KOTOMONO.CO – Siapa yang dulu pas pelajaran Bahasa Indonesia suka bolos? Hayo ngaku?! Padahal, ada manfaat besar lho ketika kita belajar Bahasa Indonesia. Salah satunya dalam menulis surat. Lebih-lebih surat-surat penting seperti surat lamaran pekerjaan.
Sudah pasti, setiap orang mendambakan punya pekerjaan begitu ia menamatkan pendidikannya. Entah itu lulus SMA maupun perguruan tinggi. Tentu, semua sepakat pula, jenis pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan keinginan. Ya kan?
Tapi, rupanya tak semudah itu, kawan. Hidup mesti menjalani proses panjang yang berkelok-kelok. Dari sinilah akhirnya kita sadar, bahwa hidup itu membutuhkan seni untuk mengatur ritme kehidupan. Kapan saat bertahan dan menyerang, kita mesti tahu. Dan tentu, muara semua itu ada pada sikap penerimaan kita sebagai makhluk Tuhan.
Berbicara seni hidup, kamu perlu tahu banyak hal, apalagi saat kamu menjalani peran sebagai seorang mantan pelajar atau mahasiswa. Kamu dan juga saya akan dituntut bagaimana mesti menemukan cara bertahan. Salah satunya dengan menemukan mesin penghasil uang, yaitu pekerjaan.
Namun, tidak semerta hal itu menjadikan hidup melulu tentang uang dan kerja. Keduanya hanya sarana agar kita bisa lebih memiliki guna sebagai manusia, sebagai bagian dari kehidupan. Kemampuan kita untuk mengenali potensi, kapasitas, kapabilitas, dan kebutuhan menjadi sangat penting untuk dikuasai. Jangan sampai kita dibelenggu oleh obsesi yang terlampau tinggi yang memaksa kita harus berperih-perih untuk menggapai yang bukan seharusnya.
BACA JUGA: Merealisasikan Ide Bisnis Tapi Masih Kuliah? Ini Solusinya!
Nah, ngobrolin soal pekerjaan, tentu ada satu masa yang disebut masa mencari pekerjaan atau informasi lowongan pekerjaan. Bukan suatu rahasia umum, semua orang pasti wajib tahu apa yang mesti dipenuhi sebagai persyaratannya.
Sekalipun begitu, tak jarang kita dibikin bingung. Persyaratan yang diminta sudah terpenuhi, tetapi mengapa belum juga mendapatkan panggilan? Tentu, dalam cemas-cemas harap itu kita jadi bertanya-tanya, apa penyebabnya.
Nah, sebelum hal itu terjadi, ada baiknya persiapkan semua. Termasuk salah satunya adalah surat lamaran pekerjaan. Saya akan kasih tahu gimana sih sebenarnya membuat surat lamaran pekerjaan, dan apa saja yang perlu diperhatikan. Yuk gasss aja langsung.
Pastikan menulis nama perusahaan dengan benar
Memiliki semangat tinggi dan pantang menyerah, hingga melamar lebih dari satu lowongan pekerjaan adalah lumrah. Tapi, pastikan suratmu tak keliru membuat redaksi surat lamaran, alamat dan nama perusahaan yang dituju. Hal itu berlaku dalam mengirimkan surat lamaran pekerjaan dalam bentuk fisik ataupun elektronik.
Perhatikan etika ketika mengirimkan surat lamaran
Saat ini banyak pembuka lowongan pekerjaan yang meminta mengirimkan surat lamaran pekerjaan melalui layanan elektronik (via email). Meski begitu, bukan berarti dapat sesuka hati mengirimkan surat lamaran tanpa memperhatikan waktu pengiriman dan beberapa keterangan yang perlu dicantumkan pada badan email.
Waktu pengiriman yang dimaksud adalah memperhatikan waktu jam kerja perusahaan terkait. Anggaplah ketika melamar pekerjaan secara online layaknya sedang melamar dan mengantarkan surat lamaran pekerjaan saat melamar pekerjaan secara langsung.
BACA JUGA: Kiat Menjadi Wartawan Tanpa Harus Kuliah Jurnalistik
Lamaran yang dikirimkan melalui email juga harus menyantumkan subjek yang jelas, perkenalan diri yang singkat, maksud, dan tujuan pengiriman surel, dan beberapa lampiran pendukung atau persyaratan yang diminta perusahaan. Selain itu pastikan jika alamat emailnya tidak ngaco dan alay dengan nama yang tidak jelas.
Memperhatikan etika juga tetap berlaku manakala jika pembuka lowongan pekerjaan meminta mengirimkan surat lamaran pekerjaan secara langsung. Tentu ketepatan waktu, menyesuaikan jam kerja perusahaan atau instansi terkait, sopan, dan ramah serta menyampaikan maksud kedatangan secara jelas.
Tampilan CV kurang menarik
CV atau kepanjangan dari Curriculum Vitae merupakan penjabaran singkat terkait profil atau identitas diri yang biasanya dilampirkan dalam surat lamaran pekerjaan. Ini bertujuan memudahkan pencari tenaga kerja mengetahui kemampuan pelamar sebelum memasuki tahap interview.
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah design yang tidak menarik, kurang mendeskripsikan kualitas diri atau bahkan terlalu berlebihan.
BACA JUGA: Mau Kuliah di PTS ? Baca Ini Dulu!
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun CV adalah sesuaikan isi CV dengan bidang pekerjaan yang kamu lamar, cantumkan berbagai pengalaman pekerjaan, organisasi atau prestasi. Namun, perlu diketahui, tidak perlu menyebutkan semua pengalaman tersebut. Secukupnya dan relevan dengan pekerjaan yang akan dilamar.
Kemudian, setiap pengalaman, dijelaskan menjadi beberapa poin seperti apa yang dikerjakan, pencapaian selama menjalankan peran tersebut dan mendeskripsikan organisasi atau pekerjaan tersebut.
Selain itu, perhatikan pula penggunaan huruf kapital, huruf miring, huruf dicetak tebal dan tata kalimat sedemikian rupa, sehingga poin-poin penting yang menjadi isi lamaran kerja tersampaikan.
Kelola media sosial pribadi secara baik
Pada tips berikut masih jarang terjadi namun perlu sebagai pertimbangan ketika memang sedang memasuki tahap pencarian kerja. Sebab, terdapat beberapa pembuka lowongan pekerjaan memiliki tim khusus untuk melacak dan menilai personaliamu melalui akun media sosialmu. Dengan melihat media sosial, maka perusahaan yang merekrut bisa membaca karakteristik si pelamar kerja.
Hal ini terbilang sepele dan sering dilupakan atau tidak dipercayai adanya kualifikasi penilian melalui pengamatan sosial media. Disinyalir keberadaan kualifikasi penilaian atau pengamatan sosial media ini cukup popular di era sekarang.
Hal ini disebabkan yang hampir sebagian orang mengenal sosial media cukup dianggap sebagian pengguna sosial media kerap mempublikasi tentang dirinya sendiri.
Meskipun terdapat kontra mengenai hal ini sebab ada juga yang cenderung mempublikasi tidak sesuai realita. Akan tetapi, dengan tetap berhati-hati dalam bermain sosial media itu tetap wajib tidak hanya berlaku sebab sedang melamar pekerjaan.