga anggrek? Kalau iya, Anda mesti baca kabar bagus yang satu ini. Nggak maksa sih, tapi kalau kabar ini dilewatin, teramat sayang. Apalagi Indonesia itu dikenal sebagai salah satu kawasan yang memiliki keragaman bunga anggrek. Sampai detik ini, masih banyak jenis bunga anggrek yang belum diketahui namanya lho. Nah, kabar berikut akan mengulik soal itu.
Baru-baru ini tersiar kabar tentang penemuan jenis bunga anggrek baru di Indonesia. Nah, seneng nggak tuh para anggrek lovers? Mestinya seneng campur penasaran juga, sambil bertanya-tanya apa sih nama bunganya? Ya, siapa tahu bisa diprospek juga buat bisnis. Ha hai!
Iya lho, yang namanya tanaman apalagi yang ada bunganya, selain bisa dinikmati untuk dipandang juga bisa dibisnisin. Nyatanya, selama musim pandemi ini banyak pedagang bunga yang panen. Terutama, pas awal-awal masa musim pandemi menyergap. Duh, kok jadi ngelantur. Sori.
Oke, kita ke kabar utama kita. Soal penemuan jenis anggrek baru dari marga Dendrobium, marga terbesar kedua populasinya di dunia. Marga ini khas dari Asia Tenggara. Salah satu cirinya, mereka hanya bisa tumbuh di tanaman lain, alias epifit.
Awal mula penemuan jenis anggrek baru asal Indonesia ini dari penelitian yang dilakukan para peneliti asal Xishuangbanna Tropical Botanical Garden (XTBG). Mereka adalah tim peneliti dari Chinese Academy of Science.
Saat mereka meneliti, mereka juga mengajak sejumlah ahli botani asal Indonesia. Wah, bangga dong tentunya sebagai orang Indonesia. Sebab, ada juga para pakar botani yang dilibatkan dalam penelitian ini.
Oke, lanjut. Di saat penelitian itu dilangsungkan, mereka rupanya menemukan spesies baru. Spesies yang misterius. Berbekal referensi dan pengalaman meneliti, tim peneliti ini kemudian mengidentifikasi kalau spesies anggrek ini tergolong dalam anggota marga Dendrobium. Grastidium dari koleksi budidaya di negeri kita, Indonesia.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang spesies yang mereka temui itu, para peneliti mempelajari morfologi dan tinjauan pustaka yang ada secara menyeluruh. Dari sana, para peneliti kemudian menyimpulkan kalau spesies ini benar-benar spesies baru. Didasarkan ilmu pengetahuan yang mereka geluti. Lalu, diberilah nama spesies anggrek baru itu dengan nama Dendrobium Niveolabium.
Penemuan mereka juga sudah dipublikasikan di Phytotaxa, yaitu sebuah jurnal ilmiah yang khusus berkaitan dengan botani (ilmu tanaman). Biasanya, mereka menerbitkan temuan-temuan yang spesies baru, monograf, flora , revisi, ulasan, dan masalah tipifikasi.
Jurnal ilmiah ini meliputi penelitian semua jenis tumbuhan. Terutama, yang tercakup dalam Kode Nomenklatur Internasional untuk alga, fungi, dan tumbuhan, termasuk diatom, fungi, alga, lumut, lumut tanduk, lumut hati, dan tumbuhan vaskular, baik yang hidup maupun yang berupa fosil. Jadi, kalau Anda tertarik dengan penelitian tentang tumbuhan, bisa akses jurnal ini.

Nah, ngomongin soal temuan para peneliti itu, yaitu Dendrobium Niveolabium, ternyata bunga anggrek yang satu ini memiliki kemiripan dengan Dendrobium Papyraceum. Cuman ada beberapa ciri yang membedakannya. Pertama, daunnya agak lonjong hingga lanset. Kedua, kelopaknya lonjong. Kemudian ketiga, labellum putih polos yang berurung kuat dengan lunas putih. Keempat, seluruh lunas basal. Dan kelima, daun tengah yang lebih besar.

Secara spesifik, hasil penelitian ini mengungkapkan, kalau daun Dendrobium Niveolabium panjangnya bisa mencapai 7 cm. Lebarnya bisa mencapai 1,5 cm. Sementara, warna bunganya cenderung kuning pucat dengan bibirnya yang putih bersih.
Wah, bisa dibayangin kan betapa cantiknya bunga yang satu ini? Selain cantik, juga cerah. Mungkin bagus juga untuk membuat suasana hati pencinta bunga anggrek bercerah ceria.
Selain itu, dalam laporan penelitian itu juga menyebutkan. Bunga Dendrobium Niveolabium ini banyak ditemukan dan tumbuh sebagai epifit. Mereka mudah ditemukan di hutan-hutan tropis, di kawasan dataran rendah. Meski demikian, sebagai tanaman budidaya, tanaman ini bisa berkembang biak dengan lebih baik jika ditempatkan di kawasan dengan ketinggian 1.100 m dpl. Soal lingkungannya juga cenderung memilih lingkungan yang cerah.

Terus, dimana sih bunga ini ditemukan?
Menurut catatan para peneliti, spesies anggrek baru ini saat ini hanya dikenal di kawasan Papua. Khususnya di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sayangnya, informasi mengenai distribusi dan ukuran populasi di alam liar spesies ini masih belum cukup memadai. Walhasil, para peneliti pun memperlakukan jenis bunga anggrek Dendrobium Nivelabium ini sebagai spesies bunga yang “kekurangan data” alias “Data Deficient” (DD) menurut kategori daftar merah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Nah, apa maksud dari spesies yang “kekurangan data”? Maksudnya, spesies yang tidak memiliki informasi yang memadai untuk membuat penilaian langsung atau tidak langsung tentang risiko kepunahan berdasarkan distribusi dan atau status populasinya.
Baca Tulisan-tulisan Menarik Ribut Achwandi Lainnya