Pekalongan – Bisa menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci tentunya menjadi impian setiap muslim yang mampu di Indonesia. Tidak seperti ibadah Haji yang dilaksanakan pada waktu tertentu setiap tahunnya, ibadah Umrah lebih fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja tinggal mengatur jadwal keberangkatannya saja.
Di Pekalongan, ada beberapa orang yang setiap tahunnya pergi untuk ibadah Umrah terutama menjelang bulan puasa atau bahkan pada pertengahan bulan puasa. Kebetulan Om saya beserta 3 anak-anaknya berkesempatan menunaikan umrah pada bulan awal April lalu selama 2 minggu.
Om saya menunaikan umroh ke Masjidil Haram di Saudi Arabia dengan menggunakan jasa agen perjalanan umroh dari Jakarta.
Tentu harapan dan doa dari kerabat yang di Pekalongan selalu mengirinya agar berangkat dan pulang bisa selamat, sehat wal afiat dan tentunya membawa berkah.
Dari Pekalongan Om saya berangkat menuju Jakarta menggunakan moda transportasi kereta api, berangkat sekitar pukul 7 pagi, dan rencananya akan take off menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada pukul 2 siang.
Perbekalan dan barang bawaan dari sini sudah ditata kedalam koper yang disediakan oleh pihak biro perjalanan. Tentu mengandalkan itu saja rasanya tidak akan cukup mengingat Om saya pergi bersama 3 anak-anak mereka. Yang paling besar umuran anak kelas 2 SMA, sedangkan adiknya umuran kelas 1 SMP dan yang paling kecil umuran kelas 1 SD.
Baca : Daftar Cafe Hits Dan Tempat Nongkrong Di Kota Pekalongan
Dengan mempertimbangkan segala kebutuhan anak selama disana tidaklah sama dengan kebutuhan dewasa, cenderung lebih banyak anaknya. Lantas akan kesulitan jika tidak berangkat naik kereta api menuju Jakartanya. Saya dan saudara ikut mengantarkannya sampai berangkat di Bandara karena selain ingin melihat sepupu (anaknya om saya) naik pesawat untuk pertama kali juga untuk membantu membawakan barang-barang dan menemani mereka selama perjalanan di kereta maupun sampai bandara.
Setelah 2 minggu , tiba saatnya hari dimana Om dan anak-anaknya akan kembali ke tanah air. Saya pun disuruh untuk datang menjemput mereka di Bandara pada jam 9 malam.
Dan ketika jam telah menunjuk pukul 9 malam lebih, tak lama kemudian Om dan rombongan keluar dari pintu kedatangan. Tak butuh waktu yang lama, kita pun langsung bergegas untuk segera pulang. Namun ternyata dari sekian banyak barang bawaan yang dibawa dari rumah, setelah pulang umrah malah jadi lebih banyak. Karena kebiasaan orang Indonesia pada umumnya yang jika bepergian selalu menyempatkan untuk membeli oleh-oleh untuk saudara-saudara dirumah.
Dengan kondisi badan yang sudah kelelahan, om dan saya segera mencari transportasi yang paling nyama untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Hotel di Jakarta guna mengistirahatkan kondisi fisik anak-anak yang sudah mulai mengantuk.
Sewaktu jalan mencari taksi atau semacamnya untuk akomodasi ke Hotel, saya melihat sebuah gerai Golden Bird di area Bandara, pada awalnya saya pikir itu perusahaan taksi Blue Bird, tapi beda nama dan logo, saya pun langsung berinisiatif untuk googling apa itu Golden Bird.

Setelah ketemu penjelasan mengenai Golden Bird, saya mengusulkan kepada om saya untuk menggunakan itu saja. Tanpa pikir panjang, om saya langsung menyetujuinya.
Beberapa pertimbangan kenapa langsung memilih moda transportasi bandara yang satu ini adalah reputasi dari perusahaannya Blue Bird Group. Dan Sejak tahun 2014 yang lalu, Golden Bird dari Blue Bird Group meluncurkan layanan airport transfer. Layanan ini diperuntukkan untuk penumpang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta kemudian ingin melanjutkan ke tujuan lain di kawasan Jakarta lainnya atau sebaliknya untuk menuju ke Bandara.
Kami semua sangat puas dengan layanan yang aman dan nyaman dari Golden bird. Golden Bird juga memberikan layanannya 24 jam penuh, jadi nggak perlu khawatir jam berapapun mau pulang atau ke bandara dengan aman bisa pakai Golden Bird apalagi tarif yang ada sudah all in. Jadi ndak perlu repot-repot untuk bayar parkir dan bayar tol. Cukup bayar sekali aja diawal pemesanan dan sudah termasuk sang supir yang sangat profesional.
Baca juga : Rekomendasi Tempat Kuliner Murah Meriah Khas Pekalongan
Selama perjalanan pulang dari Bandara menuju Hotel, dengan kondisi badan yang kelelahan sepupu-sepupu saya mencoba melihat-lihat beberapa tempat terkenal dan gemerlap malam di Ibukota. Sangat berbeda kondisi malam atara di rumah (Pekalongan) dengan disini, seakan masih sore dan ramai sekali.

Dan sekitar pukul 10:30, kami sampai di Hotel dan langsung menuju resto untuk makan malam. Sangat menyenangkan bisa mencoba transportasi dari Golden Bird di Jakarta, perjalanan kami menjadi nyaman.
Oh iya, bagi kamu yang ingin mencoba transportasi super ini untuk dijemput dan diantar menuju bandara tanpa ribet. Kamu bisa Cek Golden Bird Taxi di link ini langsung dari smartphone mu.
Salam