KOTOMONO.CO – Menjelang akhir tahun hingga sekarang, pasukan bening dari langit sedang gencar-gencarnya menyerbu wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Tentu beberapa wilayah lain di Indonesia juga. Namun, Pekalongan jadi istimewa, karena dengan datang musim hujan, maka musim banjir juga akan mengiringinya.
Sabar. Biar kujelasin dulu maksudnya. Selain dikenal sebagai Kota Batik, Pekalongan juga dikenal sebagai wilayah langganan rob yang makin ke sini makin ke sana tidak teratasi. Saat musim hujan datang, artinya program pemerataan banjir di wilayah Pekalongan akan segera berlangsung. Sungguh amat sangat adil bukan?
Jika biasanya banjir hanya akan menggenangi wilayah terdampak rob (yang sependek pengamatan saya makin menyebar), hujan membuat wilayah lain (yang bebas rob) merasakan sensasinya juga. Mulai dari jalanan kota, kabupaten, bahkan akses antarkampung.
Sudah, kita cukupkan sampai di sana dulu. Persoalan siapa yang salah dan gimana solusinya, kita bahas lain waktu. Biar orang-orang pintar itu saja yang merencanakan programnya sambil menghabiskan anggaran. Nah kita, baiknya lakukan beberapa hal ini biar tidak useless alias menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun umat di saat musim hujan.
Jualan Jas Hujan
Meskipun saban hari Google sudah membocorkan perkiraan cuaca hari itu, bukan berarti kita mempersiapkannya dengan matang. Ada saja satu dan lain hal yang membikin kita melupakannya. Entah merasa ribet, kelupaan, atau belum sempat beli karena yang sebelumnya sudah rusak.
BACA JUGA: Keresahan Kaum Non Good Looking Atas Standar Buatan Sendiri
Agar skill bisnismu meningkat sekaligus menolong orang-orang tadi, kamu bisa banget manfaatin peluang itu sebagai ladang bisnis. Sediakan jas hujan berbagai varian, mulai dari yang praktis hingga fashionable. Kalau perlu, jemput bola agar calon pembelimu merasa kamu sengaja dikirim malaikat untuk menolongnya.
Buka Jasa Cleaning Service Pasca Banjir
Tidak semua bangunan dibangun dengan semangat antisipasi banjir, beberapa rumah dan toko kerap kemasukan air. Memang tidak separah banjir rob, tapi tetap saja menyisakan kotor. Nah, karena di setiap kesulitan selalu ada kemudahan, mudahkanlah mereka untuk membuat kondisi rumah dan tokonya kembali seperti sedia kala.
Terlebih jika banjir datang setiap hari. Walaupun intensitasnya relatif singkat, tetap saja bisa bikin lelah fisik dan mental? Apalagi generasi milenial. Ups.
Hujan-Hujanan
Poin ini adalah hal baik yang perlu kamu lakukan untuk dirimu sendiri, bukan buat orang lain. Hujan bisa me-recall ingatanmu tentang sesuatu yang berkesan. Membawa dirimu kembali pada momen yang sulit kamu lupakan.
Jika efek yang didapatkan adalah kamu merasa sedih, mungkin inilah saat yang tepat. Tidak perlu pikir ulang, mantapkan langkah dan hujan-hujanan. Air matamu akan tersamar dengan air hujan.
BACA JUGA: Yang Paling Mudah Disalahkan Orang Saat Banjir Melanda
Kapan lagi bisa membuktikan quote “aku ingin menangis di bawah derasnya air hujan agar orang lain tidak tahu kalau aku sedang menangis“?
Alasan lain yang perlu kamu pertimbangkan untuk hujan-hujanan adalah mencari kebahagiaan masa kecil yang belum sempat kamu cicipi. Ya, sebab tidak semua dari kita bebas bermain air saat kecil. Jadi, inilah waktunya.
Sebagai orang dewasa, kamu berhak menggunakan berbagai alibi untuk melancarkan aksi balas dendam tersebut. Biar bisa menutup mulut teman atau tetangga julid. Entah pura-pura lupa bawa jas hujan, nanggung, malas ribet, sekadar ingin melepas stres, atau aji mumpung keramas karena pompa air di rumah rusak.
Jadi Murid Mbak Rara
Bisa jadi, hujan semakin menjadi-jadi karena selalu dijadikan kambing hitam manusia. Sebut saja batalin janji ketemu, telat masuk kampus atau kantor, cancel orderan, libur jualan, mau khusyuk rebahan, atau ingat mantan. Tapi tetap saja, sih, orang-orang tidak lantas membatalkan pesta pernikahannya karena hujan. Wong corona saja ditrabas apalagi hujan yang katanya penuh berkah.
BACA JUGA: Kiat Sukses Mengatasi Masalah Banjir Versi Orang Goblok
Meskipun begitu, bukan berarti sohibul hajat bisa merayakan harinya dengan damai. Mereka diliputi rasa waswas karena khawatir hujan mengurangi antusiasme kerabat gabung ke pestanya. Nah, kamu bisa memutus rantai itu agar semuanya berjalan baik dengan cara jadi murid Mbak Rara dan belajar keilmuan perhujanan dari beliau.
Hujanologi Mbak Rara sudah terbukti sampai kancah internasional. Urusan menghentikan hujan untuk acara hajatan pastilah kecil. Apalagi kalau sekadar urusan biar tetap bisa jalan malam mingguan sama gebetan. Lebih keren lagi nih kalau nanti pas jadi muridnya Mbak Rara, kamu bisa mindahin banjir. Heuheu.