Kotomono.co – Kecelakaan nuklir yang berpotensi parah terjadi di Eropa karena perang Rusia-Ukraina, menurut Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi. Perhatian tertuju pada pembangkit listrik nuklir terbesar Eropa, Zaporizhzhia, yang saat ini berada di garis depan perang.
Ukuran Zaporizhzhia dua kali lipat lebih besar dari Chernobyl, yang meledak pada tahun 1986. IAEA telah menerima informasi bahwa penduduk kota terdekat, Enerhodar, telah berkumpul untuk memantau situasi terkait setiap potensi dampak terhadap keselamatan dan keamanan nuklir.
Direbut oleh Rusia pada awal perang, kompleks Zaporizhzhia masih dioperasikan oleh teknisi Ukraina. Ada kekhawatiran internasional yang meningkat setelah penembakan menghantam lokasi pada bulan Agustus, dan kedua belah pihak saling menyalahkan atas serangan di sekitar pabrik. Grossi terakhir mengunjungi stasiun Zaporizhzhia pada bulan Maret sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan kesepakatan dari kedua belah pihak tentang pengamanan untuk memastikan perlindungan pabrik.
Dmytro Orlov, Walikota Enerhodar yang diasingkan, mengatakan dalam sebuah posting Telegram pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia memicu suasana ‘panik’ dengan pengumuman evakuasi baru-baru ini. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa penduduk sedang dievakuasi ke Berdiansk dan Prymorsk, dua kota terdekat di pantai Azov yang juga berada di bawah pendudukan militer Rusia.
Kepala direktur pembangkit, Yuri Chernichuck, mengatakan bahwa jumlah staf di pabrik telah menurun dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi yang tidak aman di kompleks nuklir itu memperlihatkan risiko keselamatan dan keamanan nuklir yang sangat nyata. Oleh karena itu, Grossi menyatakan bahwa tindakan harus diambil segera untuk mencegah ancaman kecelakaan nuklir yang parah dan konsekuensinya bagi penduduk dan lingkungan.
Kondisi Zaporizhzhia yang sangat rentan dan ukurannya yang besar membuat perhatian internasional semakin meningkat. Dalam upaya untuk mengamankan kompleks nuklir, Grossi dan timnya telah mengunjungi Zaporizhzhia dan berupaya untuk mendapatkan kesepakatan dari kedua belah pihak tentang pengamanan yang diperlukan. Namun, dengan eskalasi konflik dan peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, situasi di Zaporizhzhia semakin memburuk. Semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat mengurangi risiko kecelakaan nuklir yang parah dan melindungi keselamatan dan keamanan penduduk dan lingkungan.
Kekhawatiran akan keselamatan dan keamanan nuklir di Zaporizhzhia meningkat
Sebelumnya, pada bulan Maret, IAEA mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa ada penurunan jumlah personel di pembangkit itu dan kekurangan suku cadang serta dampak kebijakan lockdown dan pembatasan pergerakan yang diterapkan di Ukraina selama pandemi Covid-19.
Kini, dengan eskalasi konflik Rusia-Ukraina, kekhawatiran akan keselamatan di kompleks Zaporizhzhia semakin meningkat. Pasalnya, jika terjadi insiden nuklir di sana, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh Ukraina, melainkan juga negara-negara di sekitarnya.
Dalam situasi ini, para pihak yang terkait harus bekerja sama untuk memastikan keselamatan dan keamanan di kompleks Zaporizhzhia. Jika dibiarkan begitu saja, ancaman kecelakaan nuklir yang sangat parah bisa menjadi kenyataan, dan konsekuensinya akan sangat besar bagi penduduk dan lingkungan sekitar.
Sebagai lembaga internasional yang berperan dalam pemantauan dan pengawasan keselamatan nuklir di seluruh dunia, IAEA perlu terus memantau perkembangan situasi di kompleks Zaporizhzhia dan memberikan rekomendasi serta dukungan kepada pihak-pihak yang terkait.
Sementara itu, negara-negara di seluruh dunia juga perlu memperhatikan situasi di Ukraina dan meminta kedua belah pihak untuk menghindari tindakan yang bisa memperburuk situasi dan meningkatkan risiko ancaman nuklir di kompleks Zaporizhzhia.
Kesimpulannya, situasi di kompleks Zaporizhzhia menjadi semakin mengkhawatirkan akibat eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Kondisi pembangkit yang tidak aman dan kekurangan personel serta suku cadang menjadi masalah yang perlu segera diatasi. Para pihak yang terkait perlu bekerja sama untuk memastikan keselamatan dan keamanan nuklir di kompleks Zaporizhzhia. Sebagai negara-negara di seluruh dunia, kita juga perlu memperhatikan situasi di Ukraina dan meminta kedua belah pihak untuk menghindari tindakan yang bisa meningkatkan risiko ancaman nuklir di wilayah tersebut.
***
Sumber: CNBC Indonesia, Voa Indonesia
(AI)