Kenali dirimu, sebelum kau kenal banyak orang, sebelum kau juga dikenal banyak orang.
Kotomono.co – Beradaptasi dengan lingkungan sosial memang perlu dan wajib deh kayaknya. Minimal, biar keberadaan kita diterima. Juga biar kita nggak dianggap punya cara hidup yang aneh. Cuman, gimana sih langkah paling awal supaya bisa beradaptasi?
Kata Vindya Anjar Pramesti, Psikolog Klinis Anak dan Remaja Rumah Sakit Anugerah, langkah paling awal supaya kita bisa beradaptasi itu ya dimulai dari mengenali diri sendiri. Ya! Kenali dirimu dulu. Katanya, dengan mengenali diri sendiri kita punya peluang untuk belajar tentang bagaimana memahami kehidupan. Katanya lagi, kehidupan itu sebuah proses perjalanan yang terus berkesinambungan dan berkelanjutan.
Ya apapun itu, mengenali diri itu memang penting banget deh. Apalagi di era disrupsi yang konon katanya banyak membuat orang mudah stress dan depresi gegara gagal. Bisa gagal nikah, gagal pacaran, gagal punya mobil, dan lain-lain. Pokoknya, GAGAL!
So, psikolog cantik ini meresepkan pengenalan diri alias kenali dirimu sebagai cara mengantisipasi tekanan psikis. Terutama, ketika seseorang mengalami trauma kegagalan dalam menjalani hidup.
Menurutnya, pengenalan diri akan membawa seseorang untuk memasuki pemahaman bahwa hidup itu bukan sekadar menentukan tujuan dan mencapainya. Akan tetapi, juga tentang bagaimana seseorang mau dan mampu menjalani setiap tahapan proses kehidupan yang terus berjalan.
“Hidup itu bukan hasilnya. Tetapi, tentang prosesnya, untuk mencapai tujuan. Karena, seperti orang menikah, akan ada proses mengenal satu sama lain secara terus-menerus di setiap waktu. Begitu juga dengan proses mengenal diri sendiri. Kita juga perlu berproses setiap waktu,” ungkap Vindya.
Setiap individu, kata Vindya, memiliki prosesnnya masing-masing. Jadi prosesnya nggak sama. Bergantung peran dan situasi lingkungan yang berlaku. “Bisa jadi masalah yang dihadapi setiap individu itu sama. Akan tetapi, setiap individu memiliki proses kehidupan yang berbeda. Maka, wajar jika setiap orang akan memiliki cara dan persepsi yang tidak sama terhadap masalah yang sama,” jelas Vindya.
Memang sih, setiap orang yang bermasalah punya dua hal yang bakal jadi keniscayaan. Kalau nggak berhasil ya gagal. So, itulah kenapa pengenalan diri itu penting! Sebab, lewat pengenalan diri gagal atau berhasil itu diposisikan sebagai dua hal wajar. Kita nggak harus lebai menyikapinya.
Kalau berhasil, ya anggap saja itu peluang bagi kita untuk bisa lebih berkembang. Kalau gagal, bisa dicoba lagi. Atawa, kita mesti introspeksi dan mengevaluasi langkah-langkah yang sudah kita tempuh. Siapa tahu ada yang keliru.
Jadi, berhasil atau gagal itu bukan dua hal yang saling bertolak belakang. Keduanya memang kudu hadir dan ada secara bersamaan. Orang nyebut kita berhasil, karena ada yang gagal. Kita menganggap gagal, karena ada yang berhasil. Tapi, apa kudu iri? Nggak lah! Syukur, kalau kamu sudah kenali dirimu.
“Mengenal diri itu adalah sebuah proses, maka ketika seseorang mengalami kegagalan bukan berarti ia harus merasa kehidupannya hancur sehancur-hancurnya. Sebaliknya, dengan mengenali diri sendiri, kegagalan akan disikapi dengan cara yang lebih bijak. Ia akan mengevaluasi apa-apa yang keliru dalam menentukan langkah. Kemudian introspeksi diri dan segera memperbaiki diri. Begitu pula saat seseorang berhasil. Ia akan menganggap keberhasilan bukan sebagai sesuatu yang membuatnya merasa harus berhenti di situ. Akan tetapi, ia akan mengembangkan diri secara terus-menerus,” papar Vindya.
Lebih lanjut, Vindya menyebutkan, proses pengenalan diri itu bergantung pada masing-masing individu. Artinya, setiap orang punya waktunya sendiri-sendiri untuk bisa mengenali diri sendiri. Biasanya, proses pengenalan diri baru akan terjadi manakala kita punya masalah. Dan, tahukah kamu, bahwa ternyata hidup itu ya masalah itu sendiri, sebab nggak akan ada kehidupan kalau nggak ada masalah.
Cuman, ini nih, kita perlu belajar menjadi dewasa ketika menghadapi masalah. Nggak perlulah kita anggap masalah itu sebagai beban. Kalau tekanan, mungkin iya. Tetapi, supaya kita bisa lebih giat lagi, lebih bersemangat lagi dalam berusaha. Lebih-lebih berusaha dalam menemukan siapa diri kita yang sesungguhnya.
Masalah itu adalah modal buat kita agar bisa lebih bijaksana. Masalah adalah sesuatu yang mengajarkan kita supaya bisa lebih dewasa dalam menyikapi hidup dan kehidupan. Masalah itu adalah anak tangga bagi kita agar bisa lebih baik lagi di kemudian hari.
Soal gagal atau berhasil, nggak perlu dipersoalkan. Tetapi, mari kita persoalkan diri kita masing-masing. Sudahkah kamu kenali dirimu? Sudahkah kamu menjadi didewasakan oleh masalah? Ataukah sebaliknya, kita malah kekanak-kanakan saat menyikapi masalah?